Libero.id - Arsenal telah mengkonfirmasi penandatanganan pemain muda internasional Brasil, Marquinhos dari Sao Paulo.

Welcome, Marquinhos ?

— Arsenal (@Arsenal) June 13, 2022

Pemain sayap berusia 19 tahun itu bergabung dengan biaya yang tidak diungkapkan setelah membuat 33 penampilan senior untuk klub liga Brasil, dengan siapa ia memenangkan Campeonato Paulista tahun lalu.

Marquinhos mencetak dua gol untuk Sao Paulo saat itu dan bergabung ke skuad Arsenal dengan kontrak jangka panjang, di mana direktur teknis The Gunners, Edu mengungkapkan bahwa dia adalah seseorang yang telah mereka awasi sejak lama.

"Kami senang telah menyelesaikan transfer dengan Sao Paulo, karena Marquinhos adalah pemain yang telah kami awasi selama beberapa waktu," katanya kepada situs resmi klub.

"Pada usia 19, dia masih sangat muda, jadi dia adalah pemain untuk masa depan. Kami menantikan Marquinhos yang sekarang bergabung dengan kami untuk pramusim, membuat rumah barunya, dan terus tumbuh dan berkembang bersama kami."

Arsenal finis kelima di Liga Inggris musim lalu. Mereka nyaris masuk ke Liga Champions andai tak tergelincir di akhir-akhir kompetisi. Di mana, pasukan Meriam London harus kalah di pekan ke-36 dan 37 saat melawan Tottenham dan Newcastle United.

Pada akhirnya, rival sekotanya, Spurs lah yang berhasil lolos ke kompetisi paling elit benua biru tersebut. Tentu, itu menjadi penyesalan tersendiri bagi tim Mikel Arteta yang sebenarnya sempat unggul 4 poin atas The Lilywhites hingga pekan ke-35.

Kini, klub yang bermarkas di Emirates kedatangan Marquinhos, menyusul kepergian Lacazette yang pulang kampung ke Lyon. Marquinhos merupakan pemain muda yang mungkin tidak bisa diharapkan konsisten tiap laganya.

Dan Arsenal tidak bisa terus bergantung pada pemain-pemain mudanya. Terbukti, Emile Smith Rowe, Bukayo Saka, dan Martin Odegaard tidak mampu tampil konsisten musim. Padahal, skema Arteta sangat bergantung pada ketiga pemain tersebut.

Musim lalu harus menjadi pelajaran bagi tim asal London itu. Maka dari itu, mereka harus mendatangkan lagi pemain yang “sudah jadi” dan bisa menjadi mentor bagi pemain muda.

(moch imam sholikhin/nz)