Libero.id - Pemain manapun yang pernah satu tim dengan Lionel Messi pasti merasa beruntung, dan sebaliknya sang megabintang Argentina itu juga beruntung punya kolega yang bisa membuat dirinya lebih leluasa dalam permainan.
Sepanjang kariernya yang sudah dihiasi banyak gelar dan sudah memainkan ratusan atau bahkan ribuan pertandingan, Messi tentunya punya beberapa rekan setim yang cocok dengannya.
Entah itu di Barcelona, timnas Argentina, atau kini Paris Saint-Germain. Tapi, momen terbaik Messi adalah sejak melakukan debutnya untuk Barcelona pada 2004. Messi telah menjadi megabintang dan memecahkan rekor, bahkan menciptakan beberapa rekornya sendiri.
Dalam 14 tahun kariernya yang panjang, Messi telah bermain dengan beberapa pesepakbola terhebat di dunia. Dalam artikel ini, kami mencoba melihat kembali 10 pemain terbaik yang pernah bermain bersamanya di setiap posisi, dan membuat menjadi starting XI:
Kiper #1: Victor Valdes
Tahun Bermain: 2004-2014
Terlepas dari semua kritik yang ditujukan kepada Victor Valdes, dia telah menjadi salah satu pemain kunci di belakang Barcelona, di mana Messi dengan leluasa bisa berkembang. Kadang-kadang, dia memiliki lebih banyak operan daripada gelandang terbaik lawan. Valdes adalah seorang penjaga gawang yang brilian pada masanya.
Setelah memainkan lebih dari 500 pertandingan untuk Barcelona, Valdes memenangkan 21 trofi utama yang mencakup enam gelar La Liga dan tiga trofi Liga Champions.
#2 Bek kanan: Dani Alves
Ketika sebagian besar bek sayap Brasil lainnya dikritik karena terlalu menyerang dan meninggalkan terlalu banyak ruang di belakang, Alves adalah contoh ideal untuk seorang bek sayap.
Mulai dari memberikan umpan silang tepat untuk Lionel Messi dari kanan hingga menetralisir ancaman Cristiano Ronaldo di setiap pertandingan El Clasico, Alves tetap menonjol ketika sebagian besar bek lainnya tampil buruk.
Selama musim pertamanya bersama Barcelona, Alves memenangkan treble, diikuti oleh Piala Super Spanyol, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antarklub.
Setelah berkelana ke sejumlah klub, awal musim ini dia kembali ke Barcelona meskipun sudah tidak ada lagi Messi.
#3 Bek Tengah: Carles Puyol
Tahun Bermain: 2004-2014
Tidak ada alasan untuk tidak memasukkan nama Carles Puyol. Kapten klub yang penuh dengan loyalitas.
Dari segi kemampuan, dia tidak diragukan lagi adalah bek yang paling konsisten dan tanpa basa-basi dalam menjaga lini belakang untuk tetap aman. Dia telah membuat lebih dari 600 pertandingan resmi untuk tim Catalunya, memenangkan 21 gelar utama, yang mencakup enam gelar La Liga dan tiga gelar Liga Champions.
4. Bek Tengah: Gerard Pique
Banyak yang skeptis tentang keputusan untuk memasukkan Gerard Pique ke tim ini, dan itu karena banyak momen kegilaannya yang telah merugikan Barcelona dalam banyak kesempatan. Tapi, hanya segelintir bek yang bermain lebih banyak dengan Messi, dan bek itu adalah Pique.
Secara postur Pique adalah bek yang ideal untuk ancaman udara dan dikenal produktif dari bola mati. Pique telah mencapai hampir setiap trofi utama yang bisa dimenangkan oleh bek mana pun, dan itu hanya jalan untuk bek dengan kualitas terbaik.
5. Bek Kiri: Eric Abidal
Eric Abidal masuk dalam daftar di atas bek kiri Belanda Giovanni Van Bronckhorst, berkat penampilannya yang lebih konsisten untuk tim Catalunya dan fakta bahwa ia telah bermain lebih banyak dengan Lionel Messi daripada Giovanni.
Meski bukan pemain tercepat atau terpandai, Abidal adalah pesepakbola serba bisa dengan kemampuan mengoper bola yang luar biasa.
Kariernya di Barcelona membuatnya mendapatkan empat gelar La Liga Spanyol, dua Liga Champions, dan tiga gelar piala domestik.
6. Gelandang Tengah: Xavi Hernandez
Kecintaan Xavi pada sepakbola tak diragukan lagi dan kontribusinya kepada Barcelona mungkin tidak tertandingi oleh siapa pun. Bersama dengan Messi dan Andres Iniesta, ketiganya menciptakan malapetaka di seluruh dunia, membentuk salah satu trio sepakbola paling terbaik sepanjang masa. Dia telah menjadi ideolog di balik kesuksesan besar Barcelona dalam dekade terakhir, dan kehadirannya di tim mana pun memberi tim itu keuntungan dengan penguasaan bola.
Dapat dikatakan bahwa cara Xavi bermain menentukan generasi emas Spanyol dan Barcelona. Dan kini dia melatih Barcelona.
7. Gelandang Tengah : Andres Iniesta
Kualitasnya hampir sama dengan Xavi, di mana ada Xavi maka disitu ada Iniesta.
Di zaman di mana orang lebih mengkhawatirkan gaya rambut pemain daripada keterampilannya, Iniesta bersinar seperti bintang, membiarkan kakinya yang berbicara. Seorang pemain yang pemalu, rendah hati, dan setia, Iniesta dihormati baik oleh penggemar maupun kritikusnya.
Dari mencetak gol kemenangan melawan Belanda pada 2010 untuk memimpin Spanyol meraih kemenangan Piala Dunia pertama mereka hingga memenangkan penghargaan Pemain Terbaik di Eropa pada 2012.
8. Gelandang Tengah : Deco
Deco mengatur lini tengah Barcelona selama empat tahun dengan sangat baik, dengan visi serta pemahaman taktisnya membuatnya menjadi salah satu yang terbaik di Catalunya.
Selama berada di klub, Deco memenangkan dua gelar Liga dan satu Liga Champions bersama klub. Dia adalah gelandang pertama yang memenangkan Penghargaan Gelandang Terbaik UEFA dengan dua klub berbeda; satu lagi bersama Porto.
9. Sayap kiri: Ronaldinho
Ada sebuah ungkapan kalau Ronaldinho adalah Lionel Messi sebelum Lionel Messi menjadi seperti sekarang ini. Ronaldinho adalah ikon sepak bola pada masanya dan panutan bagi setiap pesepakbola yang baru muncul pada usia itu, termasuk Lionel Messi sendiri.
Dia adalah salah satu dari sedikit pemain Barcelona yang pernah menerima tepuk tangan meriah dari penonton di Santiago Bernabeu.
Tak perlu banyak hal untuk menerangkan bagaimana hebatnya Ronaldinho.
10. Sayap Kanan: Angel di Maria
Sebelumnya menjadi pemain Real Madrid, kepindahan Angel di Maria ke Manchester United membuat rivalitas klub antara dirinya dan Lionel Messi tidak lagi menjadi masalah bagi duo penyerang Argentina itu.
Di Maria adalah salah satu crosser terbaik dalam permainan di era modern ini dan dikenal sebagai ancaman besar bagi lawan dengan larinya yang cepat dan tajam. Dikenal sangat terampil dengan kaki kirinya, keterampilan menggiring bola Di Maria selalu menjadi mimpi buruk bagi para pemain bertahan.
(mochamad rahmatul haq/yul)
Opini