Ada keturunan Sultan Ambela Abu'l-Khair Sirajuddin dari Kesultanan Bima di Sumbawa. Itu membuat dirinya memenuhi syarat mewakili Indonesia.
Sheffield Wednesday pernah jadi klub yang disegani di kasta tertinggi sepakbola Inggris. Sejak terdegradasi pada 1999/2000, The Owls tidak pernah bisa kembali ke Liga Premier. Uniknya, sejak 2019, mereka punya 2 pemain yang mengaku bangga memiliki darah Indonesia.

Berbasis di South Yorkshire, Wednesday berkompetisi di Championship Division untuk musim kesembilan secara beruntun setelah sempat menghabiskan dua musim di League One 2010/2011 dan 2011/2012.

Wednesday adalah salah satu klub sepakbola tertua di dunia karena sudah berdiri sejak 1867. Mereka adalah anggota pendiri dan juara perdana Football Alliance pada 1889, sebelum bergabung dengan The Football League, 3 tahun kemudian. Pada 1992, Wednesday juga menjadi anggota pendiri Liga Premier.

Pada abad 19, Wednesday memainkan pertandingan di beberapa stadion di sekitar pusat kota Sheffield, termasuk Olive Grove dan Bramall Lane (kandang Sheffield United). Sejak 1899, klub telah memainkan semua pertandingan kandangnya di Hillsborough, yang berkapasitas hampir 40.000 penonton dan terletak di pinggiran barat laut Sheffield di daerah Owlerton.

Dijuluki "Burung hantu", Wednesday telah memenangkan 4 gelar Liga Inggris, 3 Piala FA, 1 Piala Liga, dan 1 FA Community Shield. Wednesday juga telah berkompetisi di Piala UEFA dalam 4 kesempatan, mencapai perempat final Piala Fairs 1963 (nama lama Piala UEFA).

Pada 5 Januari 2018, manajemen Wednesday mempekerjakan Jos Luhukay sebagai pelatih baru pengganti Carlos Carvalhal. Pria asal Belanda keturunan Maluku itu menjadi orang yang memulai kedatangan dua pemain keturunan Indonesia ke klub berseragam biru-putih tersebut.

Sayang, Luhukay tidak lama melatih Wednesday. Pada 21 Desember 2018, Luhukay dipecat setelah Wednesday  hanya mencatatkan 1 kemenangan dan 7 kekalahan dalam 10 pertandingan plus duduk di posisi 18 klasemen sementara Championship jelang Boxing Day. Saat ini, Luhukay menukangi St Pauli di Jerman.

Berikut ini 2 pemain Wednesday yang memiliki darah Indonesia:
 

1. Joey Pelupessy (Belanda)



Joey Pelupessy adalah gelandang bertahan asal Belanda kelahiran Nijverdal, 15 Mei 1993. Pelupessy memiliki nenek moyang dari Maluku, yang meninggalkan Indonesia setelah Konferensi Meja Bundar (KMB) dan pengakuan kedaulatan Republik Indonesia oleh Kerajaan Belanda pada 1949.

Pelupessy mengawali karier profesional bersama Jong Twente dan FC Twente pada 2004 serta bermain hingga 2014. Pada transfer window musim panas 2015, Pelupessy menuju Heracles Almelo dengan status bebas transfer. Dia diberi nomor punggung 14 dan mencetak gol pertamanya pada 4 Oktober 2014 dalam pertandingan Eredivisie melawan NAC Breda.

Pada awal musim 2017/2018 atau musim terakhirnya di klub, Pelupessy diangkat menjadi kapten tim. Setelah 117 penampilan dan 5 gol untuk Heracles, Pelupessy meninggalkan klub untuk bergabung dengan Wednesday pada 18 Januari 2018.

Pelupessy menandatangani kontrak dengan Wednesday dan menjadi rekrutan pertama Luhukay. Dia diberi jersey nomor 32 sebelum beralih 8. Dia mencetak gol pertamanya untuk The Owls pada 20 Februari 2018 melawan Millwall. Pada 4 Juni 2020, Pelupessy memperpanjang masa tinggalnya di klub setahun lagi hingga akhir musim 2020/2021.

Dengan belum ada catatan di pertandingan internasional bersama tim nasional Belanda, Pelupessy masih memiliki kesempatan dinaturalisasi PSSI untuk membela Indonesia.


2. Massimo Luongo (Australia)



Massimo Luongo lahir di Sydney, 25 September 1992. Ayahnya, Mario, adalah keturunan Italia dan ibunya, Ira, berasal dari Indonesia. Dia anak bungsu dari tiga bersaudara. Dia memiliki saudara perempuan, Angela, dan saudara laki-laki, Tiziano. Selain memegang paspor Australia, Luongo juga memiliki paspor Italia.

Menurut pengakuan Luongo, kakek buyut dari pihak ibu adalah Sultan Ambela Abu'l-Khair Sirajuddin dari Kesultanan Bima yang berkedudukan di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). Itu membuat dirinya memenuhi syarat untuk mewakili Indonesia selain Australia dan Italia.

Luongo memulai karier sepakbola dari klub lokal di Sydney, APIA Leichhardt Tigers, sebelum pindah ke Inggris untuk bermain bersama Tottenham Hotspur. Luongo menandatangani kontrak dengan Tottenham pada Januari 2011 setelah tampil mengesankan selama trial. Dia membuat 9 penampilan untuk tim U-18 selama musim 2010/2011 dan mencetak 3 gol.

Pada 6 Februari 2012, Luongo dipanggil ke pertandingan tim senior untuk pertama kalinya sebagai pemain pengganti yang tidak digunakan saat Tottenham bermain imbang tanpa gol di kandang Liverpool. Tigabelas hari kemudian, dia dimasukkan ke dalam skuad untuk terakhir kalinya. Lagi-lagi tidak digunakan dalam pertandingan putaran kelima Piala FA melawan tim League One, Stevenage.

Setelah masa peminjaman di Ipswich Town, Luongo kembali dipinjamkan ke Swindon Town sebelum mengikat kontrak permanen. Tapi, pada 28 Mei 2015, Luongo bergabung ke Queens Park Rangers (QPR) bersama rekannya di Swindon, Ben Gladwin. Di QPR, Luongo dilatih pelatihnya di tim junior Spurs, Chris Ramsey. Dan, sejak 2019/2020, Luongo bermain di Wednesday.

Namun, berbeda dengan Pelupessy, Luongo tidak mungkin membela Indonesia. Pasalnya, dia sudah menjadi langganan Australia di berbagai ajang. Luongo mewakili Australia U-20 dua kali, tapi tidak terpilih untuk Piala Dunia U-20 2011.

Luongo melakukan debut untuk skuad utama The Socceroos pada 6 Maret 2014 sebagai pemain pengganti di babak kedua untuk Mile Jedinak dalam kekalahan 3-4 dari Ekuador pada uji coba internasional di The New Den, London. Tapi, dia terpilih untuk 23 orang skuad Australia di Piala Dunia 2014.

Luongo juga terpilih dalam skuad 23 orang Australia untuk Piala Asia 2015 dan juara. Dia kembali masuk skuad Australia di Piala Konfederasi 2017, Piala Dunia 2018, hingga Piala Asia 2019. Total, Luongo memiliki 42 caps dengan 6 gol.