Setelah 3,5 tahun dan hasilnya buruk, selamat tinggal diucapkan.
Setelah menjalani ketidakpastian dan teka-teki, masa depan Marcelo Bielsa akhirnya ditentukan. Manajemen Leeds United memutuskan berpisah dengan pelatih asal Argentina itu. pemecatan terjadi hanya beberapa jam setelah The Whites dikalahkan Tottenham Hotspur 0-4.

Leeds kini telah kebobolan 20 gol dalam lima pertandingan terakhir dan ada di urutan 16 klasemen sementara Liga Premier. Itu berarti hanya terpaut dua poin di atas zona degradasi.

Kekalahan itu sempat memunculkan rumor bahwa Bielsa telah setuju untuk berpisah dengan Leeds setelah lebih dari tiga setengah tahun bertugas. Leeds dikatakan tertarik untuk menunjuk mantan pelatih RB Leipzig dan Red Bull Salzburg, Jesse Marsch, sebagai pengganti.

Ketua Leeds, Andrea Radrizzani, memastikan Bielsa tidak bekerja lagi di Elland Road. "Ini adalah keputusan terberat yang harus saya buat selama masa jabatan saya di Leeds, dengan mempertimbangkan semua kesuksesan yang dimiliki Marcelo di klub ini," kata Radrizzani di situs resmi Leeds.

"Dengan Marcelo sebagai pelatih kepala, kami menjalani tiga musim yang luar biasa dan masa-masa indah kembali ke Elland Road. Dia mengubah budaya klub dan membawa mentalitas juara kepada kami semua. Momen-momen yang tercipta, khususnya di musim 2019/2020 dan meraih promosi ke Liga Premier tentu akan membekas dalam ingatan kita semua, termasuk saya dan fans," tambah Radrizzani.

"Namun, saya harus bertindak demi kepentingan terbaik klub dan saya yakin perubahan diperlukan sekarang untuk mengamankan status Liga Premier kami. Hasil dan penampilan terbaru belum memenuhi harapan kami," ujar Radrizzani.

"Kami menemukan diri kami dalam posisi liga yang genting dan saya merasa sekarang adalah waktu yang tepat untuk membawa pelatih kepala yang baru, untuk memberi dampak pada tahap yang menentukan musim ini. Dan, tentu saja, saya sendiri, bersama dengan semua orang di klub ingin berterima kasih kepada Marcelo atas upaya dan pencapaiannya dan kami berharap yang terbaik untuknya di masa depan," ungkap Radrizzani.

Bielsa mengambil alih Leeds pada 2018 dan berhasil membawa klub promosi ke Liga Premier pada 2019/2020. itu mengakhiri penantian 16 tahun klub untuk ke Liga Premier.

Timnya finish kesembilan di musim pertama kembali ke Liga Premier. Mereka tampil mengesankan banyak orang dengan gaya permainan yang tinggi. Tapi, mereka kesulitan meniru bentuk itu musim ini dan kini benar-benar berisiko terdegradasi setelah kalah dari Spurs.



Berbicara seusai pertandingan, Bielsa menolak menyalahkan kekalahan tersebut kepada para pemainnya. "Jelas ini bukan hanya pertandingan ini. Ini adalah rangkaian hasil. Saya tidak melihatnya dengan menyalahkan para pemain," kata Bielsa.

"Saya mengusulkan gaya permainan yang mereka ambil, dan saat ini sangat sulit bagi kami untuk memaksakan cara bermain kami. Ketika gaya permainan efektif, itu berarti pelatih menafsirkan semuanya dengan baik. Ketika yang terjadi sebaliknya, saya harus mengakui apa yang saya usulkan tidak berhasil," tambah Bielsa.

"Ketika sebuah proses tidak memberikan hasil yang diharapkan, wajar jika orang yang meneruskannya mulai kehilangan kepercayaan. Ini adalah konsekuensi yang diharapkan ketika tidak seefektif dulu. Hal-hal positif itu menular, tapi juga hal-hal negatif. Ketika berjalan dengan baik, ada lebih banyak kepercayaan diri dan keinginan untuk melakukannya. ketika berjalan kurang baik, itu lebih sulit," ungkap Bielsa.

Pengumuman pelatih baru pengganti Bielsa, rencananya akan diumumkan pada Senin (28/2/2022). Apakah itu Marsch atau nama lain, hanya Radrizzani dan pembantu terdekatnya yang tahu.