Kisah Gianluca Pagliuca, Kiper Hebat Berstatus Playboy Sepakbola Italia

"Entah ingin pamer atau hanya hiperbola, Pagliuca menyebut sudah berkencan dengan 100 wanita berbeda."

Biografi | 19 December 2020, 10:54
Kisah Gianluca Pagliuca, Kiper Hebat Berstatus Playboy Sepakbola Italia

Libero.id - Sepakbola identik dengan maskulinitas. Wajah ganteng dan tubuh kekar membuat para pemain digilai banyak wanita. Tidak jarang predikat playboy melekat pada sejumlah pesepakbola profesional.

Di era terkini, pemain yang mendapatkan status seperti itu adalah Cristiano Ronaldo. Buktinya, baru-baru ini model asal Spanyol yang pernah memadu kasih dengan CR7, Nereida Gallardo, menuduh Ronaldo telah meniduri 80 ribu perempuan. Nereida menyebut pemain Juventus tersebut sebagai playboy yang sulit setia kepada satu kekasih.

"Setiap minggu seorang gadis lain datang dan membicarakan Cristiano. Setelah mencampakkan saya, saya tidak tahu berapa banyak perempuan yang tidur dengannya. Delapan puluh ribu?," ujar Nereida, dilansir The Sun.

Meski jumlahnya terkesan hiperbola, sudah menjadi rahasia umum jika Ronaldo adalah pesepakbola yang punya banyak kekasih. Dia juga memiliki beberapa anak dari sejumlah wanita berbeda dari berbagai latar bangsa.

Faktanya, sebelum bersama Nereida dan Georgina Rodriguez (kekasih yang sekarang), megabintang Portugal diketahui berkencan dengan 12 wanita. Mereka adalah Gemma Atkinson, Paris Hilton, Kim Kardashian, Irina Shayk, Imogen Thomas, Desiree Cordero, Jordana Jardel, Merche Romero, Luana Belletti, Lucia Villalon, Soraia Chaves, hingga Karina Ferro.  

Namun, Ronaldo bukan sendiri. Di era 1990-an, muncul nama Gianluca Pagliuca. Jumlah wanita yang pernah dikencani Legenda Sampdoria, Inter Milan, hingga Bologna itu jauh lebih banyak dari Ronaldo. 

Dalam sebuah kesempatan saat melakukan wawancara dengan media pada 1996, mantan kiper Gli Azzurri itu membuat pengakuan mengejutkan. Dia mengatakan sudah berkencan dengan banyak wanita. Entah ingin pamer atau hanya hiperbola, Pagliuca menyebut 100 wanita berbeda. 

Wanita-wanita itu dari beragam profesi. Mulai pekerja kantoran, pelajar, artis, model, hingga anak petinggi klub. Salah satu yang disebut media Italia pernah berkencan dengan Pagliuca adalah Ludovica Mantovani. Wanita yang kini menjadi Presiden Liga Sepakbola Wanita Italia (Lega Calcio Femminile) itu merupakan putri bungsu mantan Presiden Sampdoria, Paolo Mantovani.

Saat itu, pengakuan Pagliuca kepada media membuat banyak orang terkejut. Sebab, ketika itu orang-orang memang mengenal Pagliuca sebagai playboy lapangan hijau. Tapi, mereka tidak menyangka ada lebih dari 100 wanita yang berkencan dengannya, termasuk sang putri kesayangan pemilik klub yang diperkuat Pagliuca. 

Selain dengan Ludovica, tidak banyak orang yang tahu siapa-siapa saja yang pernah tidur dengan Pagliuca. Pasalnya, tidak seperti Inggris, pers di Italia kurang terlalu peduli dengan kehidupan pribadi seseorang. Mereka lebih senang menyoroti prestasi sang pemain di lapangan. 

Fakta menunjukkan, Pagliuca adalah tipe kiper yang sangat tangguh di bawah mistar gawang. Kemampuan menempatkan diri ketika terjadi serangan lawan menjadi kelebihan pria kelahiran 18 Desember 1966 tersebut. Dia juga sering menggagalkan eksekusi penalti lawan. Akibatnya, dia dijuluki The Wall (Si Tembok). 

Di bawah asuhan Vujadin Boskov dan Sven-Goran Eriksson di Sampdoria serta Arrigo Sacchi di Piala Dunia 1994, Pagliuca memiliki fungsi ganda. Selain menjaga gawang, dia juga berperan sebagai sweeper, yaitu pemain yang paling akhir di pertahankan sendiri. Posisi sejenis ini fungsinya lebih seperti bek tengah. 

Sayang, Pagliuca kurang beruntung di sejumlah ajang besar yang diikuti. Pada 23 Juni 1994, Pagliuca mendapat kartu merah saat Italia melawan Norwegia pada fase grup Piala Dunia 1994 di East Rutherford, New Jersey. Penyebabnya, menyentuh bola di luar area penalti secara sengaja. Itu membuat dia menjadi kiper pertama dalam sejarah Piala Dunia yang diusir wasit. 

Kesialan Pagliuca berlanjut ketika Italia bertemu Brasil di final. Sebagai kiper utama dia tampil sangat bagus selama 90 menit waktu normal plus 30 menit extra time dengan skor akhir 0-0. Sayang, saat adu penalti, Gli Azzurri kalah 2-3 setelah Franco Baresi, Daniele Massaro, dan Roberto Baggio gagal menembus jala Claudio Taffarel. 

Nasib kurang bagus juga dialami Pagliuca saat memperkuat Sampdoria. Dua tahun sebelum kegagalan di Piala Dunia, dia harus menjadi saksi kemenangan Barcelona pada pertandingan puncak Liga Champions 1991/1992. Gol semata wayang El Barca dihasilkan Ronald Koeman lewat tendangan keras jarak jauh.

Kini, Pagliuca sudah pensiun. Dengan wajah yang rupawan, dia ternyata mendapat kesempatan untuk menjadi komentator pertandingan di beberapa stasiun televisi Italia. Pagliuca juga memiliki seorang anak yang berkecimpung di sepakbola. Dia adalah Mattia Pagliuca.

Mattia adalah putra semata wayang Pagliuca dari wanita yang tidak pernah disebutkan namanya, yang lahir di Bologna pada 25 April 2002. Dia baru saja menjalani debut bersama Bologna di Serie A. Beda dengan sang ayah, Mattia memiliki posisi sebagai penyerang. Penampilan perdana Mattia berakhir mengecewakan ketika Bologna dihajar AS Roma 1-5.

Pagliuca terlihat sangat bangga dengan sang putra. Buktinya, dia sering memasang foto dirinya dengan sang putra di Instagram. "Untuk berpikir bahwa kemarin sepertinya aku memelukmu dan hari ini sudah (berusia) 18 (tahun) cintaku," tulis Pagliuca di @gianluca_pagliuca_official saat Mattia berulang tahun.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network