5 Klub Sepak Bola Terpopuler di Korea Selatan

"Pemain asing juga menjadi kunci kehebatan klub Korsel. Sebut saja Denis Laktionov dan Dejan Damjanovic."

Feature | 20 September 2020, 07:51
5 Klub Sepak Bola Terpopuler di Korea Selatan

Libero.id - Diresmikan pada tahun 1983, K League telah menjadi rumah bagi beberapa tim paling sukses di Asia. Setidaknya 4 tim telah merasakan gelar mahkota Liga Champions AFC dan mewakili Asia di ajang Piala Dunia Antar Klub.

Berdasarkan prestasi mereka di dalam dan luar negeri, berikut adalah lima klub Korea Selatan yang paling populer sepeti yang dilansir dari the-afc.com;

5. Jeonbuk Hyundai Motors

Libero.id

Kredit: the-afc.com

Didirikan pada tahun 1994, hingga saat ini Jeonbuk Hyundai Motors telah mengklaim 7 gelar K League 1, yang salah satunya terjadi di musim lalu. Selain itu, klub berjuluk Warriors itu juga meraih dua gelar Liga Champions AFC.

Sebelum Choi Kang-hee masuk pada tahun 2005 dan membawa Jeonbuk ke salah satu musim terbaiknya, tim Jeonju itu hampir tidak punya prestasi apapun, baik di level domestik maupun Asia.

Bahkan perjalanan tak terlupakan mereka menjadi jawara Liga Champions AFC di tahun 2006 adalah sesuatu yang mengejutkan. Gelar liga pertama mereka terjadi pada tahun 2009, dan sejak itu Jeonbuk tidak pernah berada di luar tiga besar.

Pada tahun 2011, Jeonbuk kembali menembus partai final Liga Champions AFC namun harus mengakui keunggulan Al-Sadd melalui drama adu penalti, tetapi lima tahun kemudian – anak-anak Warriors mampu mengalahkan tim kuat asal UEA, Al-Ain dengan agregat 3-2 dan menggenapkan trofi mereka menjadi 2.

Cukup banyak pemain bintang Korsel lahir dari klub dengan seragam hijau ini, namun yang paling ikonik dan terkenal adalah Lee Dong-gook. Tidak hanya menjadi penyerang yang rutin menjadi pencetak gol terbanyak di K League 1 tetapi dia juga telah mencetak lebih banyak dari pemain lain di Liga Champions AFC sejak musim 2002/03.

4. Suwon Samsung Bluewings

Libero.id

Kredit: the-afc.com

Jika Jeonbuk adalah tim paling sukses di tahun 2010-an, maka akhir tahun 90-an dan awal 2000-an menjadi milik Suwon Samsung Bluewings yang meraih 12 penghargaan domestik dan kontinental utama antara 1998 dan 2004, termasuk menjadi kampiun K League 1 serta Liga Champions AFC secara back-to-back.

Sebagian besar kesuksesan itu berada di masa kepelatihan Kim Ho, mantan pelatih timnas Korsel, yang memimpin The Tricolor dari 1995 hingga kepergiannya pada tahun 2003 dan kedatangan ikon Korea, Cha Bum-keun  yang membawa mereka meraih dua gelar liga lagi pada 2004 dan 2008.

Sejak kepergian Cha pada 2010, prestasi Suwon paling tinggi adalah menjadi runner-up K League 1, pada 2014 dan 2015. Untuk di ajang Liga Champions AFC, Suwon sangat rutin mengikuti kompetisi paling bergengsi di benua Asia itu, dalam 12 edisi terakhir, Suwon tampil sebanyak sembilan kali.

Prestasi terbaik Suwon terjadi anatara tahun 2000 dan 2001, dimana mereka berhasil menjadi kampiun secara berturur-turut. Kunci kesuksesan mereka di dalam dan luar negeri selama periode itu adalah berkat pemain Rusia, Denis Laktionov, kemudian Seo Jung-won yang sudah menjadi Legenda klub dan Kwak Hee-ju.

Sementara beberapa pemain depan asal Brasil seperti Johnathan dan Adam Taggart juga memberikan kontribusi yang luar biasa.

3. Ulsan Hyundai

Libero.id

Kredit: the-afc.com

Terakhir kali klub yang bermarkas di Ulsan Munsu Football Stadium itu menjuarai K League 1 adalah tahun 2005, dan semenjak itu mereka tak pernah lagi meraih gelar domestik apapun. Memang, klub yang berada di bagian Tenggara Korsel ini beberapa kali finis di posisi kedua sebanyak delapan kali dalam 20 tahun terakhir.

Pada awalnya, Ulsan Hyundai adalah tim yang berbasis di Incheon dengan nama Hyundai Horang-i, klub berpindah nama menjadi Ulsan pada tahun 1990 dan merebut gelar K League pertama mereka pada tahun 1996.

Selain itu, The Tigers juga  suskes memenangi Piala Liga di tahun 90-an. Periode terbaik Ulsan terjadi antara 2005 dan 2012 – dimana mereka meraih gelar K League  kedua mereka, meraih dua Piala Liga dan memenangkan trofi Liga Champions AFC setelah perjalanan yang luar biasa.

Di bawah manajer Kim Ho-gon, Ulsan menciptakan rekor kemenangan dengan sembilan pertandingan tanpa kekalahan di ajang Liga Champions AFC dan mengalahkan Al-Ahli dengan skor 3-0 di final. Nama-nama seperti Lee Keun-ho, Kwak Tae-hwi dan Rafinha adalah bagian integral tim.

Berbicara soal legenda, penjaga gawang Kim Byung-ji adalah bagian dari kesuksesan gelar pertama tim dan pencipta rekor penampilan terbanyak sepanjang untuk klub dengan 200 penampilan sementara Yoo Sang-chul jyga memainkan peran yang tak kalah pentingnya untuk tim.

2. Pohang Steelers

Libero.id

Kredit: the-afc.com

Salah satu dari dua tim yang mampu mengumpulkan 3 gelar Liga Champions AFC, Pohang Steelers juga mengoleksi lima gelar K League 1 dan empat Piala FA atas nama mereka. Ketika K League didirikan pada tahun 1983, tim yang bermarkas di Pohang Steel Yard itu lebih dikenal sebagai Pohang Steelworks, tim yang identik dengan kota pelabuhan dari daerah tenggara Korea selatan.

Pohang menikmati kesuksesan pada pertengahan 80-an hingga awal 90-an di kompetisi domestik sebelum mengambil alih Asia dengan mengklaim Kejuaraan Asia secara berturut-turut pada tahun 1997 dan 1998.

Mereka kemudian mengalahkan Al Ittihad untuk memenangkan Liga Champions AFC tahun 2009 dan menjadi tim pertama yang mengkoleksi tiga gelar Liga Champions AFC.

Salah satu pemain terhebat Timnas Korsel, Hong Myung-bo menjadi pemain penting dalam masa kejayaan The Dolphins baik di kompetisi domestik maupun Kontinental pada tahun 90-an, begitu juga rekan setimnya, Hwang Sun-hong yang merupakan rekannya di Timnas.

Pelatih Pohang saat ini, Kim Gi-dong, adalah mantan pemain Pohang. Pelatih berusia 48 tahun itu membuat lebih dari 200 penampilan untuk klub dan pemain asli Pohang, Lee Dong-gook adalah pemain bintang pertama klub dan sosok yang sangat dihormati oleh para fans.

1. FC Seoul

Libero.id

Kredit: the-afc.com

Hanya Jeonbuk yang bisa memenangkan gelar liga lebih banyak ketimbang FC Seoul sejak  memasuki era milenium, dimana tim ibu kota Korsel itu meriah gelar K League untuk ketiga kalinya di tahun 2000-an kemudian di susul pada tahun 2004, 2012, dan 2016.

Secara keseluruhan, FC Seoul telah memenangkan K League sebanyak enam kali, menjadi runner-up sebanyak lima kali.
Klub yang markasnya menjadi salah satu stadion di Piala Dunia  2002 itu adalah tim yang memiliki jumlah fans yang tidak kecil, dalam hitungan statistik, setiap FC Seoul bermain, kehadiran penonton mereka adalah yang tertinggi meskipun mereka bukanlah tim kuat untuk menantang gelar.

Tidak seperti tim sebelumnya, dimana hampir semuanya pernah menjadi kampiun Liga Champions AFC, FC Seoul belum pernah merasakan gelar paling bergengsi di Benua Kuning itu meskipun beberapa diantaranya nyaris. Dikenal dengan nama Cheetah Anyang dahulunya, mereka menjadi runner-up Kejuaraan Klub Asia pada tahun 2002 setelah kalah adu penalti dari Suwon, sementara di tahun 2013 mereka dikalahkan oleh tim kaya raya asal China, Guangzhou Evergrande. Mereka juga mencapai semifinal pada tahun 2014 dan 2016.

Telah berada di klub sepanjang karirnya, kapten Go Yo-han telah membuat lebih banyak penampilan daripada pemain lain dengan 400 pernampan untuk FC Seoul, sementara Park Chu-young adalah mantan pemain Arsenal yan bisa dikatakan suskes bersama tim ibukota tersebut. Namun salah nama yang tidak mungkin bisa dilupakan adalah Dejan Damjanovic, pencetak gol terbanyak untuk FC Seoul sekaligus pemain asing terbaik di K League hingga saat ini.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network