Sudah jadi tradisi jika atlet negara-negara Arab menolak bertanding melawan Israel.
Olimpiade 2020 di Tokyo kembali diwarnai insiden berbau politik. Atlet Aljazair, Fethi Nourine, menolak bertanding melawan Tohar Butbul dari Israel pada judo kelas 73 kg. Dia memutuskan mundur terkait konflik Israel-Palestina yang masih berlangsung.

Langkah kontroversial itu diambil Nourine dan didukung pelatihnya, Amar Benikhlef. Pasalnya, dalam drawing judo kelas 73kg, Nourine berada satu jalur dengan Butbul. Bila Nourine menang lawan Mohamed Abdalrasool dari Sudan pada Senin (26/7/2021), Nourine akan bertemu Butbul.

Sayang, sebelum hak itu terjadi, Nourine memilih mundur. Dia memutuskan mundur sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina. "Kami bekerja keras untuk lolos ke Olimpiade. Tapi, faktor rakyat Palestina lebih besar dari semua ini," kata Nourine, dilansir Reuters.

Ternyata, ini bukan kali pertama Nourine memutuskan menarik diri dari kompetisi judo internasional dengan alasan politik. Pada Kejuaraan Dunia 2019 di Jepang, dia juga menarik diri dari kompetisi saat dijadwalkan bertemu atlet Israel lainnya. Alasannya juga sama terkait konflik Israel-Palestina.

"Kami tidak beruntung dalam undian. Kami mendapat lawan dari Israel dan itulah alasan mengapa kami harus mundur. Kami membuat keputusan yang tepat," ujar Benikhlef.

Apa yang dilakukan Nourine dan Benikhlef memunculkan kecaman dari Federasi Judo Internasional (IJF). Mereka menyatakan menyatakan bahwa aksi yang diambil oleh Nourine berawanan dengan filosofi judo internasional, yang tidak mencampur urusan politik.

Tidak hanya IJF, Komite Olimpiade Aljazair (NOCA) juga langsung mencabut akreditasi Nourine dan pelatihnya. Bahkan, mereka memutuskan memulangkan kedua orang tersebut ke Aljazair. Kontingen Aljazair juga sudah mengajukan maaf kepada Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan Panitia Olimpiade Tokyo (TOCOG).

Uniknya, ini bukan pertama kalinya judoka Israel melihat lawan mereka mundur atau menolak untuk mengakui kemenangan mereka. Pada Olimpiade 2016 di Rio, pejudo Mesir, Islam El Shehaby berhenti dari olahraga, hanya beberapa jam setelah menolak untuk berjabat tangan dengan saingannya dari Israel yang menang, Or Sasson. di babak pertama kompetisi di pada kelaws 100kg putra.

Sementara itu pada April 2021, Iran diberi larangan empat tahun oleh IJF karena "pelanggaran berulang dan sangat parah" terhadap regulasi organisasi judo dunia tersebut. Itu karena mereka meminta salah satu atletnya untuk tidak menghadapi pejudo Israel.