Ini terjadi pada 2006/2007. Bukan 2021/2022. Cek videonya!
Tanpa disangka, Chelsea dipecundangi Arsenal di Stamford Bridge pada laga lanjutan Liga Premier, Kamis (21/4/2022) dini hari WIB. Ini pemandangan yang langka di era Roman Abramovich karena biasanya The Blues dominan. Contohnya pada 2006/2007 saat Michael Essien mengobrak-abrik pertahanan The Gunners. 

Jika kita melihat sejarah laga kedua tim, Arsenal selalu mendominasi Derby London, baik di kandang maupun tandang. Tapi, itu hanya terjadi hingga pertengahan 2000-an.

Setelah Abramovich membeli klub London Barat dan seusai kedatangan Jose Mourinho pada 2004, dominasi berbalik. Pelatih asal Portugal itu membalikkan keadaan dengan langsung membawa The Blues mengklaim kemenangan 1-0 atas The Gunners pada awal musim 2005/2006. Kemenangan itu adalah kesuksesan kandang pertama The Blues atas raksasa London Utara dalam satu dekade.

Sejak saat itu, kedua tim telah bertemu 16 kali di Stamford Bridge dan Arsenal hanya meraih empat kemenangan. Sementara Chelsea mengklaim sembilan kemenangan.

Dalam sejarah kemenangan Chelsea atas Arsenal, Essien menjadi salah satu pemain yang tampil cemerlang. Bahkan dia pernah menghancurkan lini pertahanan Arsenal melalui aksi ikonik. Momen itu terjadi pada musim 2006/2007 ketika Chelsea mengungguli pasukan Arsene Wenger dalam penguasaan bola 53:47 persen.

Ketika itu, Chelsea sedang mengejar ketertinggalan delapan poin di belakang pemuncak klasemen Manchester United. Tapi, justru Arsenal yang memimpin 1-0 lewat Mathieu Flamini pada menit 55.

Tim asuhan Wenger tampaknya akan meraih kemenangan di kandang musuh. Pelatih asal Prancis itu bersiap untuk sukses lagi di London Barat, sekaligus menghancurkan rekor tak terkalahkan Chelsea dalam 51 pertandingan di Stamford Bridge.



Tapi, Essien datang untuk menyelamatkan Chelsea dari kekalahan. Pada menit 84, sebuah manuver dari sayap kiri The Blues dilakukan Ashley Cole. Lalu, bola mencapai Frank Lampard di tengah. Kemudian, Lampard menyodorkan bola kepada The Bison yang coming from behind.

Apa yang terjadi selanjutnya benar-benar luar biasa dan harus dianggap sebagai salah satu gol terbaik dalam sejarah Liga Premier. Alih-alih mengumpan ke kotak penalti, Essien justru melepaskan tendangan keras yang melengkung ke gawang Jens Lehmann. Jaraknya 40 meter!

Meski Chelsea gagal mencari gol kedua dan harus berbagi skor 1-1, aksi Essien ternyata dikenang fans hingga hari ini. Mereka menganggap gol pemain Ghana tersebut sebagai salah satu yang terbaik di kompetisi.