Libero.id - Setelah melewati hari-hari yang panjang, Komite Disiplin (Komdis) PSSI secara resmi telah menjatuhkan hukuman kepada Arema FC imbas dari tragedi Kanjuruhan. Tim berjuluk Singo Edan itu harus menerima kenyataan pahit karena diusir dari Malang dan didenda sampai Rp 250 juta.

Keputusan ini diumumkan PSSI melalui Ketua Komdis PSSI, Erwin Tobing, dalam konferensi pers pada Selasa (4/10) sore WIB.

''Keputusannya adalah dilarang menyelenggarakan pertandingan dengan penonton sebagai tuan rumah. Dan harus dilaksanakan di tempat yang jauh dari homebase di Malang, jaraknya lebih-kurang 250 kilometer dari lokasi,'' kata Erwin mengawali.

Yang paling bertanggung jawab atas kematian orang-orang adalah mereka yg sengaja memulainya.

Semoga ada hukuman dan semua segera berbenah. pic.twitter.com/6xZBkszkWv

— Herriy Cahyadi (@herricahyadi) October 2, 2022

Seperti yang diketahui tragedi Kanjuruhan terjadi usai Arema FC kalah dengan skor 2-3 dalam apa yang disebut sebagai derby Jawa Timur dari Persebaya Surabaya pada 1 Oktober yang lalu. Kerusuhan tersebut dilaporkan sudah memakan ratusan korban jiwa. Bukan cuma nyawa melayang tetapi banyak yang mengalami luka ringan dan luka-luka berat.

''Kedua, klub Arema FC dikenakan sanksi denda Rp 250 juta. Yang ketiga, pengulangan terhadap pelanggaran di atas akan berakibat hukuman yang lebih berat. Ini adalah hasil sidang terhadap klub dan badan pelaksanaanya,'' imbuhya.

Arema FC mengawali kompetisi dengan menjuarai turnamen pra-musim Piala Presiden 2022, kasus tragedi Kanjuruhan ini tentunya jadi pukulan telak tersendiri.

(gigih imanadi darma/gie)