5 Pemain Terlupakan di Klub Top pada Pramusim

"Nomor 2 sepertinya sudah tak memiliki tempat di Stamford Bridge."

Analisis | 22 July 2022, 17:25
5 Pemain Terlupakan di Klub Top pada Pramusim

Libero.id - Memiliki impian pindah ke klub top adalah satu hal yang pasti menjadi cita-cita setiap pemain profesional, tetapi ada banyak pemain yang telah bergabung dengan salah satu klub top Eropa hanya untuk bertahan ke dalam ketidakjelasan.

Hal ini terjadi karena beberapa alasan. Bisa jadi karena pemain tersebut kurang cocok dengan taktik yang digunakan oleh pelatih. Atau, bisa jadi pemain itu mengalami kesulitan untuk beradaptasi dengan lingkungan baru. Dia juga bisa kehilangan tempatnya di starting line-up karena cedera dan gagal mengembalikan lagi performa terbaiknya.

Bagaimana pun itu terjadi, sangat disayangkan menjadi sosok yang terlupakan di klub mana pun. Tanpa basa-basi lagi, mari kita lihat lima pemain di klub top yang mungkin sudah Anda lupakan.

5. Hector Bellerin (Arsenal)

Belum lama ini Hector Bellerin dipandang sebagai salah satu bek sayap terbaik di Liga Inggris. Pemain Spanyol itu menerangi Liga Premier dengan kecepatan dan keuletannya, tetapi Bellerin kini telah menjadi sosok yang tidak relevan di Arsenal pada saat dia seharusnya mencapai puncaknya.

Pemain berusia 27 tahun itu dipinjamkan ke Real Betis musim panas lalu dan menghabiskan musim 2021/2022 di La Liga. Bellerin telah melampaui kehidupan di London Utara saat itu dan Mikel Arteta mengungkapkan hal yang sama dalam konferensi pers pada September lalu setelah bek sayap itu pindah ke Real Betis.

“Dia membutuhkan tantangan baru untuk sementara waktu. Setelah berdiskusi untuk waktu yang lama, kami memutuskan untuk melepaskannya karena itu adalah hal yang tepat untuknya," kata Arteta.

Bellerin kini kembali ke Arsenal setelah masa pinjamannya dan merupakan salah satu pemain yang dianggap surplus oleh The Gunners. Menurut Estadio Deportivo, Real Betis siap menawarkan 4 juta euro (Rp 61 miliar) untuk mengontraknya dan itu cukup jatuh dari harga dari pemain yang pernah digadang-gadang menjadi bintang besar.

4. Rafinha Alcantara (Paris Saint-Germain)

Rafinha Alcantara adalah produk La Masia dan adik dari gelandang Liverpool, Thiago Alcantara. Dia naik pangkat di Barcelona dan melakukan debutnya untuk tim senior pada 2011. Tiga tahun kemudian, dia menjadi pemain reguler di tim utama.

Tetapi, Rafinha tidak bisa mendapatkan tempatnya kembali karena masalah cedera yang berulang dan ditugaskan untuk beberapa pinjaman sebelum dia bergabung dengan Paris Saint-Germain pada 2020. Pemain Brasil itu bergabung dengan Real Sociedad dengan status pinjaman di jendela transfer Januari awal tahun ini. Dia tidak bisa membuat banyak dampak di Sociedad dan sejak itu kembali ke PSG.

Seperti yang terjadi, dia telah memasuki tahun terakhir kontraknya bersama PSG. Jika dia tidak mendapatkan kepindahan musim panas ini, kita tidak mungkin melihat banyak dari dia musim depan.

3. Dani Ceballos (Real Madrid)

Dani Ceballos tampil mengesankan selama masa pinjaman dua musimnya di Arsenal, tetapi sang pemain ingin kembali ke Real Madrid untuk memperebutkan tempat di starting XI. Yah, itu tidak berjalan sesuai rencana karena Ceballos hanya memulai dua pertandingan liga di bawah asuhan Carlo Ancelotti musim lalu.

Dia kini telah memasuki tahun terakhir kontraknya di Real Madrid dan tetap percaya diri atas perannya di klub musim mendatang. Menyusul kedatangan Aurelien Tchouameni dari AS Monaco, Ceballos kemungkinan akan jauh sulit mendapatkan tempatnya di starting.

Namun, dalam sebuah wawancara dengan Cadena SER, melalui Mundo Deportivo, Ceballos mengungkapkan bahwa dia yakin segalanya dapat berbalik jika dia melakukannya dengan baik di pra-musim.

“Pada rentang terakhir musim 2021/2022, pelatih menaruh kepercayaannya pada saya dan itu penting. Sekarang yang penting adalah memulai pramusim dengan baik, karena saya pikir saya bisa mendapatkan banyak menit bermain," kata Ceballos.

2.Michy Batshuayi (Chelsea)

Ada banyak pembicaraan akhir-akhir ini tentang striker-striker yang gagal berkembang di Chelsea. Banyak penembak jitu papan atas seperti Timo Werner, Romelu Lukaku, Gonzalo Higuain, dan Alvaro Morata yang gagal memantapkan diri mereka sebagai sosok pencetak gol andal di Stamford Bridge.

Tetapi, ketika kita menceritakan pemain seperti itu, nama yang sering ditinggalkan adalah Michy Batshuayi. Pemain internasional Belgia itu bergabung dengan Chelsea pada 2016, tetapi tidak pernah mencapai ekspektasi yang diharapkan darinya. Sejak saat itu, dia dipinjamkan ke Borussia Dortmund, Valencia, Crystal Palace, dan Besiktas.

Batshuayi sekarang kembali ke Chelsea dan anehnya Thomas Tuchel siap menawarkannya kesempatan lain untuk tampil mengesankan. Itu mungkin karena keadaan yang ada, tetapi pelatih Jerman itu mengungkapkan dalam sebuah wawancara di situs resmi klub pada 19 Juli bahwa dia tetap berpikiran terbuka untuk pemain yang kembali.

“Semua orang sekarang memiliki kesempatan untuk tampil. Bagian terbesarnya adalah para pemain yang sekarang ada di sini. Ini adalah kelompok pemain yang bagus. Ini adalah tim yang memudahkan Anda untuk merasa diterima dan menunjukkan level terbaik Anda," kata Tuchel.

“Tidak selalu seperti ini, itulah yang membuat tim ini spesial. Itulah mengapa para pemain muda dan pemain seperti Michy Batshuayi, dan semua orang yang baru memiliki peluang yang sangat besar."

Dalam 77 penampilan untuk Chelsea sejauh ini di semua kompetisi, pemain berusia 28 tahun itu telah mencetak 25 gol dan memberikan enam assist.

1. Miralem Pjanic (Barcelona)

Barcelona menukar Arthur Melo dengan Miralem Pjanic dari Juventus dalam salah satu transfer paling aneh di jendela transfer musim panas 2020. Kedua pemain berkembang di klub masing-masing, tetapi jarang dimainkan sejak pertukaran itu.

Faktanya, Pjanic tidak disukai oleh mantan manajer Barcelona, Ronald Koeman, dan hanya memulai enam pertandingan La Liga di musim 2020/2021. Pemain internasional Bosnia dan Herzegovina itu tidak senang dengan perlakuan yang diberikan kepadanya oleh Koeman dan dipinjamkan ke Besiktas musim panas lalu.

Dia sekarang kembali ke Barcelona dan rasanya agak aneh melihatnya di Camp Nou. Pertama, sudah dua musim sejak dia bergabung dengan Barcelona, tetapi kami jarang melihatnya tampil di lapangan. Sebelum pindah, Pjanic dianggap sebagai salah satu playmaker terbaik dalam permainan, berkurangnya menit bermain Pjanic terlalu mendadak.

Menurut SPORT, pemain berusia 32 tahun itu telah membuat Xavi Hernandez terkesan dalam pelatihan pra-musim dan kemungkinan akan diberi kesempatan untuk membuktikan nilainya menjelang musim baru.

(diaz alvioriki/yul)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network