Peringkat 5 Selebrasi Kontroversial di Sepakbola

"Nomor 5 paling banyak diingat fans sepakbola."

Analisis | 27 May 2022, 22:19
Peringkat 5 Selebrasi Kontroversial di Sepakbola

Libero.id - #3 Nicolas Anelka

Striker Prancis, Nicolas Anelka, tidak asing dengan kontroversi sepanjang karirnya. Apakah itu karena dipaksa pindah dari Arsenal ke Real Madrid, atau insiden yang membuatnya dikirim pulang dari Piala Dunia 2010 setelah melecehkan manajer Raymond Domenech secara verbal.

Namun, momen paling kontroversial dari kariernya tentu datang ketika dia merayakan gol untuk West Bromwich Albion dengan cara yang aneh pada 2013.

Anelka merayakan salah satu dari dua golnya dalam hasil imbang 3-3 dengan West Ham dengan gerakan yang dikenal sebagai 'Quenelle', yang tampaknya dibuat oleh teman Anelka yang merupakan komedian Prancis bernama Dieudonne M'bala M'bala.

Sayangnya, M'bala M'bala yang mengklaim bahwa gerakan itu hanyalah gestur "anti-kemapanan". Gesture itu dikaitkan dengan anti-Semitisme dan telah digambarkan sebagai "penghormatan Nazi".

Anelka tidak hanya mendapatkan masalah, dia juga dilarang bermain selama lima pertandingan dan denda 80.000 pounds (Rp 1,4 miliar) oleh FA. Meskipun menangguhkan pemain sampai hasil penyelidikan klub, West Brom juga mendapat masalah dengan kehilangan sponsor dari Zoopla, yang dimiliki oleh seorang pengusaha Yahudi.

Sementara itu, Anelka membantah bahwa dia anti-Semit. Meskipun FA setuju akan pernyataan itu, sulit untuk mempertahankan striker Prancis tersebut.

#4 Robbie Fowler

Striker Liverpool, Robbie Fowler, terkenal karena kepribadiannya yang suka berfoya-foya di era 1990-an yang hampir sama seperti kemampuannya dalam mencetak gol.

Meskipun demikian, tuduhan penggunaan narkoba dari penggemar rival selalu tidak berdasar. Ternyata, Fowler telah mengambil hati mereka, saat dia merayakan gol melawan rival Merseyside, Everton, dengan cara yang kontroversial dan agak lucu pada April 1999.

Setelah Fowler mencetak gol, dia merangkak di garis gawang di depan para penggemar Everton sambil menutupi lubang hidung yang pada dasarnya menirukan gerakan pecandu kokain.

Fowler langsung mendapat banyak kritik. Sementara bos Liverpool saat itu, Gerard Houllier, mengklaim bahwa Fowler meniru gerakan "makan rumput".

Striker Inggris itu terkena larangan empat pertandingan atas tindakannya dan didenda 60.000 pounds (Rp 1,1 miliar) oleh Liverpool meskipun dia telah meminta maaf atas insiden tersebut.

Itu juga bukan satu-satunya kontroversi seputar Fowler musim itu. Dia juga dilarang bermain dua pertandingan selanjutnya karena melakukan ejekan homofobia terhadap bek Chelsea, Graeme Le Saux.

#5 Paolo di Canio

Ketika Nicolas Anelka memutuskan untuk melakukan gerakan yang terkait dengan sayap kanan, setidaknya dia memiliki keberanian untuk menyangkal bahwa dia mencoba untuk mendorong segala jenis agenda politik dengan tindakannya.

Namun, tidak demikian halnya dengan striker legendaris Italia, Paolo di Canio. Di Canio berhasil menyinggung hampir seluruh dunia sepakbola pada 2005 ketika dia memutuskan untuk mengangkat tangan kanannya untuk memberi hormat kepada para penggemar Lazio pada beberapa kesempatan.

Lebih jauh lagi, Di Canio membela diri dengan menyatakan bahwa aksinya itu bukan rasis. Dia hanya bangga sebagai seorang fasis. Dia mengklaim bahwa gerakan hormat itu hanya caranya untuk menunjukkan kebanggaan pada rakyatnya, meskipun itu adalah bagian dari masalah.

Di Canio tumbuh sebagai penggemar Lazio dan menjadi bagian dari penggemar 'ultras' mereka. Dia juga membela diktator Italia, Benito Mussolini, dalam otobiografinya.

Meskipun sebagian besar penggemar Lazio menerima isyarat itu, Di Canio terkena larangan satu pertandingan karena perilakunya dan juga didenda 7.000 euro (Rp 109 juta).


(diaz alvioriki/yul)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network