11 Pemain Hebat yang Absen di Euro 2020, Sungguh Sayang Sekali

"Euro 2020 kehilangan striker muda terbaik pada diri Erling Haaland. Begitu pula gelandang jangkar milik Lazio Milinkovic Savic."

Feature | 19 November 2020, 12:40
11 Pemain Hebat yang Absen di Euro 2020, Sungguh Sayang Sekali

Libero.id - Semua peserta Euro 2020 sudah ditentukan. Begitu pula pembagian grupnya. Ada yang senang karena mendapatkan lawan mudah. Tapi, beberapa lainnya kecewa lantaran tergabung dengan tim besar.

Untuk kali kedua dalam sejarah setelah Euro 2016, Piala Eropa akan diikuti 24 tim. Mereka adalah Austria, Belgia, Kroasia, Republik Ceko, Denmark, Inggris, Finlandia, Prancis, Jerman, Italia, Belanda, Polandia, Portugal, Rusia, Spanyol, Swedia, Swiss, Turki, Ukraina, Wales, Skotlandia, Hungaria, Macedonia Utara, dan Slovakia.

Namun, berbeda dengan 2016 yang digelar di Prancis, kompetisi kali ini berlangsung di 12 negara. Mereka antara lain Azerbaijan, Denmark, Inggris, Jerman, Hungaria, Italia, Belanda, Irlandia, Rumania, Rusia, Skotlandia, dan Spanyol.

Sama seperti edisi-edisi sebelumnya, turnamen antarnegara paling prestisius di Benua Biru kali diyakini juga akan berlangsung ketat. Meski beberapa pemain bagus dari sejumlah negara, kualitas kompetisi tetap akan tinggi. Sebab, masih banyak pesepakbola top yang ambil bagian.

Berikut ini 11 pemain bagus yang akan melewatkan Euro 2020 karena negaranya tidak lolos:


1. Jan Oblak (Slovenia)

Bermain untuk Atletico Madrid, Oblak pertama kali dipanggil Slovenia U-21 pada Agustus 2009, menggantikan Jan Koprivec yang cedera. Lalu, dia melakukan debut pada 9 September tahun itu, melawan Prancis. Pada 11 September 2012, Oblak membuat penampilan pertamanya untuk tim senior, dimulai dengan kekalahan 1-2 dari Norwegia pada Kualifikasi Piala Dunia 2014.

Oblak menjadi penjaga gawang pilihan pertama Slovenia setelah Samir Handanovic pensiun pada akhir 2015. Tapi, dia mengambil cuti dari tugas negara selama Natiosn League 2018/2019 karena cedera lengan. Pada 6 September 2019, Oblak menjadi kapten Slovenia untuk pertama kalinya. Sayang, Slovenia kembali gagal tampil di kompetisi antarnegara.


2. Erling Haaland (Norwegia)

Libero.id

Kredit: instagram.com/erling.haaland

Setelah penampilan yang impresif di Piala Dunia U-20 2019 plus aksi memukau bersama Red Bull Salzburg, pada 28 Agustus 2019 Haaland dipanggil Lars Lagerback ke skuad senior Norwegia untuk menghadapi Malta dan Swedia dalam pertandingan Kualifikasi Euro 2020. Dia melakukan debut pada 5 September 2019 melawan Malta.

Lalu, pada 4 September 2020, Haaland mencetak gol internasional pertamanya untuk Norwegia dalam kekalahan 1-2 melawan Austria di Nations League 2020/2021 Liga B. Pada 7 September 2020, dia mencetak 2 gol dalam pertandingan melawan Irlandia Utara. Pada 11 Oktober 2020, Haaland mencetak hattrick internasional pertamanya, dalam kemenangan Norwegia 4-0 melawan Rumania.

Sayang, keinginan Haaland tampil di Euro 2020 tidak akan terwujud. Pasalnya, Norwegia gagal bersaing di kualifikasi maupun Nations League.


3. Sergej Milinkovic-Savic (Serbia)

Libero.id

Kredit: instagram.com/sergej___21

Milinkovic-Savic menerima panggilan pertamanya ke skuad senior Serbia oleh Radovan Curcic untuk Kualifikasi Euro 2016 melawan Albania dan Portugal. Dia tetap menjadi pemain pengganti yang tidak digunakan di kedua pertandingan.

Pada Mei 2016, Milinkovic-Savic dipilih pelatih baru Serbia, Slavoljub Muslin, untuk pertandingan persahabatan melawan Siprus, Israel, dan Rusia. Setelah gagal mendapatkan waktu bermain dalam dua game pertama, Milinkovic-Savic meninggalkan tim sesuai kesepakatan dengan Muslin yang mengatakan bahwa beberapa pemain lain lebih cocok dengan formasi taktisnya.

Kemudian, pada  30 Oktober 2017, diumumkan bahwa pelatih sementara Serbia, Mladen Krstajic, memasukkan Milinkovic-Savic ke dalam skuad untuk pertandingan persahabatan melawan China dan Korea Selatan. Pada Juni 2018, dia terpilih dalam skuad Serbia untuk Piala Dunia 2018 dan memainkan ketiga pertandingan penyisihan grup.

Milinkovic-Savic mencetak 2 gol internasional senior pertamanya pada 8 Oktober 2020 saat mengalahkan Norwegia 2-1 di semifinal play-off Kualifikasi Euro 2020 dari jalur Nations League 2019/2020. Sayang, Serbia dikalahkan Skotlandia melalui adu penalti di final.

4. Miralem Pjanic (Bosnia-Herzegovina)

Pjanic berperan penting dalam penampilan Bosnia-Herzegovina di Piala Dunia 2014. Dia memulai debutnya di pertandingan grup pertama melawan Argentina. lalu, pada 25 Juni Pjanic mencetak gol untuk membantu Bosnia mengalahkan Iran 3-1. Itu kemenangan pertama mereka di Piala Dunia. Sayang, setelah itu, pemain Barcelona tersebut gagal meloloskan Bosnia ke Euro 2016, Piala Dunia 2018, dan Euro 2020.


5. Henrikh Mkhitaryan (Armenia)

Mkhitaryan adalah maskot sepakbola Armenia. Berkat performa yang bagus bersama Shakhtar Donetsk, Borussia Dortmund, Manchester United, Arsenal, hingga AS Roma, dunia mengenal negeri yang sedang berkonflik dengan Azerbaijan tersebut.

Namun, sepakbola memang membutuhkan 11 pemain. Mkhitaryan seorang diri tidak cukup mampu mengangkat level permainan Armenia. Sejak bermain untuk tim senior pada 2007, dia belum pernah membantu Armenia lolos ke turnamen besar, termasuk Euro 2020.


6. Luka Jovic (Serbia)

Libero.id

Kredit: instagram.com/lukajovic

Pada Mei 2018, Jovic masuk skuad awal Serbia untuk Piala Dunia di Rusia. Pada 4 Juni, dia melakukan debut internasionalnya dalam pertandingan persahabatan melawan Chile. Jovic masuk sebagai pengganti Aleksandar Mitrovic pada menit 84. Lalu, pada Juni tahun yang sama Jovic dimasukkan dalam skuad final 23 pemain Serbia untuk Piala Dunia. Dia tampil sebagai pemain pengganti melawan Brasil.

Kemudian, pada 20 Maret 2019, Jovic mencetak gol debutnya untuk tim nasional dalam pertandingan persahabatan melawan Jerman. Sayang, keinginan pemain Real Madrid untuk tampil di Euro 2020 gagal diwujudkan setelah Serbia kalah adu penalti di final play-off dari Skotlandia.


7. Edin Dzeko (Bosnia-Herzegovina)

Pada 23 Maret 2019, Dzeko mencatatkan 100 penampilan untuk Bosnia saat mengalahkan Armenia 2-1 di Kualifikasi Euro 2020. Sayang, kemenangan tidak cukup membawa Bosnia ke putaran final. Bahkan, mereka juga gagal lewat jalur Nations League 2019/2020. Bosnia gagal ke Piala Eropa setelah dikalahkan Irlandia Utara di semifinal play-off lewat drama adu penalti 3-4 (1-1).


8. Kostas Manolas (Yunani)

Setelah ikut tampil di Piala Dunia 2014, Manolas ingin melanjutkan kesuksesan Yunani dengan menggapai tiket Euro 2016, Piala Dunia 2018, dan Euro 2020. Sayang, semuanya tidak mampu dia wujudkan. Bek tengah Napoli itu hanya mampu gigit jari ketika melihat lawan-lawan Yunani di Kualifikasi Euro 2020 maupun Nations League 2019/2020 lolos ke putaran final.


9. Martin Odegaard (Norwegia)

Libero.id

Kredit: instagram.com/odegaard.98

Duet Haaland-Odegaard sebenarnya ditunggu para penggemar sepakbola Eropa. Pasalnya, mereka adalah dua pesepakbola muda asal Norwegia yang dianggap memiliki kemampuan luar biasa. Haaland saat ini bermain untuk Dortmund, sedangkan Odegaard membela Madrid.

Harapan kepada Odegaard sangat logis. Pasalnya, dia mekar sejak remaja. Pada 30 September 2014, dia dipanggil ke pertandingan Kualifikasi Euro 2016 melawan Malta dan Bulgaria. Dia melakukan debut kompetitifnya menggantikan Mats Moller Daeli pada menit 64 dari kemenangan kandang 2–1. Saat itu, usianya 15 tahun 300 hari. Itu membuatnya menjadi pemain termuda yang pernah bermain di kualifikasi kejuaraan Eropa dengan memecahkan Sigurdur Jonsson dari Islandia pada 1983.

Lalu, pada 29 Maret 2015, Odegaard menjadi pemain termuda yang memulai kualifikasi kejuaraan Eropa pada usia 16 tahun 101 hari saat Norwegia dikalahkan Kroasia 1-5.

Sempat menjalani 18 bulan tanpa bermain di timnas, Odegaard dipanggil kembali oleh Lars Lagerback saat melawan Macedonia Utara pada November 2017. Selanjutnya, pada 7 Juni 2019, Odegaard mencetak gol internasional pertamanya melawan Rumania dalam pertandingan Kualifikasi Euro 2020, yang berakhir dengan hasil imbang 2-2. Sayang, Norwegia tidak meraih tiket putaran final.


10. Sokratis Papastathopoulos (Yunani)

Setelah bermain di Piala Dunia 2014, Yunani mengalami degradasi prestasi yang sangat parah. Perpecahan terjadi di ruang ganti dengan Papastathopoulos menjadi salah satu yang terlibat konflik.

Pada 11 Juni 2019, menyusul kekalahan dari Armenia di Athena, Papastathopoulos menyerukan agar segera dilakukan perubahan pada susunan pemain tim nasional. Dia meminta Angelos Anastasiadis dicopot dari perannya sebagai pelatih kepala. Papastathopoulos langsung berbicara kepada Presiden Asosiasi Sepakbola Yunani (EPO), Evangelos Grammenos.


11. Josip Ilicic (Slovenia)

Libero.id

Kredit: instagram.com/ilicic72

Ilicic melewatkan Piala Dunia 2010. Tapi, dia melakukan debut untuk tim nasional dalam pertandingan persahabatan melawan Australia pada 11 Agustus 2010. Dia mencetak gol internasional pertamanya pada 10 September 2013 melawan Siprus. Setelah bersinar bersama Atalanta Bergamo, dia diharapkan membawa Slovenia ke Euro 2020. Sayang, gagal.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network