Libero.id - Tragedi Kanjuruhan masih terus dibicarakan dan sejak itu banyak pihak yang bersuara menginginkan Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan alias Iwan Bule mengundurkan diri dari jabatannya.

Iwan Bule dianggap bertanggungjawab atas. Namun berbeda dengan masyarakat umum dan pengamat sepakbola, suara sebaliknya diutarakan oleh eks Ketua Umum PSSI periode 1999-2003, Agum Gumelar turut angkat suara soal desakan mundur kepada purnawirawan Polri itu.

Agum meminta Iwan Bule untuk tidak meninggalkan kursi jabatannya karena ia menilai mundur dari jabatan bukanlah solusi yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan.

''Mundur itu bukan jawaban. Justru itu sebagai bentuk tanggung jawab sebagai Ketum PSSI, tidak seharusnya mundur. Dia harus menyelesaikan kasus ini sampai tuntas dan kemudian dijadikan pembelajaran ke depannya agar kompetisi lebih baik,'' kata Agum Gumelar, dilansir dari  laman resmi PSSI.

Berbahagia gundulmu!
Bila ada sedkit rasa malu, sudah selayaknya Ketum PSSI harus menyatakan mundur dengan kesatria! Kecuali gak tau malu dan gak tau diri!

Yang SETUJU Iwan Bule @iriawan84 Ketum PSSI MUNDUR, kasih persetujuan dengan retweet! pic.twitter.com/fHHqvAbSR6

— King Purwa (@BosPurwa) October 2, 2022

Agum Gumelar bahkan mengapresiasi langkah Iwan Bule yang langsung bertolak ke Malang pasca kejadian.

''Bahkan, saya dengar selama 7 hari berada di Malang dan berkeliling ke keluarga korban dan ke Kanjuruhan. Ini saya kira juga sebagai bentuk tanggung jawab. Saya apresiasi itu,'' lanjutnya.

Adapun Iwan Bule sudah menjabat sebagai Ketum PSSI sejak 2019 lalu dan pemilihan Ketum PSSI baru akan dilakukan pada Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI 2023 tahun mendatang.

(gigih imanadi darma/gie)