Ini terjadi berkat lobi pelatih legendaris Rumania, Mircea Lucescu. Respek!
Akan ada sejarah yang tercetak saat Liga Champions Junior berlangsung, Jumat (8/4/2022) dini hari WIB. Untuk pertama kalinya sejak invasi Rusia, akan ada klub Ukraina yang bertanding. Itu adalah Dynamo Kyiv U-19. 

Seperti Liga Champions untuk tim senior, kompetisi junior yang dikenal sebagai UEFA Youth League juga sudah memasuki fase knock-out. Tiga tim sudah mencapai semifinal, satu tim menunggu lawan di perempat final, dan dua tim lainnya baru akan bertanding di babak 16 besar. Dan, itu adalah Dynamo melawan Sporting Lisbon U-19.

Lantaran invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022, Dynamo dan semua pesepakbola di negara tersebut tidak bisa bertanding. 

Awalnya, pertandingan Dynamo dengan Sporting berlangsung di Valeriy Lobanovskyi Dynamo Stadium, Kyiv, 2 Maret 2022. Tapi, setelah situasi belum kondusif, UEFA memutuskan pertandingan akan digelar pada midweek ini dengan mengambil lokasi di Stadionul Rapid-Giulesti, Bucharest.

Perjalanan untuk menunda pertandingan ini sebanarnya sangat panjang. Bahkan, sebelum Vladimir Putin mengirim pasukan perangnya melintasi perbatasan. 

Seminggu sebelum invasi Rusia ke Ukraina, Sporting sempat menolak bermain di Kyiv. Mereka mengkhawatirkan konsentrasi pasukan Kremlin di perbatasan timur, selatan dan utara. Mereka takut eskalasi konflik akan meningkat secara drastis sewaktu-waktu.

"Sporting memutuskan untuk menggunakan situasi sulit di Ukraina untuk menolak bertanding. Pada 14 Februari 2022, mereka menulis surat ke UEFA, menyatakan tidak akan pergi ke Kyiv berdasarkan rekomendasi Pemerintah Portugal. Dynamo tetap meminta laga digelar di Kyiv, atau setidaknya Lviv," tulis media lokal Ukraina, Football 24, saat itu.

Seperti yang terjadi, UEFA bersikeras bahwa permainan tetap digelar di Kyiv, dengan membuat jadwal ulang pada 9 Maret. Pengumuman itu datang pada 23 Februari 2022. Keputusan itu kembali ditolak Sporting, dan ternyata benar. Pasalnya, sehari kemudian, Rusia menyerbu Ukraina dari tiga penjuru. 

Ketika perang dimulai, pelatih veteran Dynamo asal Rumania, Mircea Lucescu, memulai negosiasi dan lobi dengan banyak pejabat penting di tanah airnya untuk memungkinkan para pemainnya pindah ke Bucharest untuk sementara waktu.

Misi mantan pelatih Inter Milan dan Shakhtar Donetsk tersebut terbukti berhasil. Pada awal bulan ini tim utama Dynamo mengungsi dan mulai berlatih di Bucharest. Mereka akan menggelar serangkaian pertandingan persahabatan kelas atas melawan tim seperti Barcelona dan Paris Saint-Germain (PSG). Semua hasilnya akan disumbangkan kepada korban perang.

Tapi, sebelum tim utama mengungsi ke Rumania, Lucescu berhasil membawa pergi Dynamo U-19. Dibantu pemilik Steaua Bucharest, Gigi Becali, mereka pergi ke Rumania pada pertangahan Maret 2022. Di sana, tim diberikan akomodasi dan fasilitas pelatihan sehingga bisa mulai mempersiapkan pertandingan melawan Sporting.

"Tidak mudah untuk mengumpulkan tim. Sebab, pada awal perang, para pemain tidak hanya di Kyiv, melainkan juga di Poltava, Cherkasy, dan wilayah lain di Ukraina," kata Wakil Direktur Dynamo, Serhiy Mokhnyk.



"Kami akan melakukan yang terbaik untuk memastikan bahwa para pesepakbola muda, yang merupakan masa depan klub kami, membenarkan kepercayaan yang diberikan kepada mereka untuk mewakili Ukraina dengan bermartabat. Para pemain memiliki semangat dan motivasi yang besar. Mereka bersyukur atas kesempatan untuk berjuang dan mempertahankan kehormatan Ukraina di sepakbola," ungkap Mokhnyk. 

"Para pemain muda Dynamo mencoba memainkan pertandingan ini untuk semua rekan senegara, dan mereka akan melakukan yang terbaik untuk menang, untuk memberi Ukraina sedikit kegembiraan dan kebanggaan olahraga di masa-masa gelap perang," tambah Mokhnyk.

Perjalanan Dynamo U-19 di kompetisi ini sebenarnya layak mendapatkan pujian. Pada laga sebelumnya, mereka menang 4-0 melawan Bayern Muenchen dan 4-1 menghadapi Barcelona di babak penyisihan grup. 



"Kami memahami pentingnya momen ini. Ini lebih dari sekadar pertandingan. Tapi, tujuan kami adalah lolos, dan para pemain fokus pada hal itu," kata Pelatih Sporting, Filipe Pedro.

"Fakta bahwa kami tidak tahu apakah pertandingan akan berlangsung mempengaruhi kami sedikit secara psikologis. Tentu saja, Dynamo memiliki lebih banyak kesulitan. Tapi, mereka hanya memainkan beberapa pertandingan persahabatan akhir-akhir ini. Tim kami memiliki jadwal yang lebih sibuk, dan kurang istirahat," ungkap Pedro.

"Dynamo akan sangat bangga mewakili negara mereka di saat seperti ini. Tapi, kami juga memiliki banyak ambisi," pungkas Pedro.