8 Pemain Asing yang Mundur dari Liga 1 2020, Akibat Covid-19 dan Pemotongan Gaji

"Ada pemain yang menganggap Indonesia bukan tempat aman karena jumlah kasus orang yang terpapar Virus Corona semakin meningkat."

Feature | 04 September 2020, 12:35
8 Pemain Asing yang Mundur dari Liga 1 2020, Akibat Covid-19 dan Pemotongan Gaji

Libero.id - Keputusan mengejutkan diambil sejumlah pesepakbola asing yang bermain di klub-klub Liga 1 2020. Ketika kompetisi elite tersebut akan kembali digulirkan, beberapa diantaranya memutuskan meninggalkan Indonesia.

Kemeriahan kompetisi setelah sempat libur lama akibat PSBB di berbagai tempat akan sedikit terganggu dengan keputusan beberapa legiun import yang memilih tidak kembali ke klub asal. Mereka berpamitan meninggalkan Indonesia dengan sejumlah alasan yang cukup masuk akal.

Ada pemain yang menganggap Indonesia bukan tempat aman karena jumlah kasus orang yang terpapar Virus Corona semakin meningkat. Tapi, tidak sedikit yang kurang sependapat dengan kebijakan manajemen terkait gaji. Pemain tersebut dipaksa menandatangani kontrak baru dengan nilai bayaran yang dipangkas hingga 75%.

Berikut ini 8 pemain asing di Liga 1 2020 yang memutuskan tidak kembali ke Indonesia untuk melanjutkan kompetisi: 

1. Mateo Bustos (Persita)

Bustos terpaksa mengakhiri kontrak singkatnya bersama Persita karena alasan kesehatan. Pria asal Argentina itu mengaku khawatir melakukan perjalanan ke Indonesia bersama keluarganya di tengah pandemi yang belum berakhir.

Bustos menyebut, untuk bisa tiba di Tangerang, dirinya harus empat kali berganti penerbangan dari Buenos Aires.  Selain itu, dia juga masih memiliki dua anak kecil yang sangat rentan terpapar Virus Corona saat melakukan perjalanan jauh dari Amerika Selatan.

Kepergian Bustos membuat satu slot pemain asing Persita kosong. Tiga pemain asing lainnya, Yevhen Budnik, Eldar Hasanovic, dan Tamirlan Kozubaev, menyatakan bersedia bermain dan sekarang sudah bergabung dengan tim.

2. Petteri Pennanen (Persikabo 1973)

Libero.id

Kredit: instagram.com/petepennanen

Pennanen menyebut alasan utama meninggalkan Persikabo 1973 adalah pemotongan gaji 75% yang menjadi arahan PSSI. Pennanen tidak suka dengan kebijakan yang sepihak itu. Dia sebenarnya menginginkan ada negosiasi terbuka antara pemain, klub, dan PSSI.

Selain gaji, kondisi Covid-19 membuat pemain asal Finlandia itu ragu kembali ke Indonesia untuk melanjutkan kompetisi. Dia menganggap dengan Liga 1 yang dimulai pada Oktober 2020 dan berakhir Maret 2021 akan menyulitkan dirinya mencari klub baru di kemudian hari. Sebab, itu tidak sesuai dengan kalender UEFA yang biasanya dimulai Agustus dan berakhir Mei.

Pennanen sudah meninggalkan Indonesia sejak awal April 2020. Di kampung halamannya, dia ikut berlatih di klub lamanya, Kuopion Palloseura (KuPS). "Bermain di Finlandia menjadi pilihan realistis buat saya saat ini. Apalagi, liga di sini (Finlandia) juga baru dimulai. Saya ingin segera kembali ke lapangan secepatnya," kata Pennanen dalam wawancara dengan situs yle.fi.

3. Nikola Asceric (Persik)

Asceric telah menghubungi manajemen Persik untuk tidak kembali ke Kediri dalam waktu dekat. Dia memilih mengakhiri kontrak lebih cepat karena takut terpapar Covid-19. Saat ini dia sedang berada di Serbia dan kesulitan mengurus dokumen perjalanan akibat pembatasan sosial yang dilakukan di banyak tempat di dunia.

Permohonan Asceric untuk mengundurkan diri dari Macan Putih sudah dikomunikasikan kepada manajemen. Para petinggi Persik menyatakan tidak keberatan karena situasi memang menyulitkan semua orang.

4. Ante Bakmaz (Persik)

Libero.id

Kredit: instagram.com/bakmz

Bakmaz menjadi pemain kedua Persik yang mengundurkan diri jelang bergulirnya Liga 1. Bedanya, bukan Covid-19 yang menjadi alasan pesepakbola berpaspor Australia keturunan Kroasia tersebut. Mantan bek tengah Madura United itu pergi karena mendapatkan tawaran membela salah satu klub Liga Qatar.

Manajemen Persik mengaku pemain berpostur 188 itu sudah meminta izin meninggalkan klub. Macan Putih juga tidak mempermasalahkan hal tersebut dan sudah memberikan restu kepada Bakmaz untuk berkarier di Timur Tengah.

Dengan kondisi seperti itu, Persik kini hanya memiliki dua pemain asing. Mereka adalah Jefferson Alves dan Gaspar Vega. Nama terakhir juga masih menjadi tanda tanya besar lantaran sedang dalam proses pembicaraan renegosiasi kontrak. Jika tidak setuju dengan proposal yang diajukan, Macam Putih berpotensi tampil tanpa legiun import.

5. Jonatan Bauman (Arema)

Libero.id

Kredit: instagram.com/jonibauman

Bauman punya dua alasan untuk tidak melanjutkan kerjasama dengan Arema. Pertama, renegosiasi kontrak yang diajukan sesuai keputusan PSSI yang hanya membayarkan 25% gaji pemain ditolak mentah-mentah. Striker berkebangsaan Argentina itu merasa jumlah itu terlalu besar dan tidak masuk akal.

Kedua, kepergian Roberto Carlos Mario Gomez ke Borneo FC. Semua tahu hubungan Bauman dengan Gomez sangat dekat. Gomez adalah pelatih Bauman saat bermain untuk Persib Bandung. Bauman juga kembali ke Indonesia pada awal tahun ini karena diajak Gomez. Dengan Gomez yang menolak renegosiasi kontrak dan pada akhirnya hijrah ke Samarinda, Bauman semakin mantap meninggalkan Stadion Kanjuruhan.

6. Oh In-kyun (Arema)

Sejak awal, In-kyun memang tidak sepakat dengan surat keputusan PSSI terkait pemotongan gaji pemain-pemain Liga 1 dan Liga 2. Tapi, setelah dilakukan negosiasi personal, playamaker asal Korea Selatan tersebut melunak dan bersedia mendapatkan pemotongan gaji hingga 75%.

Namun, sebelum kesepakatan diambil, In-kyun meminta syarat kontraknya diperpanjang sampai 2021/2022. Alasannya, tahun depan dia akan menikah sehingga membutuhkan jaminan keuangan hingga akhir musim depan.

Ternyata, permintaan In-kyun tidak bisa dikabulkan manajemen Singo Edan. Mereka tetap bersikeras bahwa In-kyun harus menerima 25% gaji plus kontrak yang berakhir setelah Liga 1 2020 memasuki garis finish. Akibatnya, In-kyun memutuskan untuk tidak melanjutkan petualangan di Stadion Kanjuruhan.
 
7. Sylvano Comvalius (Persipura)

Libero.id

Kredit: instagram.com/sylvanocomvalius

Comvalius sebenarnya tidak mempermasalahkan situasi di Indonesia. Dia juga sudah menyatakan siap bergabung kembali dengan Persipura Jayapura. Tapi, masalah yang muncul adalah Comvalius saat ini ada di kampung halamannya di Belanda. Untuk bisa kembali ke Indonesia, mantan penyerang Bali United tersebut membutuhkan setumpuk dokumen yang merepotkan untuk dirinya dan keluarganya.

Dengan situasi seperti itu, Comvalius sudah menghubungi manajemen Mutiara Hitam dan menjelaskan kondisi yang sebenarnya. Untuk sementara dia ingin tetap di Belanda untuk mendampingi keluarganya hingga semua masalah selesai. Permintaan Comvalius juga sudah mendapatkan persetujuan para petinggi Persipura, termasuk Jacksen Tiago selaku nakhoda.

8. Rafael Gomes de Olivera (Persela Lamongan)

Pemain yang biasa disapa Rafinha memutuskan berpisah dengan Persela. Alasannya, tidak sepakat dengan renegosiasi kontrak dengan manajemen Laskar Joko Tingkir, yang didasarkan pada arahan PSSI.

"Saya telah menjalani 1,5 tahun yang luar biasa bersama Persela. Seluruh dedikasi, kerja keras, dan rasa hormat saya berikan kepada tim ini. Saya selalu melakukan yang terbaik untuk menghormati kepercayaan yang telah kalian berikan kepada saya. Saya ingin berterima kasih kepada keluarga besar Persela, tim manajemen, tim teknikal, seluruh rekan pemain satu tim dan semua pendukung dan penggemar. Dukungan dan doa kalian baik dalam waktu susah maupun senang tidak dapat terpisahkan. Kita berbagi seluruh kenangan indah bersama," tulis Rafinha menggunakan Bahasa Indonesia di Instagram miliknya, @rafinha_rgo.

Selama berseragam Persela, Rafinha selalu dipercaya tampil dari menit awal. Dari 37 pertandingan Liga 1 yang dimainkan Persela, Rafinha hanya absen dua kali. Eks pemain Operario Ferroviario Esporte Clube tersebut mencetak 11 gol. Kini, Persela tinggal mempunyai tiga pemain asing, Gabriel do Carmo, Marcus  Vinicius Vidal Cunha alias Marquinhos, dan Brian Ferreira.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network