Wasit Minta Nadeo Lepas Kaus Dalam, Ini Aturan Jersey Kiper

"Momen ini tercipta saat Bali United mengalahkan PSS Sleman 1-0. Cek videonya!"

Analisis | 17 February 2022, 11:50
Wasit Minta Nadeo Lepas Kaus Dalam, Ini Aturan Jersey Kiper

Libero.id - Pemandangan tak biasa terjadi saat Bali United mengalahkan PSS Sleman di Stadion I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Rabu (16/2/2022) malam. Selain blunder kiper Super Elang Jawa, wasit juga terlihat meminta Nadeo Argawinata melepas kaus dalam yang dikenakan. 

Pertandingan yang mempertemukan Bali United dengan PSS sebenarnya berlangsung menarik. Serdadu Tridatu unggul 1-0 setelah Ilija Spasojevic memanfaatkan kesalahan fatal Rizky Darmawan di penghujung babak pertama.

Namun, ada pemandaan tak biasa tercipta pada menit kesembilan. Sang pengadil lapangan tampak menghampiri Nadeo. Dia meminta kiper tim nasional Indonesia itu melepaskan kaus dalam lengan panjang yang dikenakan.

Dengan wajah sedikit tersenyum, Nadeo terpaksa melepaskan jersey kiper lengan pendek berwarna kuning. Kemudian, kaus dalam lengan panjang berwarna hitam. Dia kembali memakai jersey kipernya yang berwarna kuning. Selanjutnya, pertandingan dilaksanakan lagi dengan normal.

Pertanyaannya, mengapa wasit melakukan hal tersebut? Ternyata, itu memang sesuai regulasi FIFA yang ditetapkan Asosiasi Dewan Sepakbola Internasional (IFAB).

Dalam buku peraturan tersebut, disebutkan bahwa penjaga gawang harus mengenakan seragam dengan warna berbeda dibandingkan pemain lain dan perangkat pertandingan (wasit). Kiper juga diperkenankan mengenakan bawahan (celana) berukuran lebih panjang dibandingkan rekan setim lainnya. 

Kelengkapan lain bagi penjaga gawang dalam permainan sepakbola adalah sarung tangan (gloves). Tujuannya, mencengkeram bola lebih baik dan mencegah cedera.

Penggunaan warna berbeda pada kostum kiper dengan rekan setimnya bukan tanpa alasan. Itu untuk memudahkan wasit mengamati situasi dalam kotak penalti ketika pertandingan. Warna kostum penjaga gawang yang berbeda bertujuan mengurangi kesalahan wasit dalam mengidentifikasi pemain dalam permainan. 

Khususnya, saat terjadi situasi dalam kotak penalti maupun di dekat gawang. Dengan warna berbeda, wasit bisa menentukan adanya pelanggaran atau ketika pemain selain penjaga gawang kedapatan menyentuh bola. 

Selain memiliki warna berbeda, kostum penjaga gawang juga dibuat dengan bahan dan lapisan tambahan, yang berada di bagian dada, siku, dan bahu sehingga melindungi mereka saat bermanuver untuk mengamankan bola. Kaos kaki panjang maupun pelindung tulang kering juga menjadi kelengkapan kiper.

Alasan terakhir perbedaan warna kostum penjaga gawang dalam permainan sepakbola adalah agar lebih mudah ditemukan penyerang saat menendang ke gawang. 

Namun, dalam aturan itu juga dijelaskan bahwa segala perlengkapan pelindung yang terbuat dari bahan empuk, lembut, dan ringan diperbolehkan untuk dipakai. Contohnya, helm rugby seperti yang dikenakan Petr Cech. Topi dan kacamata olahraga juga diperbolehkan.

Aturan itu  juga menjelaskan bahwa pemain sepakbola dilarang mengenakan segala pakaian yang menuliskan slogan dan pernyataan terkait politik, agama, pendapat pribadi, atau iklan selain logo vendor dan sponsor yang terafiliasi dengan klub.

IFAB juga menjelaskan penjaga gawang dari kedua tim boleh bermain dengan warna jersey yang sama. Pemain juga boleh memakai kaus dalam (baselayer), baik lengan pendek maupun panjang. Syaratnya, dalaman tersebut memiliki warna dan motif yang sama dengan lengan jersey.

Dan, itulah yang dilanggap Nadeo dalam pertandingan Bali United melawan PSS, yang berujung teguran wasit.

(andri ananto/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network