Fans Liverpool pasti tahu pemain seperti apa Lucas Leiva itu..
Jantung tampaknya masih menjadi salah satu musuh para banyak sepakbola profesional dari seluruh dunia. Setelah Sergio Aguero harus melupakan mimpi bermain di Barcelona dan Piala Dunia 2022, kali ini giliran Lucas Leiva. Eks pemain Liverpool dan Lazio itu menepi karena masalah jantung.

Mantan gelandang tim nasional Brasil itu kini berusia 35 tahun. Dia dikenal setelah menghabiskan 15 tahun di Eropa sebelum kembali ke klub masa kecil, Gremio.

Dalam karier profesionalnya yang panjang, sang gelandang sangat dicintai suporter Liverpool dan Lazio. Lucas Leiva juga tampil 24 kali untuk Brasil. Lalu, bermain 346 kali untuk The Reds selama satu dekade di Merseyside. Dia juga memenangkan Piala Liga Inggris 2011/2012.

Lucas Leiva meninggalkan Liverpool pada 2017 dan menghabiskan lima tahun di klub Italia. Dia membantu Lazio memenangkan Coppa Italia.

Tapi, Lucas Leiva kini harus melewatkan pramusim 2023 bersama Gremio setelah masalah jantung terdeteksi dalam pemeriksaan rutin. Masalah yang sangat serius tersebut membuat dirinya terpaksa berhenti dari sepakbola tanpa batas waktu yang ditentukan sampai tes selesai sepenuhnya.

"Departemen medis Gremio melaporkan Lucas Leiva diistirahatkan. Sebab, dalam pemeriksaan rutin pramusim, ada gambaran perubahan irama detak jantung. Akibatnya, dia tidak dilibatkan dalam aktivitas fisik sampai penyelesaian tes dan pengobatan," bunyi pernyataan Gremio terkait kesehatan Lucas Leiva.



Lucas Leiva juga sempat bermain sebagai bek tengah untuk The Reds dan terkadang menjadi kapten di awal-awal masa pemerintahan Juergen Klopp.

Ketika itu, Juergen Klopp menggambarkan Lucas Leiva  sebagai teman. "Banyak hal berubah, tapi Lucas adalah kasus khusus. Dia yang meminta (meninggalkan Liverpool). Saya akan mengatakan dia adalah seorang teman. Dia orang yang fantastis," ujar Juergen Klopp saat itu, dikutip Liverpool Echo.

"Bagaimana saya tahu dan bagaimana dia tahu, dia memiliki beberapa masalah ketika dia tidak bermain! Tapi, kami selalu memiliki pemahaman yang sangat hormat. Itu sangat bagus. Ketika dia pergi, kami berdua sedikit berlinang air mata. Itu benar-benar momen yang spesial," tambah pelatih asal Jerman.

"Bagi tim, ini sulit. Ini usia dan kehidupan. Jadi, anda harus jujur, terutama dengan pemain seperti dia. Dia mencintai Liverpool. Tidak bisa dipercaya. Dia berasal dari Brasil, negara yang bagus dan cuacanya jauh lebih baik. Dia bisa membayangkan tinggal di Liverpool selama sisa hidupnya," pungkas eks nakhoda Borussia Dortmund.