Ada-ada Saja! FIFA Diminta Coret Iran dari Piala Dunia 2022, Gantinya Ukraina

"Usul datang dari Shakhtar Donetsk. Setuju atau tidak?"

Analisis | 25 October 2022, 08:11
Ada-ada Saja! FIFA Diminta Coret Iran dari Piala Dunia 2022, Gantinya Ukraina

Libero.id - Desakan untuk mencoret Iran dari Piala Dunia 2022 terus bergulir. Kali ini, Shakhtar Donetsk mendesak FIFA mengganti Iran dengan Ukraina. Ada-ada saja!

Tim nasional Iran akan menghadapi tim nasional Inggris pada pertandingan pembukaan Piala Dunia 2022. Kedua tim juga akan bersaing dengan Amerika Serikat dan Wales di Grup B. Di atas kertas dan di lapangan, ini adalah grup yang menarik dengan semua tim memiliki peluang sama lolos ke fase selanjutnya.

Meski pertandingan berjalan sesuai jadwal, semuanya terancam tidak terwujud karena desakan sejumlah pihak untuk mencoret Team Melli.

Awal bulan ini, kelompok hak asasi manusia di Inggris, Open Stadiums, meminta FIFA mendiskualifikasi Iran dari Piala Dunia 2022 karena perlakuan pemerintah negara tersebut yang diskriminatif terhadap perempuan. Mereka melarang kaum hawa datang ke stadion untuk menonton langsung pertandingan.

Tidak hanya itu, desakan muncul setelah  muncul protes meluas di negara itu terkait kematian Mahsa Amini dalam tahanan Polisi Syariah gara-gara tidak mengenakan hijab yang benar.

Pemerintah Iran juga dikritik keras atas dukungan kepada Rusia dalam invasi yang sedang berlangsung ke Ukraina. Kementerian Pertahanan Inggris mengklaim bahwa Iran terus memasok senjata ke Rusia. Senjata-senjata itu digunakan untuk menyerang berbagai fasilitas sipil di Ukraina seperti sekolah dan apartemen.

Atas isu itu, CEO Shakhtar Donetsk, Sergei Palkin, telah meminta FIFA untuk menggugurkan Iran dari Piala Dunia 2022 dan memberikan slot kepada Ukraina, yang dikalahkan Wales 0-1 pada play-off UEFA.

"Sementara para pemimpin Iran akan bersenang-senang menonton tim nasional mereka bermain di #WorldCup, Ukraina terus dijatuhi drone dan rudal Iran. Hampir 250 drone semacam itu telah menyerang kota-kota damai #Ukraina," tulis Sergei Palkin di akun Twitter resmi Shakhtar Donetsk.

"Masing-masing dari mereka dibuat dan dikirim oleh otoritas Iran. Militer secara langsung melatih dan mengelola peluncuran drone yang menghancurkan rumah, museum, universitas, kantor, lapangan olahraga, dan taman bermain. Dan, yang paling kejam, membunuh warga Ukraina," tulis Sergei Palkin.

"Itu termasuk anak-anak. Anak-anak yang juga bermimpi melihat timnasnya di #WorldCup. Jadi, kami, #Shakhtar menyerukan #FIFA dan seluruh komunitas internasional untuk melarang tim nasional Iran bermain di Piala Dunia karena partisipasi langsung negara itu dalam serangan teroris terhadap Ukraina," lanjut tulisan Sergei Palkin.

"Ini akan menjadi keputusan adil yang harus menarik perhatian seluruh dunia pada rezim yang membunuh orang-orang terbaiknya dan membantu membunuh warga Ukraina. Tempat yang kosong harus diambil oleh tim nasional #Ukraina, yang membuktikan bahwa mereka layak untuk berpartisipasi di Piala Dunia. Dengan kondisi yang tidak setara dengan tim nasional lain selama play-off, mereka bermain dengan hati," lanjut Sergei Palkin.

"Keputusan ini secara historis dan sportif dibenarkan. Saya mendorong semua orang untuk bergabung dengan tekanan pada birokrasi sepakbola. Cukup mengulangi kesalahan Piala Dunia 2018, bersembunyi di balik tesis kosong tentang apolitisitas olahraga," beber Sergei Palkin lagi.

"Memfasilitasi teroris di Piala Dunia adalah politik. Sudah waktunya untuk mengakhiri kebijakan seperti itu. #Ukraina #StandWithUkraine #FootballStandsTogether," tutup Sergei Palkin.

(diaz alvioriki/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network