Budaya yang patut ditiru....
Jepang memimpin lebih dulu lewat gol Daizen Maeda di menit ke-43, sebelum disamakan oleh Ivan Perisic di menit ke-55. Pertandingan berakhir setelah perpanjangan waktu, dan berlanjut hingga babak adu penalti.

Sayangannya Jepang hanya mencetak satu penalti dari empat percobaan. Dan kemasukan tiga. Alhasil mereka kalah.

Terlepas dari patah hati dan air mata mereka, skuad Jepang masih meluangkan waktu untuk membersihkan ruang ganti mereka dan meninggalkannya dalam kondisi bersih. Sebuah kebiasaan yang patut dicontoh.

Seperti yang sudah-sudah, tim asuhan Hajime Moriyasu itu juga sampai  membuat origami burung bangau yang mereka tinggalkan sebagai hadiah kepada tuan rumah.

Dan sekali lagi ada tulisan terima kasih ditinggalkan dalam tiga bahasa: Jepang, Arab, dan Inggris. Seperti yang pertama kali viral dilakukan Jepang setelah kemenangan bersejarah mereka atas Jerman.

Itu merupakan kenang-kenangan manis dari Jepang yang tampil mengejutkan di Piala Dunia 2022 ini.




Dan sebetulnya itu bukan hal baru, Jepang melakukan hal yang sama setelah kalah dari Belgia dalam keadaan yang sama memilukan di Piala Dunia 2018.

Jepang mengulangi tindakan tersebut setelah kekalahan Piala Asia mereka dari Qatar pada 2019, sementara suporter  mereka melakukan hal yang tak kalah menginspirasi.

Pada akhir pertandingan pembukaan Piala Dunia antara Qatar dan Ekuador,  suporter Jepang memutuskan untuk membersihkan tribun dari sampah. 

Dan itu tidak cuma sekali tetapi terus berlanjut ketikaJepang memberikan hiburan yang luar biasa sepanjang pertandingan dan menghasilkan kemenangan yang tak terlupakan melawan Jerman dan Spanyol, mengalahkan juara 2014 untuk lolos ke babak sistem gugur.

Dan sampai akhirnya harus pulang ke negeri asal mereka.