Libero.id - Karier seorang pesepakbola memang tak dapat disangka-sangka. Dulu dikenal perlahan-lahan mulai meredup. Dulu tak ada nama perlahan-lahan menjadi perbincangan. Naik turun karier pesepakpola memang biasa belaka.
Maka sebetulnya tak begitu mengherankan mendapati Okto Maniani, pemain yang sempat digadang-gadang sebagai pesepakbola top tanah air itu kini hanya bermain di PSBS Biak, klub Liga 2 Indonesia.
Okto sengaja didatangkan untuk memperkuat daya gempur salah satu tim asal Papua tersebut. Klub yang berdiri sejak 1968 itu tergabung di grup timur, satu grup dengan Deltras FC.
Nama Okto mulai dikenal ketika Alfred Riedl memasukan namanya di skuad Timnas Indonesia di Piala AFF 2010.
Pemain bertubuh mungil itu saat itu usianya masih 20 tahun dan aksi-aksinya di sisi sayap penyerangan Indonesia terbukti merepotkan pertahanan lawan.
Okto tercatat pernah memperkuat klub-klub besar di Indonesia, antara lain Sriwijaya FC (2010-2011), Barito Putera (2013). Selain itu pemain yang juga berkiprah di politik dengan bergabung ke Partai Gelora Indonesia itu juga sempat bermain untuk PSMS Medan, Persiba Balikpapan.
Bertahun-tahun nama Okto tak terdengar, ia dikabarkan sempat memperkuat klub-klub gurem seperti Perserang Serang, Persewar Waropen, bahkan dalam beberapa kesempatan ia kedapatan bermain di liga antar kampung alias tarkam.
Usia Okto sesungguhnya belum begitu tua, baru 31 tahun dan masih punya cukup waktu untuk kembali merumput di kasta tertinggi sepakbola Indonesia, seperti halnya rekan seangkatannya, Titus Bonai yang kini memperkuat PSIS Semarang.
Kalau bermain apik, bukan tidak mungkin suatu waktu Okto Maniani dilirik oleh klub kontestan BRI Liga 1.
Opini