Optimistis atau tidak?
Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) telah resmi melakukan drawing Piala AFC U-20 2023. Hasilnya, tim nasional Indonesia U-20 tergabung di Grup A bersama Uzbekistan, Irak, dan Suriah. Jadi, bagaimana peluangnya?

Indonesia memasuki undian sebagai juara Grup F di fase kualifikasi. Konsekuensinya, Garuda Muda ada di pot kedua bersama Jepang, Tajikistan, dan Australia. Sementara di pot satu terdapat Uzbekistan, Arab Saudi, Korea Selatan, dan Qatar.

Hasilnya, Indonesia ada di Grup B. Sementara negara ASEAN lain yang ikut lolos, Vietnam, ada di Grup B alias grup neraka, bersama Australia, Qatar, dan Iran. Kemudian, Grup C ada Korea Selatan, Tajikistan, Yordania, dan Oman. Dan, di Grup D terdapat Arab Saudi, Jepang, China, Kyrgyztan.

Berdasarkan aturan, empat tim akan lolos ke Piala Dunia U-20 2023. Jika ditambah Indonesia sebagai tuan rumah, maka AFC akan mengirimkan total lima wakil.

Pertanyaannya, bagaimana peluang Indonesia untuk minimal lolos dari fase grup? Berbeda dengan timnas senior, sepakbola di level junior sebenarnya relatif seimbang. Tidak ada perbedaan level yang sangat drastis layaknya timnas senior. Sebab, timnas U-20 di banyak negara adalah proses yang harus ditempuh sebelum timnas senior.

Jika berkaca dari lawan yang akan dihadapi, kesempatan Indonesia lolos dari Grup A terbentang luas di depan mata. Kuncinya ada di pertandingan pertama melawan Irak dan pertandingan kedua menghadapi Suriah.





Di atas kertas, kekuatan Irak dan Suriah di level junior tidak sebagus senior. Jika dihadapkan dengan pasukan asuhan Shin Tae-yong, peluang kemenangan jelas besar. Yang layak membuat Marselino Ferdinan dkk waspada adalah permainan mengandalkan teknik khas sepakbola Timur Tengah.

Kemenangan atas Irak dan Suriah pada dua laga awal sudah cukup untuk membawa Indonesia melaju ke perempat final. Jadi, pertandingan terakhir melawan Uzbekistan hanya dijadikan ajang memainkan para pelapis.

Sebaliknya, jika hasil melawan Irak dan Suriah mengecewakan, pertandingan terakhir menghadapi Uzbekitan bakal jadi penentuan. Bisa juga jadi ajang penghakiman bagi Shin Tae-yong, khususnya jika Garuda Muda gagal mendapatkan poin pada dua pertandingan awal.