Kisah Lapangan Latihan Piala Dunia U-20 Digunakan Pertandingan Liga 1

"Penunjukkan Bali sebagai tempat seri keempat seperti dipaksakan. Ada apa?"

Feature | 06 January 2022, 18:02
Kisah Lapangan Latihan Piala Dunia U-20 Digunakan Pertandingan Liga 1

Libero.id - Bergulirnya putaran kedua Liga 1 2021/2022 disambut gembira pemain dan para pendukung. Sayangnya, keputusam PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) menggelar semua pertandingan di Bali menuai kontroversi. Sebab, Pulau Dewata hanya punya satu stadion yang berpengalaman menggelar laga level atas. 

Setelah libur Natal-Tahun Baru dan untuk mengakomodasi pemain tim nasional Indonesia di Piala AFF 2020, Liga 1 kembali bergulir pekan ini. Tiga stadion di Pulau Dewata ditunjuk untuk menggelar pertandingan dan satu untuk latihan.

Stadion-stadion tersebut adalah Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar. Selama ini, stadion tersebut dikenal sebagai kandang Bali United. Kemudian, Stadion I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, yang merupakan kandang Perseden Denpasar di Liga 3. Lalu, Stadion Kompyang Sujana, Denpasar. Terakhir, Stadion Samudra, Badung (khusus latihan).

Apakah ada yang salah dengan penunjukkan itu? Tidak ada! Pasalnya, keempat tempat telah mengalami renovasi yang sangat signifikan lantaran akan digunakan sebagai penyelenggara pertandingan maupun tempat latihan peserta Piala Dunia U-20 2021 yang berubah menjadi 2023. 

Meski relatif lebih bagus, Stadion Dipta sebenarnya belum sepenuhnya selesai menjalani renovasi. Bangku penonton yang menjadi kewajiban untuk Piala Dunia U-20 belum sepenuhnya terpasang di tribun timur, utara, dan selatan. 

Sementara keberadaan Stadion Ngurah Rai dan Stadion Kompyang menuai kontroversi banyak penggemar. Pasalnya, kedua arena di Denpasar tersebut sebenarnya tidak diperuntukkan sebagai tempat pertandingan. Stadion itu hanya untuk tempat latihan.

Akibatnya, cukup fatal. Baru melaksanakan beberapa pertandingan, kritik bermunculan. Pertama, kejadian saat Persikabo 1973 menggelar latihan resmi malam hari dalam kondisi gelap gulita karena lampu tidak dinyalakan di Stadion Samudra. Konon, Laskar Padjajaran terlambat datang ke lokasi latihan.

Kasus kedua menimpa Persebaya Surabaya saat menghadapi Bali United di Stadion Ngurah Rai. Bajol Ijo bermain di stadion dengan ruang ganti yang sangat sempit dan fasilitas minin. Bahkan, itu tidak tampak seperti sebuah locker room di stadion tempat pertandingan klub profesional.

Selain itu, kualitas tayangan langsung pertandingan juga kurang memuaskan. Dengan Stadion Ngurah Rai yang tidak memiliki tribun tinggi, sudut pengambilan gambar oleh kamera televisi sangat buruk. Ini beda sekali dengan Stadion Dipta yang memang didesain untuk laga besar. 

Lalu, apa alasan PSSI? Beberapa waktu lalu, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, menyebut serie keempat digelar di Bali karena permintaan Pemerintah Daerah Bali untuk meningkatkan kunjungan wisata. 

"Seri keempat kemungkinan digelar di Bali pada awal Januari (2022). Gubernur Bali (I Wayan Koster) meminta di sana untuk menaikkan pariwisata. Memang ada kekurangan dan hal itu akan dibenahi dalam satu bulan," kata Iwan Bule di Kantor PSSI, Jakarta, pada akhir Novemver 2021, dilansir Antaranews.

Jika pertimbangan non olahraga yang menjadi landasan PSSI, tentu saja sangat disayangkan. Pasalnya, di tempat lain masih ada provinsi luar Jawa yang secara infrastruktur stadion sangat layak untuk menggelar pertandingan Liga 1.  

Contohnya, Kalimantan Timur. Di sana, ada lima stadion yang berpengalaman menggelar kompetisi kasta tertinggi dengan lokasi tidak terlalu jauh. Di Samarinda, ada dua stadion, yaitu Stadion Palaran dan Stadion Segiri. Di Balikpapan, ada Stadion Batakan. Kemudian, di Bontang ada kandang Pupuk Kaltim. 

Selain Kaltim, Papua, khususnya Jayapura, juga bisa menggelar pertandingan Liga 1 dengan layak. Tiga stadion sepakbola yang baru saja digunakan untuk PON 2021 sangat siap menyambut tim-tim peserta. Sebut saja Stadion Lukas Enembe, Stadion Mandala, dan Stadion Barnabas Youwe. 

(andri ananto/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network