12 Pemain Top yang Pernah Membela Fenerbahce Selain Mesut Oezil

"Oezil bukan yang pertama. Di masa lalu, klub yang berbasis di Sukru Saracoglu Stadium juga pernah mendatangkan beberapa pesepakbola top."

Feature | 21 January 2021, 05:11
12 Pemain Top yang Pernah Membela Fenerbahce Selain Mesut Oezil

Libero.id - Mesut Oezil akhirnya menjadi pemain Fenerbahce. Meski kehilangan 7 juta pounds karena mengakhiri kontrak 6 bulan lebih cepat, pemain asal Jerman itu terlihat bahagia kembali ke tanah kelahiran leluhurnya.

Pemain berusia 32 tahun itu mendapatkan bayaran 300 ribu per pekan di Emirates Stadium setelah menerima perpanjangan kontrak pada 2018. Tapi, bersama Fenerbahce, Oezil hanya akan menerima bayaran 3,5 juta pounds per tahun. Jumlah itu berarti dia hanya menerima 65 ribu pounds per pekannya.

Meski turun, Oezil akan menerima bonus yang cukup menggiurkan senilai 4,5 juta pounds selama 3 tahun. Beberapa bonus lain juga akan diberikan Fenerbahce tergantung performa mantan pemain Real Madrid itu, termasuk 445 ribu pounds jika mampu menjuarai Liga Turki 2020/2021.

Bagi suporter Fenerbahce, Oezil bukan pesepakbola terkenal pertama yang bergabung. Di masa lalu, klub yang berbasis di Sukru Saracoglu Stadium juga pernah mendatangkan beberapa pesepakbola top. Beberapa masih di masa keemasan, sisanya di usia senja.

Berikut ini 12 pesepakbola terkenal yang pernah menjadi pemain Fenerbahce sebelum kedatangan Oezil:


1. Jay-Jay Okocha (1996-1998)

Okocha pernah menjadi pemain yang diperbincangkan banyak orang saat membela Nigeria di Olimpiade 1996 serta Piala Dunia 1998 dan 2002. Gayanya yang eksplosif membuat Okocha memiliki karier yang hebat bersama Paris Saint-Germain dan Bolton Wanderers. Tapi, sebelum membela PSG, Okocha menghabiskan 2 tahun di Fenerbahce. Dia menyumbangkan Piala Prime Minister 1998 dan Piala Ataturk 1999.


2. Tuncay Sanli (2002-2007)

Libero.id

Kredit: transfermarkt.com

Tuncay dikenal suporter Liga Premier saat membela Middlesbrough dan Stoke City. Dia dipuji karena kerja kerasnya di lapangan tengah. Tapi, sebelum dikenal di Inggris, Tuncay menghabiskan 5 tahun bermain untuk Fenerbahce dengan memenangkan 3 trofi Liga Turki.


3. Pierre van Hooijdonk (2003-2005)

Van Hooijdonk sempat menjadi ikon Glasgow Celtic, Nottingham Forest, dan Feyenoord Rotterdam. Bahkan, dia ikut menyumbang Piala UEFA untuk Feyenoord  pada 2001/2002.

Tapi, karier  Van Hooijdonk bukan hanya di negara-negara Eropa Barat. Dia pernah menghabiskan waktu 2 tahun di Fenerbahce. Van Hooijdonk berkembang pesat di Liga Turki ketika itu. Penyerang asal Belanda itu mampu mencetak 34 gol dalam 60 pertandingan dan memenangkan 2 gelar Liga Turki.


4. Nicolas Anelka (2005-2006)

Anelka adalah salah satu petualang hebat sepakbola yang telah membawa bakat kelas dunia ke sekitar 12 klub berbeda. Sulit untuk menentukan klub yang paling dekat dan diasosiasikan dengan Anelka. Bisa Arsenal? Bisa pula Chelsea? Atau justru PSG? Apalagi, dia juga sempat menyumbangkan trofi juara Liga Turki untuk Fenerbahce.


5. Mateja Kezman (2006-2008)

Libero.id

Kredit: fenerbahce.org

Setelah gagal di Liga Premier bersama Chelsea, Kezman berusaha memperbaiki reputasinya bersama Atletico Madrid. Tapi, tidak berhasil. Persaingan yang ketat dan dominasi Barcelona serta Real Madrid menyulitkan langkah pria Serbia tersebut. Dia jarang mendapatkan kesempatan bermain. Saat merumput, sangat jarang bola yang ditempatkan di gawang lawan. 

Setelah itu, Kezman mencoba peruntungannya dengan membela Fenerbahce. Ternyata, dia lebih sukses. Kezman mencetak 30 gol dalam 69 pertandingan dan memenangkan gelar liga.


6. Roberto Carlos (2007-2009)

Libero.id

Kredit: uefa.com

Carlos meninggalkan Real Madrid pada 2007 dan menghabiskan 2,5 tahun bermain untuk Fenerbahce. Dia memenangkan dua Piala Super Turki. Jika Legenda Brasil itu datang ke Turki lebih cepat, mungkin saja Madrid tidak akan pernah menyabet banyak gelar bergengsi pada 1996-2007.


7. Joseph Yobo (2010-2014)

Yobo pernah menjadi striker Nigeria yang dipuja suporter Everton, terutama di era David Moyes. Dia bermain lebih dari 200 kali untuk The Toffees dalam karier 8 tahun di Merseyside. Dia tidak memenangkan apapun dengan Everton. Tapi, namanya abadi di Goodison Park.

Ketika tawaran datang dari Fenerbahce, Yobo tidak bisa menolaknya. Dia bermain sangat bagus selama 4 tahun di Istanbul. Dia memenangkan 1 gelar Liga Turki dan 2 Piala Turki. Masa ketika bermain untuk Fenerbahce juga diselingi keberhasilan membawa Nigeria juara Piala Afrika.


8. Dirk Kuyt (2012-2015)

Libero.id

Kredit: uefa.com

Berstatus legenda Liverpool, Kuyt sempat berpetualang ke Turki sebelum kembali ke kampung halamannya di Belanda. Selama waktunya bersama Liverpool, Kuyt mencapai final Liga Champions 2006/2007 dan hampir memenangkan Liga Premier 2008/2009.

Ketika membela Fenerbahce selama sekitar 3 tahun, Kuyt tampil lebih baik. Bukan hanya rajin masuk starting line-up dan menyumbang banyak gol, mantan pemain Feyenoord itu juga menghasilkan 1 trofi Liga Turki, 1 Piala Turki, dan 1 Piala Super Turki.


9. Raul Meireles (2012-2016)

Meireles hanya bermain 2,5 tahun di Liga Premier. Tapi, potongan rambut, jenggot, dan tatonya meninggalkan kesan visual yang sangat mencolok. Setelah merasa tidak bisa berkembang di Inggris, pria Portugal itu meninggalkan Chelsea untuk membela Fenerbahce.

Menghabiskan 4 tahun terakhir kariernya di periode yang sama dengan Dirk Kuyt, legenda FC Porto tersebut menghasilkan 1 trofi Liga Turki, 1 Piala Turki, dan 1 Piala Super Turki. Hingga hari ini para pendukung Fenerbahce masih mengingat masa-masa Meireles bermain.


10. Bruno Alves (2013-2016)

Alves adalah bek tengah ikonik yang dikaitkan dengan FC Porto, tim nasional Portugal, dan Zenit Saint Petersburg. Tiga tahun perjalanannya untuk Fenerbahce cukup berkesan karena menghasilkan 1 trofi Liga Turki dan 1 Piala Super Turki.


11. Robin van Persie (2015-2018)

Libero.id

Kredit: twitter.com/fenerbahce

Van Persie seharusnya menjadi legenda Arsenal. Tapi, karena sejumlah faktor yang hanya diketahuinya sendiri, penyerang asal Belanda itu justru menjadi musuh The Gunners ketika memilih pindah ke Manchester United.

Sempat menjadi pemain andalan Sir Alex Ferguson, keberuntungan menjauhi Van Persie saat Louis van Gaal menjadi pelatih. Akibat lebih memilih Wayne Rooney di starting line-up seorang diri dibanding berduet, Van Persie memutuskan meninggalkan Old Trafford. Tujuannya, Fenerbahce. Meski mencetak hampir 1 gol setiap 2 pertandingan liga, tidak ada trofi yang dihasilkan.


12. Martin Skrtel (2016-2019)

Skrtel adalah bek tengah dan hampir berhasil satu dekade di Merseyside bersama Liverpool. Dia secara instan dan ikonik adalah pemain Liverpool. Saat semuanya terlihat baik-baik saja, pemain Slovakia itu mengambil keputusan aneh pindah ke Turki. Keputusan yang salah karena dia tidak mendapatkan trofi di Fenerbahce.

Baca Berita yang lain di Google News




Hasil Pertandingan Fenerbahce


  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network