Profil Marcus Edwards, Little Messi Jebolan Tottenham di Portugal

"Satu lagi anak muda Inggris yang memilih berkarier di luar negeri. Ini kisahnya."

Biografi | 17 February 2022, 07:12
Profil Marcus Edwards, Little Messi Jebolan Tottenham di Portugal

Libero.id - Saat Sporting Lisbon menghadapi Manchester City pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions, ada seorang pemain muda Inggris yang duduk manis di bench Estadio Jose Alvalade. Dia adalah Marcus Edwards, jebolan Tottenham Hotspur yang dijuluki Litte Messi, dan sedang merintis karier di Portugal.

Pada 2016, Mauricio Pochettino melihat penampilan Edwards di Akademi Tottenham. Tanpa banyak analisis, pria yang kini menukangi Paris Saint-Germain (PSG) tersebut memberikan pujian setinggi langit. "Kualitasnya sangat jelas. Postur tubuh dan cara dia bermain, lebih dan kurang seperti Lionel Messi," ucap Pochettino saat itu di situr Spurs.

Jadi, siapa dia? Lahir di Enfield, 3 Desember 1998, Edwards bergabung dengan sekolah milik Spurs saat berusia delapan tahun. Dia adalah pemain muda yang memiliki keterampilan dribel mumpuni dan sempat dipandang sebagai salah satu produk akademi terbaik.

Terlepas dari pujian tinggi dari Pochettino, sayangnya Edwards hampir tidak mendapat kesempatan di tim utama. Dia hanya dimainkan tak lebih dari 15 menit saat melawan Gillingham di Piala Liga sehari setelah Pochettino mengutarakan pujiannya. Tak lama setelah itu, anak muda itu terkena cedera jangka panjang.

Setelah hanya mencetak 26 gol dan assist dalam 38 total pertandingan di kompetisi akademi di Inggris maupun Eropa, pemuda keturunan Siprus tersebut bergabung dengan tim Norwich City pada 2018 dengan status pinjaman. Saat itu, The Canaries masih berkompetisi di Championship Division.

Tapi, kariernya di Norwich tidak mulus. Dia hanya bermain sekali sebelum akhirnya kembali ke Lomdon Utara dengan sejumlah masalah dengan kedisiplinan, termasuk ketepatan waktu.

Edwards lalu memiliki masa pinjaman yang lebih baik di Excelsior di Eredivisie pada musim berikutnya. Dia bermain 25 pertandingan dan mengelola dua gol serta empat assist. Dirinya juga berada di peringkat teratas untuk dribel di kompetisi Belanda. Tapi, itu tidak cukup untuk mencegah timnya terdegradasi. Itu juga tidak cukup meyakinkan Spurs untuk mempertahankannya.

Pada September 2019, Edwards meninggalkan klub masa kecilnya secara permanen dan bergabung dengan Vitoria Guimaraes. Itu dianggap sebagai salah satu klub terbesar di luar "tiga besar" tradisional Portugal: Sporting, Benfica, dan FC Porto.

Seorang anak berusia 20 tahun dengan pengalaman senior yang terbatas, pindah ke negara lain adalah upaya yang berani. Tapi, itu telah terbukti membuahkan hasil yang baik. Dan, salah satu momen cemerlangnya adalah ketika dimainkan dalam laga Vitoria melawan Arsenal di penyisihan grup Liga Europa. Pemain sayap itu tampil cemerlang dengan mencetak satu gol. Sayang, timnya kalah 2-3 dari The Gunners.

Tapi, karier Edwards terus berkembang. Dia telah menemukan kepercayaan diri yang sangat dibutuhkan. Dia terus mencetak sembilan gol dan sembilan assist di semua kompetisi musim tersebut. Itu merupakan hasil yang brilian dari 36 pertandingan.

"Saya telah melihat pemain lain berkembang pesat di luar negeri. Jadi, saya melihatnya sebagai peluang. Jelas merupakan hal yang positif untuk pergi ke luar negeri dan menunjukkan apa yang anda miliki. Pemain muda lainnya bermain bagus. Jadi senang melihatnya," kata Edwards kepada The i Paper pada musim panas 2020. 

Dengan catatan yang bagus di Vitoria, Sporting datang pada transfer window Januari 2022. Vitoria setuju menjualnya 7,5 juta pounds (Rp145 miliar) plus 500 ribu pounds (Rp9,6 miliar) jika tampil bagus di Lisbon.

Dan, tanpa pikir panjang, nama Edwards masuk dalam daftar susunan pemain Sporting yang menghadapi The Citizens. Meski kalah, itu menjadi pengalaman berharga Edwards. "Saya sangat, sangat senang. Ini adalah hari besar bagi saya, keluarga saya dan teman-teman saya. Saya hanya senang berada di sini," kata Edwards saat diperkenalkan sebagai pemain baru Sporting.

"Dalam jangka panjang saya hanya ingin mencapai level tertinggi. Itu saja untuk saya. Saya tahu saya bisa melakukannya," tambah Edwards.

(mochamad rahmatul haq/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network