Tak Takut Dipecat, Carlos Queiroz Daftarkan Pengkritik Rezim Iran ke Piala Dunia 2022

"Langkah yang benar-benar berani dan penuh risiko.."

Analisis | 15 November 2022, 17:35
Tak Takut Dipecat, Carlos Queiroz Daftarkan Pengkritik Rezim Iran ke Piala Dunia 2022

Libero.id - Situasi politik dan keamanan di Iran yang kurang kondusif jelang Piala Dunia 2022 ternyata ikut mempengaruhi agenda tim nasional. Alih-alih mengumumkan skuad Team Melli melalui sesi konferensi pers resmi di depan media, Carlos Queiroz memilih mengumumkannya lewat situs resmi Asosiasi Sepakbola Iran (IRIFF). Ada apa?

Gejolak sedang terjadi di Teheran. Demontrasi menentang rezim yang berkuasa sedang melanda seluruh negeri yang dipicu kematian seorang remaja putri, Mahsa Amini, di tangan Polisi Syariah gara-gara tidak mengenakan pakaian secara benar.

Aksi para demonstran ternyata mendapat dukungan banyak pesepakbola profesional Iran, baik yang berkompetisi di dalam maupun luar negeri. Itu termasuk banyak pemain nasional yang akan bermain di Piala Dunia 2022. Salah satu yang cukup vokal adalah Sardar Azmoun.

Untuk meredam gejolak, pemerintah Iran mengancam akan memenjarakan para pemain nasional yang ikut-ikutan urusan politik. Bahkan, mereka meminta pemain-pemain tersebut dicoter dari skuad nasional yang akan bermain di Qatar.

Tapi, permintaan itu ditolak Carlos Queiroz. Pelatih asal Portugal itu merasa memiliki otoritas mutlak untuk memilih pemain. Dia tidak mau didikte. Jadi, menurut media Iran, Carlos Queiros memutuskan tidak hadir di sesi konferensi pers yang sudah dijalankan. Itu menunjukkan dirinya tidak bisa diatur, meski diancam pemecatan.

Carlos Queiros juga membuktikannya dengan memanggil pemain-pemain yang masuk daftar hitam pemerintah Iran. Itu termasuk Sardar Azmoun.

Dengan masuknya Sardar Azmoun dkk, layak dinantikan aksi protes apa yang akan dilakukan di Piala Dunia 2022. Sebelumnya, mereka telah melakukannya di lain kesempatan dengan menutupi warna dan lencana negara dengan mengenakan jaket hitam saat lagu kebangsaan diputar. Itu terjadi di laga persahabatan melawan Senegal.

Tampaknya, tiga pertandingan fase grup Iran akan menjadi ajang protes para pemain. Pasalnya, dalam skuad, Carlos Queiroz tidak melakukan banyak perubahan. Pemain-pemain lama masih tetap jadi tulang punggung.

Mereka Alireza Beiranvand, Amir Abedzadeh, Hossein Hosseini, dan Payam Niazmand di bawah mistar gawang. Kemudian, Majid Hosseini, Hossein Kanaani, Shoja Khalilzadeh, Morteza Pouraliganji, Sadegh Moharrami, hingga Milad Mohammadi sebagai pemain bertahan.

Kemudian, Saeid Ezatolahi, Ali Karimi, Ahmad Nourollahi, Rouzbeh Cheshmi, dan Vahid Amiri (gelandang). Terakhir, Saman Goddos, Alireza Jahanbakhsh, Ali Gholizadeh, Mehdi Torabi, Sardar Azmoun, Mehdi Taremi, dan Karim Ansarifard (penyerang).

(mochamad rahmatul haq/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network