10 Peristiwa yang Buktikan Sadio Mane Orang Baik

"Patut dicontoh Cristiano Ronaldo dan Zlatan Ibrahimovic."

Analisis | 10 February 2022, 13:38
10 Peristiwa yang Buktikan Sadio Mane Orang Baik

Libero.id - Sadio Mane merupakan salah satu pesepakbola terbaik saat ini. Penggawa Liverpool itu baru saja membawa negaranya, Senegal, menjuarai Piala Afrika 2021. Mane dkk mengalahkan rekan setimnya di Liverpool, Mohamed Salah, bersama Mesir.

Selain hebat di atas lapangan, Mane juga ternyata memiliki kepribadian yang luhur. Fakta itu yang membantunya menjadi pemain favorit di antara para pendukung Liverpool.

Inilah momen-momen yang menunjukkan sisi kebaikan dari seorang Sadio Mane:

1. Berderma untuk Kampung Halaman Bambaly

Terlepas dari ketenaran dan kekayaannya, Mane jelas tidak melupakan akarnya. Pria berusia 29 tahun itu sangat sadar akan kondisi kemiskinan di desa asalnya, Bambaly. Dia kemudian membangun rumah sakit untuk fasilitas kesehatan di sana.

Tidak cuma itu, Mane juga kemudian menyumbangkan 250.000 pounds atau sekitar Rp 4,8 miliar untuk mendanai sekolah menengah atas di sana.

Selama Piala Afrika 2021, dia secara pribadi menanggung tiket  50 penggemar Senegal untuk terbang ke Kamerun menyaksikan laga semifinal.

2. Rajin Berdonasi

Setelah menderita gegar otak selama kemenangan perempat final Senegal atas Cape Verde di Piala Afrika 2021, Mane dibawa ke rumah sakit terdekat.

Saat dirawat karena cederanya sendiri, pemain sayap itu masih menunjukkan sikap tidak mementingkan diri sendiri dan membuat gerakan yang luar biasa kepada sejumlah keluarga yang kurang mampu.

“Sadio, yang berada di rumah sakit ini, menemukan keluarga yang berduka dan bertanya kepada mereka apa yang terjadi. Kami menjelaskan situasinya kepadanya dan dia memberi mereka 400.000 FCFA yang melegakan keluarga ini,” kata salah seorang saksi kebaikan hati Mane.

Tapi, ini bukan pertama kalinya dia membantu orang lain di tengah wabah virus corona. Mane menyumbangkan 41.000 pounds atau sekitar Rp 798 juta kepada otoritas kesehatan di Senegal.

3. Minta Maaf ke Ederson

Mane langsung mendapat kartu merah saat melawan Manchester City pada September 2017. Dia menabrak wajah Ederson. Mane tentu saja menyesali insiden itu dan mengeluarkan permintaan maaf di media sosial sebelum mencoba menghubungi penjaga gawang asal Brasil tersebut.

“Kami tidak saling mengenal, tetapi saya ingin memiliki nomornya dan mengiriminya pesan yang tepat. Saya pikir itu baik-baik saja sekarang,” kata Mane kepada ESPN.

“Jujur, setelah kejadian ini, saya tidak baik-baik saja. Saya sedang memikirkan kartu merah, tentu saja, tetapi kami adalah manusia dan kami harus bersikap baik satu sama lain.”

“Jika saya bisa melakukan yang lebih baik untuk mengabaikan (menghindari) tabrakan, saya akan melakukan yang terbaik untuk melakukannya. Dia juga melakukan hal yang sama. Aku tidak bisa berbuat apa-apa sekarang,” ungkapnya.

4. Hadiah Jersey untuk Ball Boy

Mane mencetak dua gol dan meraih penghargaan man of the match saat Liverpool mengalahkan Chelsea di final Piala Super Eropa 2019.

Tapi, itu adalah sikapnya yang menghangatkan hati di luar lapangan yang membuat semua orang berbicara setelah pertandingan.

Sambil duduk di bangku, dia memanggil salah satu ball boy sebelum memberinya jersey dan pelukan. Anak muda itu jelas senang.

5. Membantu Petugas Mengambil Botol Air

Mane menunjukkan sikap rendah hati dengan tindakan tanpa pamrih lainnya saat bermain untuk Senegal pada November 2019.

Setelah turun dari bus tim, pemain sayap itu terlihat membantu anggota staf membawa botol air ke dalam stadion. Kebanyakan pesepakbola hanya akan berjalan melewatinya tanpa berpikir dua kali – seperti yang dilakukan beberapa anggota skuad – tapi itu bukan sifat seorang Mane.

6. Ramah Terhadap Penggemar

Masih dalam konteks yang sama dengan kejadian di atas. Mane membantu Senegal mengalahkan Kongo 2-0 dan kembali ke bus tim ketika dia melihat seseorang yang mirip di luar bus mengenakan jersey Liverpool bertuliskan namanya.

Mane meminta keamanan untuk membawa orang itu ke dalam bus, sehingga dia bisa bertemu dengan anggota tim lainnya dan mengobrol sebentar sebelum berfoto bersama.

7. Membangun Masjid

Setelah mencetak gol pembuka dalam kemenangan 2-1 Liverpool atas Leicester pada 2018, Mane sayangnya harus menerima kartu merah.

Sebagai seorang Muslim yang taat, dia malah terlihat membantu membersihkan toilet di masjid setempat di Liverpool hanya beberapa jam setelah peluit akhir.

“Sadio meminta agar tidak ada video yang dikirim. Dia ingin tetap berhati-hati dan tidak melakukannya untuk publisitas,” kata Abu Usamah Al-Tahabi kepada BBC.

“Dia sering datang ke masjid. Di rumahnya dia memiliki Bentley – tapi dia mendatangi kami dengan mobil yang tidak terlalu mewah, jadi dia menyamar.”

“Dia bukan orang yang mencari keriuhan. Tidak ada kesombongan,” ujar pengagum Mane itu.

8. Mentor Bagi Ismaila Sarr

Setelah Liverpool menghadapi Watford pada Desember 2019, Mane meminta Troy Deeney untuk menjaga pemain berusia 21 tahun, yang bermain bersamanya dengan Senegal.

“Sadio berbicara dengan saya sepanjang waktu. Dia menyarankan saya untuk melakukan ini, lakukan itu. Dia adalah kakak bagi saya," kata Sarr kepada BBC Sport.

“Ketika saya tiba, dia mengirim pesan yang mengatakan 'selamat datang di Liga Premier, selamat datang di Inggris' dan kami juga berbicara ketika kami berada di tim nasional.”

“Dia memberi saya tips, saya mencoba menjalankannya dan menerapkannya. 'Jika Anda tidak bermain, tenang, lanjutkan, lakukan pekerjaan Anda, itu akan baik-baik saja,' itulah yang dia katakan. Jadi, saya mencoba melakukan hal yang sama.”

Namun, hal itu kembali menghantuinya beberapa bulan kemudian ketika Sarr mencetak dua gol dalam kemenangan 3-0 Watford atas The Reds di Vicarage Road.

9. Wawancara pasca-pertandingan

Pesepakbola yang bermain untuk tim-tim besar punya kecenderungan bersikap arogan. Tengok saja Zlatan Ibrahimovic dan Cristiano Ronaldo.

Tapi, Mane tidak demikian dan sering merendah dan mengatakan apa yang dia lakukan tak terlepas dari kerja keras rekan satu timnya di Liverpool daripada berbicara tentang dirinya sendiri selama wawancara pasca-pertandingan.

“Setelah pertandingan, saya mencoba membuatnya menggambarkan seberapa besar peran yang dia mainkan, tetapi dia selalu ingin mengecilkan perannya dan mengapresiasi semua orang di tim,” kata Mike Hughes dari BBC Radio Merseyside pada 2018.  “Itu hanya menunjukkan karakter baik pria itu.”

10. Mewujudkan Keinginan Fan Difabel

Ada seorang yang berkebutuhan khusus yang sangat mengidolakan Mane, dan seorang wartawan membantu fan difabel itu untuk berkomunikasi dengan Mane via zoom. 

Dan, Mane menawarkan sesuatu kira-kira gaya apa yang cocok ketika dia melalukan selebrasi, dan difabel itu memperagakan selebrasinya. Dan, Mane benar-benar mempersembahkan hal itu kepada sang difabel.

(mochamad rahmatul haq/yul)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network