Berpostur 154 cm, Skill Elton Jose Xavier Gomes Undang Decak Kagum

"Ternyata pemain terpendek di dunia bukan Lorenzo Insigne atau Mattheu Valbuena. Main di U-14 pun, Elton kalah tinggi badan rata-rata."

Feature | 18 August 2020, 04:04
Berpostur 154 cm, Skill Elton Jose Xavier Gomes Undang Decak Kagum

Libero.id - Elton Jose Xavier Gomes bukan pemain Brasil yang memiliki reputasi dunia layaknya Ronaldo atau Ronaldinho. Namun, penyerang berusia 34 tahun itu punya catatan yang tidak dimiliki keduanya. Dengan 154 cm, Elton adalah pemain terpendek di dunia.

Pesepakbola yang sekarang merumput di Liga Arab Saudi bersama Al-Wehda Club itu jauh lebih pendek dari pemain-pemain bertubuh mungil dunia lainnya. Sebut saja Lorenzo Insigne (163 cm), Diego Maradona (165 cm), Jorge Campos (168 cm), atau Lionel Messi (170 cm).

Berdasarkan statistik di kompetisi junior FIFA yang mengacu pada data WHO, postur pemain yang namanya berasal dari musisi terkenal Inggris, Elton John, itu lebih pendek dari rata-rata anggota tim U-14. Artinya, ketika bermain di tim kanak-kanak pun, secara teori Elton tidak akan mungkin bersaing.

Lahir di Palmeira dos Indios, 7 April 1986, Elton memulai karier profesional bersama Corinthians. Sebelum naik kelas ke skuad utama pada 2004, dia menghabiskan beberapa tahun di tim akademi. Di Corinthians, Elton bermain bersama Javier Mascherano dan Carlos Tevez, ketika menjuarai Liga Brasil 2005.

Sempat dipinjamkan Sao Caetano, Elton memutuskan hijrah ke Eropa pada usia 21 tahun. Awalnya, dia menjalani trial di banyak klub La Liga, Serie A, Bundesliga, hingga Ligue 1. Sayang, postur minimalis membuat Elton kesulitan meyakinkan para pelatih untuk memberikan surat kontrak.

Tidak pantang menyerah, Elton mulai beralih ke kompetisi kelas dua di Benua Biru. Hasilnya, dia diterima bergabung dengan Steaua Bucharest. Meski lawan-lawan yang dihadapi di Liga Rumania berpostur hampir dua meter, Elton mampu menampilkan permainan bagus.

Berseragam Steaua, Elton menunjukkan kemampuan terbaiknya. Dia mencetak gol di laga perdana bersama Steaua ke gawang Arges Pitesti. Pada 2009, sebuah polling dilakukan dans dan hasilnya Elton masuk dalam starting line-up terbaik Steaua dalam satu dekade terakhir. Padahal, dia tidak lama berada di Bucharest.

Fakta yang membuat Elton tidak bertahan lama di Steaua adalah cuaca. Seperti kebanyakan negara di Eropa Timur, suhu udara di Rumania sangat dingin dan sering turun salju. Akibatnya, Elton merindukan suasana di kampung halaman yang lebih hangat karena beriklim tropis.

Selain cuaca, datangnya tawaran menggiurkan dari klub Timur Tengah juga membuat Elton tertarik. Gaji besar dan cuaca hangat menjadikan Elton betah bermain di beberapa klub Arab. Dia memilih bergabung dengan Al-Nassr. Selanjutnya, dia memperkuat Dubai Club, Al-Wasl, Al-Fateh, Masaimeer, hingga Al-Qadasiyah.

Era kegemilangan Elton di Arab terjadi ketika membela Al-Fateh pada 2011-2016. Di klub asal Saudi yang berbasis di Hofut tersebut, Elton mencetak 48 gol dari 121 pertarungan. Pada 2012/2013, dia membantu Al-Fateh menjuarai Liga Arab Saudi. Itu adalah gelar pertama dan satu-satunya tim berjuluk "Sons of the Palm".

Oleh suporter Al-Fateh, Elton mendapatkan julukan "Elton of Arabia". "Saya berada di Saudi 9 tahun. Selama itu, saya hanya mengalami hari-hari yang indah. Hidup saya di tempat itu sangat tenang. Tidak ada keluhan. Suporter memperlakukan saya sangat baik," ujar Elton kepada UOL Sport, beberapa waktu lalu.

Selain menyenangkan, Elton juga sempat mempunyai pengalaman kurang bagus di Saudi. Dia mengaku pernah berurusan dengan Polisi karena masalah sepel. Elton ditangkap saat sedang berfoto bersama seorang pendudung wanita. Setelah dihubungkan dengan pertinggi Al-Fateh, Elton akhirnya dibebaskan. "Budaya mereka tidak sama dengan kita (di Brasil)," tambah pemilik nomor punggung 99 di Al-Wehda itu.

Meski kariernya tidak akan pernah menyamai Messi atau Maradona, Elton tetaplah pemain yang cemerlang di Timur Tengah. Selain dengan Al-Fateh, dia juga sempat membantu Dubai Club menjuarai UAE Federation Cup 2010.

Sempat kembali ke Brasil untuk bermain membela Sport Recife dan CRB, Elton tidak betah. Dia selalu memilih kembali ke Timur Tengah, meski sempat dikabarkan gantung sepatu pada akhir musim 2018/2019.

Sejak 8 Januari 2020, Elton membela Al-Wehda. Sempat terhenti karena pandemi Covid-19, kompetisi di Saudi kini sudah dilanjutkan. Di klasemen sementara, Al-Wehda ada di posisi 5 dengan 40 poin. Mereka tertinggal 3 poin dari Al-Ahli di posisi 3 alias zona play-off Liga Champions Asia. Sejauh ini Elton sudah bermain 9 kali di Liga Arab Saudi dan 1 kali di King Cup.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network