Kisah Karier Kilat ala Enzo Fernandez, Hanya Butuh 3 Tahun ke Level Elite

"Saat debut pro di River Plate, Enzo Fernandez juga kalah. Mirip di Chelsea, bukan?"

Biografi | 05 February 2023, 14:25
Kisah Karier Kilat ala Enzo Fernandez, Hanya Butuh 3 Tahun ke Level Elite

Libero.id - Harapan besar para pendukung Chelsea kini disematkan kepada Enzo Fernandez. Meski kalah di laga debut, gelandang Argentina tetap punya masa depan cerah. Sejarah kariernya telah membuktikan hal tersebut.

Karier Enzo Fernandez meroket hanya dalam beberapa tahun setelah dibesarkan di Buenos Aires. Dia bergabung dengan River pada usia 5 tahun setelah sebelumnya bermain apik untuk tim lokal Club La Recova. Sekitar 13 tahun kemudian, setelah naik dari level junior, Marcelo Gallardo mempromosikan Enzo Fernandez ke tim utama River Plate.

Enzo Fernandez melakukan debut profesional pada 2019 saat River Plate kalah 0-3 dari LDU Quito di Copa Libertadores.

River Plate kemudian menilai Enzo Fernandez akan menjadi pemain masa depan. Jadi, atas pesetujuan Marcelo Gallardo, mereka meminjamkan sang pemain ke Defensa y Justicia untuk musim 2020/2021. Di sana, dia semakin berkembang di bawah arahan Legenda Argentina lainnya, Hernan Crespo.

Menyadari kemampuan Enzo Fernandez, Hernan Crespo memainkannya sebagai gelandang bertahan tunggal. Dia kemudian menjadi pemain kunci untuk Defensa y Justicia saat menikmati musim fantastis menjuarai Copa Sudamericana dan Recopa Sudamericana berturut-turut.

Gemilang di Defensa y Justicia, Enzo Fernandez kembali ke River Plate dengan penuh percaya diri. Musim berikutnya, atas desakan Marcelo Gallardo, dia kembali ke tim utama. Dia langsung menjadi starter dan mencetak gol pertamanya untuk klub plus memberikan assist dalam kemenangan 2-0 atas Velez Sarsfield.

Itu adalah awal musim yang luar biasa bagi Enzo Fernandez. Sebab, dia melanjutkannya dengan mencetak delapan gol dan memberikan enam assist dalam 19 pertandingan.

Menyusul tersingkirnya River Plate dari Copa Libertadores 2022, Enzo Fernandez  mengucapkan selamat tinggal kepada rekan satu timnya. Itu karena dirinya akan memulai petualangan baru di Portugal bersama Benfica.

Entah sengaja atau kebetulan, Benfica memberinya nomor punggung paling bergengsi klub, yaitu 13. Itu adalah nomor keramat karena pernah digunakan legenda sepakbola Portugal, Eusebio, pada 1960-an. Nomor itu tidak diberikan kepada siapa pun hingga datangnya Enzo Fernandez.

Enzo Fernandez  langsung membayar kepercayaan Benfica. Pada debutnya melawan FC Midtjylland di kualifikasi Liga Champions, dia mencetak tendangan setengah voli dari luar kotak penalti. Dia melanjutkannya dengan gol pada debutnya di Primeira Liga dalam kemenangan kandang 4-0 atas Arouca.

Selanjutnya, Enzo Fernandez selalu dimainkan di tim utama Benfica yang tak terkalahkan dalam 28 pertandingan pada semua kompetisi musim ini. Benfica juga finish lebih baik dari Paris Saint-Germain (PSG) dan rekan setimnya di Argentina, Lionel Messi, di fase grup Liga Champions.

Karier Enzo Fernandez semakin melejit saat Piala Dunia 2022. Dia menjadi loyalis Lionel Messi yang sangat penting, meski baru menjalani debut untuk La Albiceleste pada September 2022.

"Bermain dengan Leo memberi saya kegembiraan yang luar biasa. Ini mimpi yang menjadi kenyataan," kata Enzo Fernandez saat itu, dikutip The Sun.

Dalam pertandingan grup terakhir Piala Dunia 2022, Enzo Fernandez menunjukkan bakat spesialnya. Sebuah tembakan melengkung ke pojok atas gawang Guillermo Ochoa memastikan kemenangan 2-0 Argentina atas Meksiko. Setelah itu, menjadi tidak mungkin bagi Lionel Scaloni untuk kembali mencadangkan Enzo Fernandez.

Setelah final yang luar biasa sebagao box-to-box midfielder jempolan, Enzo Fernandez  sempat kembali ke Benfica. Tapi, panggungnya ada di liga terbaik di dunia, yaitu Liga Premier. 

Saat tawaran datang dari Chelsea, Enzo Fernandez tidak menolak. Meski Benfica berusha menahan Enzo Fernandez hingga jendela transfer musim pamas 2023, keberanian Chelsea menebus buy out clause Enzo Fernandez yang mencapai 105 juta pounds (Rp2 triliun) membuat Benfica tak bisa berkata-kata.

(mochamad rahmatul haq/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network