Libero.id - Panasnya pertandingan Liga Premier ternyata hanya terjadi di lapangan. Di luar itu. Bahkan, di lorong menuju ruang ganti, para pemain tampak sangat akrab dan tak sungkan bercanda. Contohnya, rekaman ikonik guyon ala Eden Hazard dan Yaya Toure pada 2014.
Toure tanpa diragukan lagi adalah salah satu gelandang terhebat dalam sejarah Liga Premier. Selama beberapa tahun di Manchester City, pemain Pantai Gading itu selalu memberi semua kemampuan yang dimiliki.
Contohnya, pada 2013/2014. Dalam kampanye perebutan gelar Liga Premier yang kedua untuk The Citizens, Toure mencetak 20 gol dan membuat sembilan assist. Mantan pemain Barcelona itu benar-benar menyenangkan untuk ditonton saat itu dengan kemampuan mengendalikan lapangan tengah.
Selain dipuji karena kehebatan dalam mengamankan bola, Toure juga dikenal suka bercanda. Salah satu korban guyon Toure adalah Hazard. Dan, momen lawakan Toure yang terkenal, ikonik, legendaris, dan terus diputar hingga hari ini terjadi pada September 2014 saat Man City bertemu Chelsea.
Ketika itu, Toure, Hazard, dan para pemain lainnya sedang berada di lorong stadion. Hazard berjalan di depan dan Toure di belakang. Melihat Hazard di sana, muncul niat Toure berbuat iseng. Tampa pikir panjang, Toure beberapa kali menampar kepala Hazard sambil tertawa geli.
Awalnya, Hazard tidak tahu apa yang sedang terjadi. Tapi, setelah melihat Toure yang melakukannya, dia melindungi kepala sambil berjalan cepat membiarkan Toure tertawa terbahak-bahak.
Pertanyaan yang masih muncul hingga sekarang adalah, mengapa Toure melakukannya? Pasalnya, Toure dan Hazard tidak pernah menjadi rekan satu tim. Mereka juga bukan berasal dari negara yang sama. Satu-satunya kesamaan mereka hanyalah bahasa ibu yang digunakan, yaitu Prancis.
Tapi, mungkin Toure hanya mencoba untuk menganggu konstrasi pemain terbaik Chelsea itu. Jika itu masalahnya, taktik itu tidak berhasil.
Pasalnya, pada pertndingan tersebut Hazard menciptakan assist untuk Andre Schuerrle pada menit 71. Tapi, Man City berhasil menemukan gol penyeimbang, melalui Frank Lampard. Dan, hebatnya dia menolak untuk melakukan selebrasi saat mencetak gol melawan mantan timnya.
The Blues kemudian mengangkat trofi Liga Premier di akhir musim 2014/2015 setelah unggul embilan poin dari Man City asuhan Manuel Pellegrini. Musim itu juga merupakan musim terakhir yang mengesankan bagi Toure di tanah Inggris. Dia mencetak 10 gol dalam 29 penampilan liga.
Ikon Pantai Gading itu tetap berada di Man City hingga musim panas 2018. Tapi, tiga tahun terakhir tidak mudah karena Pep Guardiola punya rencana bagus dengan pemain lainnya.
(atmaja wijaya/anda)
Opini