Benar-benar pengalaman yang aneh..
Sepakbola menjadi bisnis yang kejam, terutama jika menyangkut pelatih. Dan, Gustavo Poyet mengalami hal itu pada 2013 ketika didepak dari kursi pelatih Brighton and Hove Albion dengan cara yang kurang manusiawi.

Gustavo Poyet dikenal sebagai salah stau pemain Uruguay yang cukup sukses di Inggris, khususnya ketika berseragam Chelsea. Dirinya juga sempat membela Tottenham Hotspur, dan pensiun ketika memperkuat klub kasta bawah, Swindon Town.

Setelah gantung sepatu, Gustavo Poyet mencoba peruntungan menjadi pelatih. Dia memulainya sebagai asisten di Swindon Town, Leeds United, dan Tottenham Hotspur. Kemudian, melatih Brighton and Hove Albion, Sunderland, AEK Athens, Real Betis, Shanghai Shenhua, Bordeaux, Universidad Catolica, dan sekarang bersama tim nasional Yunani.

Saat menjadi pelatih Brighton and Hove Albion pada 2009-2013, Gustavo Poyet punya kisah sedih. Bahkan, itu lebih cocok disebut penghinaan besar.

Awalnya, mantan pemain Uruguay itu menikmati kesuksesan di klub saat promosi dari League One ke Championship. Tapi, hubungan antara Gustavo Poyet dengan manajemen klub mulai memburuk pada 2012/2013. Dia membawa The Seagull finish di posisi 4, tepi gagal promosi ke Liga Premier karena kalah di play-off.

Gustavo Poyet dihukum karena komentar yang dibuat setelah kekalahan dari Crystal Palace. Saat itu, dia berbicara secara terbuka tentang masa depannya dan mengisyaratkan kemungkinan pindah klub.

Saat musim panas, Gustavo Poyet ternyata memanfaatkan libur untuk menjadi komentator di BBC Sport ketika Piala Konfederasi 2013 digelar di Brasil. Saat itu, pada 22 Juni 2013, dia sedang mengisi pertandingan Spanyol kontra Nigeria. Itu adalah laga menarik antara juara Eropa dengan Afrika.

Awalnya, semua biasa-biasa saja. Tapi, selama babak pertama, Brighton and Hove Albion ternyata merilis pernyataan yang mengonfirmasi pemecatan Gustavo Poyet. Uniknya, dia tahu dari seorang kru yang menyaksikan berita tersebut di stasiun televisi lainnya.



Ketika jeda babak pertama, pembaca acara, Mark Chapman, dan Gus Poyet tidak lagi membahas Spanyol vs Nigeria. Siaran itu untuk beberapa menit justru membicarakan surat PHK dari Brighton and Hove Albion.

"Kita akan memulai (analisis) babak pertama dengan membicarakan Gus (Poyet). Sudah 45 menit yang agak aneh bagi kami di studio dan khususnya untuk Gus Poyet. Karena, setelah tiga setengah tahun sebagai pelatih Brighton and Hove Albion, saat kami siaran live malam itu, Gus diberitahu bahwa kontraknya telah dihentikan oleh Brighton and Hove Albion," kata Mark Chapman.



Mark Chapman melanjutkan dengan membacakan pernyataan dari The Seagulls. Di situ, mereka menyebut telah memberi tahu Gustavo Poyet tentang keputusan tersebut.

Uniknya, Gustavo Poyet membantah klaim itu. "Saya masih belum mendapat komunikasi dari klub. Dari apa yang saya baca di pernyataan itu, saya menganggur. Ide saya sekarang adalah mengajukan banding dan kembali ke pekerjaan yang telah saya lakukan sampai jam 19.30 (sebelum siaran langsung)," kata Gustavo Poyet.

"Saya pikir BBC mendapat cerita hebat karena seorang pelatih mendapatkan informasi bahwa dia telah dibebaskan dari pekerjaannya saat program berlangsung, dan itu cukup mengejutkan," tambah Gustavo Poyet.

"Apakah mereka (Brighton and Hove Albion) akan mengacaukan karier saya? Kita lihat saja nanti. Ini terlalu dini untuk mengatakannya. Saya menantikan untuk menyelesaikan masalah ini," beber Gustavo Poyet.

Keesokan harinya, Gustavo Poyet mengambil tindakan hukum terhadap manajemen Brighton and Hove Albion. Tapi, dia membatalkannya setelah mencapai penyelesaian dan kesepakatan dengan para petinggi klub. Kemudian, dia terus berkarier sebagai pelatih merangkap komentator.