6 Fakta Unik Javier Mascherano, Gelandang yang Justru Hebat Jadi Bek

"Sepakbola kehilangan salah satu aktor pentingnya yang baru gantung sepatu. 17 tahun berkarier dia merengkuh 21 trofi."

Biografi | 16 November 2020, 12:38
6 Fakta Unik Javier Mascherano, Gelandang yang Justru Hebat Jadi Bek

Libero.id - Di usia 36 tahun, Javier Mascherano memutuskan meninggalkan sepakbola. Mantan gelandang bertahan yang bertransformasi dengan cantik menjadi bek tengah itu merasa sudah cukup puas berjibaku di lapangan hijau.

Selama 17 tahun berkarier, Mascherano bergelimang gelar bersama banyak klub elite dunia. Pesepakbola berkebangsaan Argentina tersebut memulai karier dari River Plate pada 2003. Lalu, bersama Carlos Tevez, Mascherano memutuskan menyeberang ke Brasil membela Corinthians.

Puas di Amerika Selatan, Mascherano menerima tantangan untuk bermain di Eropa. Bersama Tevez pula, dia sepakat membela West Ham United. Meski sempat ada masalah transfer, Mascherano bermain bagus di London Timur sebelum pindah ke Liverpool. Sementara sahabatnya, Tevez, pindah ke Manchester United.

Mascherano menghabiskan lima musim di Merseyside sebelum diajak Lionel Messi bergabung dengan Barcelona pada 2010. Di Katalunya, Mascherano mencapai puncak karier sebelum akhirnya hijrah ke Liga Super China bersama Hebei China Fortune .

Setelah itu, Mascherano mudik ke Argentina untuk menutup karier sebagai pemain Estudiantes di La Plata. "Saya ingin berterima kasih kepada klub ini (Estudiantes) karena sudah memberi saya kesempatan menyelesaikan karier saya di Argentina," ucap Mascherano, dilansir Sky Sports.

Berikut ini 6 fakta tentang karier pemain kelahiran San Lorenzo, 8 Juni 1984, tersebut di sepakbola profesional:

1. Punya paspor Italia

Mascherano tidak pernah kesulitan bermain di Eropa karena memiliki dua paspor. Selain Argentina, dia juga tercatat sebagai warga negara Italia. Status itu dia dapatkan dari sang kakek buyut yang merantau dari Piemonte di Italia Utara ke Buenos Aires pada pertengahan abad 19.

Statusnya sebagai keturunan Italia sempat membuat FIGC mengajukan tawaran membela Gli Azzurri. Tawaran itu mereka ajukan pada 2001 ketika Mascherano membela Argentina di Piala Dunia U-17. Pada ajang di Spanyol tersebut, Argentina menempati peringkat 4.

Selain FIGC, ajakan bermain di Italia juga pernah disampaikan Juventus pada 2006. Saat itu, La Vecchia Signora mengajukan proposal 5,7 juta euro. Tawaran juga pernah disampaikan Inter Milan dan Fiorentina. Tapi, dia lebih memilih West Ham United. 

2. Sempat bermasalah dengan transfer

Kepindahan dari Corinthians ke West Ham dianggap mengejutkan. Dengan banyak klub top Eropa dikaitkan dengan Mascherano sepanjang musim panas, pilihannya justru tim medioker Inggris.

Ada banyak rumor tentang sifat transfer itu, terutama adanya rumor Media Sports Investment yang ingin membeli The Hammers. Rumor termasuk spekulasi mengenai apakah West Ham benar-benar memiliki sang pemain atau hanya menjadi makelar. Maksudnya, The Hammers hanya menampung sementara hingga ada klub yang membeli dengan harga selangit mencapai 112 juta pounds. Sejak itu diketahui bahwa Mystere Services dan Global Soccer Agencies adalah perusahaan yang memiliki Mascherano.

Lalu, pada 16 Januari 2007, Liverpool meminta izin FIFA untuk mengambil Mascherano dengan status pinjaman dari West Ham. Peraturan FIFA menyatakan tidak ada pemain yang dapat bermain untuk lebih dari dua klub antara 1 Juli hingga 30 Juni tahun berikutnya karena Mascherano telah bermain untuk Corinthians dan West Ham selama waktu ini.

FIFA menyetujui kesepakatan itu pada 31 Januari 2007. Tapi, Liverpool menyerahkan rincian pendaftarannya sebelum batas waktu transfer tengah malam. Masalahnya, Liga Premier tidak segera mengumumkan apakah Mascherano bisa bermain untuk Liverpool atau tidak. Mereka bingung dengan status sang pemain.

Dalam perkembangan selanjutnya, diumumkan pada 2 Maret 2007 bahwa Liga Premier menuntut West Ham dengan melanggar aturan menyangkut kepemilikan pihak ketiga. Pada 27 April 2007, Liga Premier memutuskan West Ham harus membayar denda 5,5 juta pounds atas kesalahannya.

3. Langsung diusir wasit saat melawan Manchester United

Dalam pertandingan pertamanya di Old Trafford melawan Manchester United pada 23 Maret 2008, Mascherano diusir keluar lapangan setelah mengumpulkan dua kartu kuning. Pertama, akibat tekel kepada Paul Scholes. Kedua, memprotes sang wasit, Steve Bennett, terkait kartu kuning Fernando Torres.

Saat itu, Mascherano sangat emosional. Dia harus didorong dari lapangan oleh Steven Gerrard dan Xabi Alonso untuk mencegah hal tersebut semakin membesar. Rafael Benitez juga terpaksa meninggalkan bench untuk memohon kepada Mascherano agar segera meninggalkan lapangan. Dia akhirnya pergi setelah dikawal Peter Crouch.

Akibat insiden itu, FA menghukum Mascherano tiga pertandingan karena perilaku yang tidak benar. Dia juga didenda 15.000 pounds. Uniknya, dia memohon agar denda itu dibayarkan ke badan amal.

4. Hampir dipenjara karena penggelapan pajak

Pada Oktober 2015, Mascherano dijatuhi hukuman penjara 1 tahun karena tidak membayar pajak dengan benar di Spanyol. Dia juga didenda 800.000 euro dan dilarang menerima keuntungan pajak selama 1 tahun. Beruntung, hukuman penjara diganti dengan denda.

Hukuman dijatuhkan hampir tiga bulan setelah mantan bek Barcelona itu mencapai kesepakatan dengan jaksa dan kantor pengacara karena gagal membayar pajak hampir 1,5 juta untuk 2011 dan 2012. Kantor Pajak Spanyol menuduh Mascherano menyembunyikan sebagian dari uang hasil right image.

Namun, Mascherano membantah berusaha menghindari pajak. "Saya seorang profesional di olahraga. Saya tidak memiliki pemahaman yang baik tentang masalah pajak dan hukum. Karena itu, untuk menghadapi apa yang bagi saya teknis dan rumit, saya harus bergantung pada orang lain," kata Mascherano saat itu, dilansir The Guardian.

"Sepanjang karier saya, saya telah menjadi orang yang jujur, bertanggung jawab, dan menghormati rekan satu tim saya maupun klub tempat saya bermain serta negara tempat saya tinggal. Saya memiliki kemungkinan untuk mengambil tindakan terhadap mereka yang telah memberi saran buruk kepada saya dengan merekomendasikan sesuatu yang tidak benar," tambah Mascherano.

Meski membantah, fakta menunjukkan Mascherano bukan aktor sepakbola pertama yang tersandung masalah pajak. Beberapa pemain Barcelona, termasuk Messi, hingga mantan nakhoda Real Madrid, Jose Mourinho.
 
5. Dihujat karena diving saat El Clasico

Barcelona menjamu Real Madrid di Camp Nou pada pekan 28 La Liga 2014/2015, 22 Maret 2015. Laga itu berkesudahan 2-1 untuk tuan rumah. Seperti biasa, El Clasico berlangsung ketat dan panas sejak kick-off.

Namun, kemenangan Barcelona ini sedikit ternoda  aksi lebay Mascherano. Memasuki menit 60, Mascherano melanggar Ronaldo. Tapi, wasit tidak meniup peluit karena bola masih dikuasai Madrid. Setelah dijatuhkan, Ronaldo mengangkat kakinya dan mengenai perut Mascherano.

Reaksi Mascherano itulah yang bikin para pemain Los Blancos kesal. Dia mementalkan dirinya sendiri seperti kena tendangan kungfu. Mascherano tengkurap sambil memegangi perutnya. Ronaldo dan Dani Carvajal kemudian meminta Mascherano bangun. Carvajal mencolek bagian belakang kepala Mascherano, sedangkan Ronaldo  menjewer telinganya.

Pemain Argentina itu berguling-guling seperti kesakitan sambil menutupi wajahnya. "Dulu, Mascherano tidak seperti ini di Liverpool. Sejak datang ke Barcelona dia mempelajari segala trik curang seperti itu," ucap Ronaldo saat itu, dikutip The Sun.

6. Pindah posisi bermain? Tidak masalah!

Libero.id

Kredit: fcbarcelona.com

Dijuluki El Jefecito (Pemimpin kecil) Mascherano adalah pemain sepakbola serba bisa, pekerja keras, dan cerdas secara taktis. Dia punya kemampuan luar biasa untuk membaca permainan dan mengatur timnya. Dia juga dikenal karena kepemimpinannya, akurasi passing, energi, kepekaan posisi, penilaian lawan yang tangguh, dan gaya permainan tekel yang keras dengan postur yang relatif kecil.

Awal karier Mascherano adalah gelandang tengah, baik gelandang bertahan maupun box to box midfielder. Tapi, semua berubah saat di Barcelona. Dengan lini tengah yang dikuasai Xavi Hernandez, Andres Iniesta, dan Sergio Busquets, Mascherano harus tahu diri. Dia rela ditempatkan di belakang. Hasilnya, duet Mascherano-Gerard Pique menuai decak kagum.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network