Libero.id - Menteri Pemuda Olahraga (Menpora) yang baru, Dito Ariotedjo, merespons pencoretan Peru dari tuan rumah Piala Dunia U-17 2023 dan kemungkinan Indonesia menjadi host pengganti. Menteri berusia 32 tahun terlihat berhati-hati mengeluarkan pernyataan.
Dito Ariotedjo dilantik jadi Menpora oleh Presiden Jokowi pada Selasa (4/4/2023) siang. Dia mengemban tugas berat karena ada banyak agenda olahraga ke depan. Sebut saja SEA Games 2023. Lalu, potensi sanksi FIFA.
Salah satu yang langsung dihadapi Dito Ariotedjo adalah dampak pembatalan Piala Dunia U-20 2023. Sebab, itu berpotensi timbul sanksi FIFA. Selain itu, pembatalan Peru sebagai penyelenggara Piala Dunia U-17 2023 membuat efek berantai. Salah satunya desakan Indonesia bidding ulang menggantikan negara Amerika Latin itu.
"Untuk sepakbola, kami mendorong PSSI. Apa yang sudah dicanangkan programnya, kita akan mendukung. Saat ini PSSI sedang dalam perjalanan menuju FIFA. Jadi, kita akan menunggu hasilnya," ujar Dito Ariotedjo kepada awak media di Kantor Kemenpora, Jakarta.
"Apapun keputusannya, kita akan menunggu. Kami yakin di kepemimpinan Erick Thohir, pasti transformasi bola bisa tercapai," tambah politisi Partai Golkar.
Soal tuan rumah Piala Dunia U-17, Dito Ariotedjo tidak mau banyak bicara. Dia juga tidak ingin berspekulasi karena bidding adalah ranah PSSI, dan Kemenpora hanya memberi dukungan. "Itu nanti lebih baik menunggu pertemuan Erick Thohir dengan FIFA," tutup Dito Ariotedjo.
(mochamad rahmatul haq/anda)
Opini