Rigobert Song adalah pemain seangkatan Samuel Eto'o di tim nasional.
Asosiasi Sepakbola Kamerun (FECAFOOT) berada dalam bayangan sanksi FIFA terkait intervensi pemerintah. Organisasi pimpinan Samuel Eto'o itu dipaksa menerima perintah Presiden Kamerun, Paul Biya, terkait penunjukkan Rigobert Song sebagai pelatih tim nasional yang baru pengganti Toni Conceicao.

Semasa aktif menjadi pemain, Song dikenal sebagai bek tengah tangguh. Dia memperkuat beberapa klub Eropa seperti FC Metz, Salernitana, Liverpool, West Ham United, FC Koln, Lens, Galatasaray, hingga Trabzonspor.

Setelah pensiun, Song menjadi pelatih Kamerun U-23. Lalu, setelah Piala Afrika 2021, pelatih berusia 45 tahun itu ditunjuk menggantikan Conceicao. Pelatih asal Portugal itu diberhentikan setelah Les Lions Indomitable hanya mampu menempati peringkat ketiga.

Song akan dibantu oleh mantan pelatih Kongo-Brazzaville, Kenya, dan Guinea Ekuatorial, Sebastien Migne. Pria Prancis itu terakhir kali menjadi pelatih di klub Afrika Selatan, Marumo Gallants. Dia sempat membawa Kenya ke putaran final Piala Afrika 2019 di Mesir.

Masalahnya, penunjukkan mantan pemain yang membuat 137 penampilan untuk Kamerun itu tidak dilakukan Eto'o selaku Presiden FECAFOOT, melainkan langsung sang pemimpin negara.

"Atas instruksi yang sangat tinggi dari Presiden Republik Kamerun, pelatih tim nasional sepakbola putra, Antonio Conceicao, telah digantikan oleh Rigobert Song. FECAFOOT diundang untuk mengambil tindakan yang diperlukan demi implementasi yang cepat dan harmonis dari arahan yang sangat mendesak ini," kata Menteri olahraga Kamerun, Narcisse Mouelle Kombi.



Penunjukan langsung oleh Pemerintah Kamerun tanpa persetujuan FECAFOOT jelas bertentangan dengan statuta FIFA. Pasalnya, otoritas tertinggi sepakbola internasional tersebut mengharuskan setiap anggotanya untuk bersikap independen dan menghindari segala bentuk campur tangan politik.

FIFA tidak mengkehendaki campur tangan pemerintah dalam sepakbola. Tapi, penunjukan pelatih, terutama di seluruh Afrika, sering kali berada di wilayah abu-abu. Pasalnya, mayoritas asosiasi sepakbolanya bergantung pada pemerintah dalam hal membayar setidaknya sebagian dari gaji tim teknis.



Selain itu, Conceicao adalah pelatih Kamerun ketika Eto'o terpilih sebagai presiden FECAFOOT pada Desember 2021, atau kurang dari sebulan sebelum dimulainya Piala Afrika. Pekerjaan pelatih asal Portugal itu dipertanyakan setelah tuan rumah kalah dari Mesir melalui adu penalti di semifinal.

Dan, hanya tiga minggu kemudian, Conceicao kehilangan pekerjaannya dan digantikan oleh mantan rekan setim Eto'o di timnas. Padahal, Conceicao dijadwalkan memimpin Kamerun ke play-off Kualifikasi Piala Dunia 2022 menghadapi Aljazair dalam pertandingan dua leg pada bulan ini.