Mohamed Salah-Amr Zaki
Libero.id - Mantan penyerang sekaligus legenda timnas Mesir, Amr Zaki, meyakini Mohamed Salah jauh lebih sukses daripada apa yang pernah dia capai ketika masih aktif bermain di Liga Premier. Mantan striker Pharaohs ini sempat bermain untuk klub-klub kecil seperti Wigan dan Hull City.
Sosok yang saat ini berusia 38 tahun itu mencetak 10 gol dalam 22 pertandingan bersama Wigan Athletic selama musim 2008/2009. Sementara itu, pada musim berikutnya, dia hengkang setelah terlibat konflik internal dengan pelatih dan pindah ke Hull City. Tetapi, dia tidak meraih banyak kesuksesan, dan pergi setelah hanya tampil enam kali.
📆 #OnThisDay in 2008...
Amr Zaki's penalty sealed all three points for Latics away at Bolton Wanderers in the Premier League 👊🏼#wafc 🔵⚪️ #BELIEVEpic.twitter.com/BYIYfknt98
— Wigan Athletic (@LaticsOfficial) December 28, 2021
Sangat jelas kalau capaian Amr Zaki bagai bumi dan langit jika dibandingkan dengan Salah. Penyerang andalan Liverpool ini menjadi salah satu pemain paling disegani, tak hanya di Liga Premier, tapi juga dunia.
Salah juga pernah membela Chelsea, walau tak memberikan banyak kontribusi karena minimnya kesempatan bermain.
“Saya tahu bahwa awal saya di Liga Premier lebih kuat daripada awal Salah di liga yang sama, tetapi perbedaannya adalah dia telah menandatangani kontrak permanen dan tidak dipinjamkan seperti saya," ucapnya.
Menurut penuturan Zaki, Salah bisa meraih kesuksesan di Liga Premier karena tidak terlepas dari beberapa hal. Dan itulah yang menjadi titik pembeda antara dirinya dan Salah.
"Dengan tidak dipinjamkan, hal itu memberinya stabilitas. Sedangkan saya bermain untuk Wigan selama masa pinjaman," kata Zaki kepada Mehwar TV.
Berikutnya yang disampaikan oleh Zaki lebih terdengar seperti nasehat kepada seorang junior.
“Perbedaan kedua adalah Salah pergi ke Eropa dari klub kecil di luar Eropa. Dia tidak memiliki ketenaran dan uang yang didapat pemain Al Ahly dan Zamalek, jadi dia harus berjuang untuk membuktikan dirinya dan membuat nama untuk dirinya sendiri di Eropa."
Dan, memang benar kita bisa menemukan banyak contoh pemain yang pergi ke Eropa dari luar tim 'besar' dan sukses serta melanjutkan karier mereka seperti El-Mohammady, Ahmed Hassan, dan Abdelzaher El-Saka.
“Yang ketiga adalah profesionalisme Salah dan fakta bahwa dia berkembang sebagai pemain di luar negeri. Pemain yang pergi di usia muda diberi kesempatan oleh presiden klub untuk sukses meski dari Al Ahly atau Zamalek karena belum menjadi pemain bintang.”
Terakhir, pencetak 30 gol untuk timnas Mesir itu bekata: "Saya berharap presiden klub di Mesir tidak akan mencegah pemain pergi ke luar negeri dan memberi mereka kesempatan penuh dengan menjualnya."
(mochamad rahmatul haq/yul)
Terungkap, Inilah Alasan Shin Tae-yong Tak Ajak Marselino Ferdinan Lawan Burundi
Tidak hanya pandai melatih, ternyata STY juga jago diplomasi.Main untuk Belanda dan Indonesia, Kasus Justin Hubner Mirip Jamal Musiala
Tunjukan komitmen mu di awal Justin Hubner, Indonesia menunggu mu...Hadapi Piala Dunia U-20 2023, Timnas Kolombia U-20 Gelar TC Jangka Panjang di Spanyol
Ternyata, latihan model ini bukan monopoli Shin Tae-yong saja..Bagaimana Aturannya? Justin Hubner jadi WNI, Tapi Main untuk Timnas Belanda U-20
Yang penting bukan timnas senior di laga resmi FIFA..Aneh! 12 Pemain Dipanggil Timnas Indonesia, Persija Punya Jadwal Main Lawan Persita
Pertandingannya bareng FIFA Matchday lagi..
Opini