10 Gelandang Serang Terbaik di Dunia yang Sudah Pensiun

"Gelandang serang memiliki perangkat bermain yang canggih. Mereka bisa melakukan operan rumit dan membuka kunci pertahanan."

Feature | 03 October 2020, 11:40
10 Gelandang Serang Terbaik di Dunia yang Sudah Pensiun

Libero.id - Sepak bola merupakan olahraga yang selalu berkembang. Sepakbola bukan hanya soal  teknis dan fisik pemain. Tapi juga menyangkut strategi dan itu turunannya bisa dilihat dari posisi pemain. Dan salah satu posisi yang kini beradaptasi dan makin berkembang dengan mulus dari waktu ke waktu, agar selalu kompatibel dengan gaya sepakbola modern adalah posisi lini tengah.

Terutama gelandang serang, sebab sebagian besar serangan tim sepakbola berkisar pada gelandang serang mereka.

Gelandang serang tengah memiliki perangkat bermain yang canggih, mereka bisa melakukan operan rumit, membuka kunci pertahanan, melihat hal-hal yang tidak bisa dilakukan oleh pemain lain, dan bahkan memberikan sentuhan akhir saat diperlukan dan yang terpenting, membawa rekan satu tim lainnya ke dalam ritme permainan yang indah.

Untuk itu kami telah merangkum 10 gelandang serang terbaik sepanjang masa :

10. Michael Laudrup

Libero.id

Kredit: fcbarcelona.com

Michael Laudrup memainkan peran No 10 untuk Barcelona, penggemar sepak bola saat ini mungkin mengingat Michael Laudrup hanya sebagai manajer Swansea City, tetapi selama hari-harinya berlaga di Camp Nou, dia dianggap sebagai salah satu pemain terhebat di generasinya.

Selama 17 tahun, Laudrup memenangkan gelar liga bersama Ajax, Barcelona, Real Madrid dan Juventus, ia bermain terutama sebagai gelandang serang. Di Barcelona sendiri, Laudrup adalah bagian dari "Dream Team" saat dilatih Johan Cruyff, di mana saat itu Blaugrana memenangkan 9 trofi termasuk 4 gelar La Liga berturut-turut dari tahun 1991 hingga 1994 dan Piala Eropa pada tahun 1992.

Pemain Denmark ini terpilih sebagai Pemain Asing Terbaik di Sepakbola Spanyol pada tahun 1999. Bahkan Laudrup dinobatkan oleh Pelé dalam daftar 100 pemain terhebat di dunia.

9. Thomas Mueller

Mueller telah menghabiskan 12 musim di Bayern Munich, di mana ia telah membantu klub raksasa Jerman itu memenangkan dua treble, 9 Bundesliga, 6 DFB Pokal, dan 5 DFL Supercups.

Pemain Jerman itu mencetak 23 gol pada musim 2012-13 saat Bayern memenangkan treble bersejarah; gelar liga, piala, dan Liga Champions. Dia bahkan memecahkan rekor assist Bundesliga dengan memberikan 21 assist dalam satu musim pada usianya yang menginjak 31 tahun.

Mueller juga merupakan pemenang Sepatu Emas Piala Dunia edisi 2014. Masuknya Thomas Mueller dalam daftar ini mungkin mengejutkan banyak orang, tetapi umur panjang dan konsistensinya untuk Bayern Munich dan tim nasional Jerman, tidak boleh dilupakan sama sekali.

8. Ricardo Kaka

Libero.id

Kredit: twitter.com/acmilan

Kaka secara luas dianggap sebagai salah satu pemain terbaik di generasinya. Itu wajar, mengingat pemain Brasil itu adalah salah satu dari delapan pemain yang memenangkan Piala Dunia FIFA, Liga Champions UEFA, dan Ballon d'Or.

Dalam enam tahun tugasnya di AC Milan, Kaká memimpin Milan menjadi runner up  Liga Champions UEFA 2005, dan ia menyelesaikan musim sebagai pemberi assist terbaik di turnamen paling bergengsi itu, dan memenangkan penghargaan Gelandang UEFA of the Year.

Kaka kemudian memimpin Milan untuk memenangkan Final Liga Champions UEFA 2007 dan merupakan pencetak gol terbanyak turnamen. Penampilannya yang luar biasa pada tahun itu membuatnya memenangkan Pemain Terbaik Dunia FIFA, Ballon d'Or 2007 dan Pemain Terbaik Klub UEFA.

Karier Kaka menurun setelah transfer besar-besaran  ke Real Madrid pada 2009 karena serangkaian cedera berulang, tetapi kontribusinya untuk AC Milan dan timnas Brasil akan selalu dikenang.

7.  Rivaldo

Pada masanya, Rivaldo adalah pemain kunci Barcelona, ia memainkan sebagian besar kariernya sebagai gelandang serang sentral atau sebagai second striker. Pemain Brasil itu memenangkan beberapa trofi bersama klub Catalan dan mencetak 130 gol. Diantaranya 3 gol Rivaldo melawan Valencia pada Juni 2001 membantu Barcelona lolos ke Liga Champions.

Rivaldo lalu memenangkan Ballon d'Or pada tahun 1999 dan dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Dunia FIFA. Pada tahun 2004, ia dinobatkan oleh Pelé dalam daftar FIFA 100 pemain terbaik dunia yang masih hidup.

Rivaldo juga memiliki karier yang cemerlang untuk negaranya, ia tercatat sebagai pencetak gol terbanyak ketujuh  tim Selecao dengan 35 gol. Rivaldo memimpin Brazil ke final Piala Dunia 1998, dan setahun setelahnya menjuarai  Copa America 1999, di mana ia dianugerahi penghargaan pemain terbaik turnamen, dan tahun-tahun berselang, Rivaldo membawa Brazil memenangi Piala Dunia 2002 di mana dia  tampil memukau bersama trio depan 'R' yang tangguh yakni Ronaldo dan Ronaldinho.

6. Francesco Totti

Libero.id

Kredit: asroma.com

Barangkali setia adalah kata yang pas untuk seorang Fransesco Totti. Pesepakbola Italia itu menghabiskan 25 tahun kariernya yang menakjubkan di Roma di mana ia memenangkan 1 gelar Serie A, 2 gelar Coppa Italia, dan 2 Piala Super Italia. Totti adalah seorang playmaker kreatif yang dikenal dengan visi, keterampilan, dan kecakapan mencetak gol.

Dia adalah pencetak gol terbanyak kedua sepanjang masa dalam sejarah liga Italia dengan 250 gol dan merupakan pencetak gol terbanyak keenam Italia di semua kompetisi dengan 316 gol.

Totti juga merupakan pemenang Piala Dunia FIFA dan Euro bersama Italia. Totti bahkan membukukan rekor sebanyak 11 kali penghargaan Oscar del Calcio dari Asosiasi Pesepakbola Italia: 5  penghargaan Pemain Terbaik Italia, 2 penghargaan Pemain Terbaik Serie A, 2 penghargaan Gol Terbaik  Serie A, 1 pencetak gol terbanyak Serie A, dan 1 lagi penghargaan Pemain Muda Terbaik Serie A.

Tak sampai disitu, Totti juga memenangkan Sepatu Emas Eropa 2007 dan dan tahun 2010.

5. Michael Platini

Sebagian besar penggemar sepak bola generasi sekarang pasti mengenal Michel Platini sebagai mantan presiden UEFA yang terjerat skandal korupsi, namun selama kariernya bermain, ia dianggap sebagai salah satu pesepakbola terhebat sepanjang masa.

Platini memenangkan Ballon d'Or  3 kali berturut-turut yakni pada tahun 1983, 1984 dan 1985. Dia adalah pemain kunci tim nasional Prancis yang memenangkan Kejuaraan Eropa 1984, sebuah turnamen di mana Platini adalah pencetak gol terbanyak sekaligus pemain terbaik.

Ia menghabiskan seluruh kariernya bermain sebagai gelandang serang, meski begitu, Platini adalah pencetak gol yang produktif, mencetak 224 gol dalam 432 pertandingan sepanjang karirnya.

Platini tidak diragukan lagi mengubah wajah Sepak Bola Prancis dan menjadi pahlawan nasional selama hari-harinya bermain. Prancis sekarang adalah negara adidaya dan juara bertahan Piala Dunia, tetapi mereka berhutang banyak pada sejarah dan kesuksesan seorang Michel Platini.

4. Ronaldinho

Libero.id

Kredit: cbf.com.br

Mungkin hanya sekali dalam satu generasi, penggemar sepak bola disuguhi permainan yang begitu memukau tiada dua. Ronaldinho adalah pemain itu.

Pemain asal Brasil itu mengguncang dunia dengan menggelabui lawan dengan trik, dribbling, kecepatan, visi, dan gayanya yang flamboyan. Gameplay Ronaldinho tidak diragukan lagi juga ikut membantu melahirkan beberapa pesepakbola hebat saat ini seperti Lionel Messi dan Neymar.

Ronaldinho pernah memenangkan 2 penghargaan Ballon D'or dan  Pemain Terbaik Dunia FIFA,  masing-masing pada tahun 2004 dan 2005. Di panggung internasional, Ronaldinho memainkan 97 pertandingan untuk tim nasional Brasil, mencetak 33 gol.

Penggemar sepakbola tentu tidak akan pernah melupakan penampilannya di Santiago Bernabeu, di mana ia menerima tepuk tangan meriah dari fans Real Madrid, atau tentang  gol chip samba-nya ke pojok bawah saat melawan Chelsea di Liga Champions.

3. Johan Cruyff

Johan Cruyff memenangkan 3 Ballon d'Or sebagai pemain, 1971, 1973, dan 1974. Cruyff dikenal dengan filosofi sepakbola Total Football. Ia ikut membantu sepak bola Belanda bangkit dan keluar dari ketidakjelasan menuju permainan yang indah.

Cruyff memulai karirnya di Ajax, di mana ia memenangkan 8 gelar Eredivisie, 3 Piala Eropa, dan 1 Piala Interkontinental. Dia lalu pindah ke Barcelona pada tahun 1973 dan di musim pertamanya, ia membantu tim Catalan itu memenangkan trofi La Liga.

Dampak Cruyff pada sepak bola modern, seperti halnya Ronaldinho, tidak pernah bisa diukur dengan trofi atau medali. Dia mengubah cara orang dalam bermain sepakbola, Johan Cruyff merupakan salah satu tokoh terpenting dalam sejarah permainan indah.

2. Zinedine Zidane

Libero.id

Kredit: fifa.com

Setiap kali Zinedine Zidane bermain, itu hampir tampak tidak adil bagi lawan, karena Zidane kerap unggul dari yang lain. Pemain hebat seperti Paul Scholes, Roy Keane, dan lainnya menyebut Zidane sebagai pemain terbaik yang pernah mereka saksikan.

Pesepakbola Perancis itu memenangkan banyak penghargaan individu sebagai pemain, termasuk  Pemain Terbaik Dunia FIFA pada tahun 1998, 2000, dan 2003, dan memenangkan Ballon d'Or 1998. Capaian itu menjadikan Zidane sebagai pahlawan nasional Prancis dan dia menerima Légion d'honneur pada tahun 1998.

1. Diego Maradona

Maradona memainkan sebagian besar karirnya sebagai playmaker, Legenda hidup  Argentina itu adalah pemain pertama dalam sejarah sepak bola yang mencetak rekor transfer dunia  sebanyak dua kali, pertama ketika ia menuntaskan transfer ke Barcelona dengan rekor dunia saat itu senilai 5 juta pounds, dan kedua, ketika ia menuntaskan transfer ke Napoli dengan biaya rekor lainnya sebesar  6,9 juta pounds.

Maradona bermain di edisi 4 Piala Dunia FIFA, termasuk Piala Dunia 1986 di Meksiko, saat itu ia menjadi kapten Argentina dan membawa mereka meraih kemenangan atas Jerman Barat di final. Dia juga memenangkan Bola Emas sebagai pemain terbaik turnamen tahun itu.

Dan yang paling diingat tentu, saat perempat final Piala Dunia 1986, Maradona mencetak 2 gol dalam kemenangan 2-1 atas Inggris. Gol pertama dunia keenal sebagai "Hand of God", sedangkan gol keduanya ialah hasil  dribble 60 meter melewati 5 pemain Inggris, yang kemudian dipilih sebagai "Goal of the Century". Gaya permainannya menginspirasi banyak generasi pesepakbola dibawahnya.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network