Kisah Agen Pemain Gabriel Budi Liminto, Dijuluki "Mino Raiola Indonesia"

"Ada juga yang menyebutnya "Jorge Mendes Indonesia". Kliennya termasuk pemain-pemain dengan kategori hebat di Indonesia."

Biografi | 28 January 2021, 08:14
Kisah Agen Pemain Gabriel Budi Liminto, Dijuluki "Mino Raiola Indonesia"

Libero.id - Predikat itu bukan isapan jempol semata. Fakta menunjukkan, pemain-pemain yang berada dalam asuhan Gabriel adalah yang terbaik di Indonesia. Industri sepakbola yang mulai mencapai Indonesia ternyata juga memunculkan sejumlah agen pemain lokal dengan lisensi resmi. Salah satu yang yang tidak bisa dipandang sebelah mata adalah Gabriel Budi Liminto.

Di era modern, sepakbola maupun olahraga profesional tidak bisa dilepaskan dari agen. Mereka adalah "perwakilan hukum" untuk pemain atau pelatih profesional dengan tugas menegosiasikan kontrak kerja, mencarikan klub baru, hingga mengurusi aspek komersialnya.

Karena karakteristik unik dari industri olahraga, agen bertanggung jawab atas komunikasi dengan pemilik tim, manajer, dan individu lainnya. Mereka juga bertanggung jawab untuk membuat rekomendasi nonteknis. Agen juga harus mengurus International Transfer Certificate (ITC).

Selain mencari sumber pendapatan, agen seringkali menangani urusan kehumasan untuk kliennya. Di beberapa agensi olahraga besar, seperti IMG, Creative Artists Agency, Roc Nation Sports, dan Octagon, agen menangani semua aspek keuangan klien, mulai dari investasi hingga pengajuan pajak.

Agen diperlukan olahragawan profesional agar konsentrasi tidak terpecah. Karena panjang dan kompleksnya kontrak, banyak agen yang menjadi pengacara atau berlatar belakang hukum bisnis. Agen diharapkan memiliki pengetahuan tentang keuangan, manajemen bisnis, analisis keuangan, risiko, serta olahraga. Penting bagi agen untuk mengikuti tren.

Keterampilan lain yang harus dimiliki agen adalah komunikasi dan negosiasi yang sangat baik. Agen harus memiliki motivasi yang tinggi, bersedia bekerja dalam waktu lama, dan mampu melakukan banyak tugas. Sangat umum bagi agen untuk bernegosiasi atas nama beberapa klien sekaligus.

Sebelum 1990-an, banyak pemain tidak menggunakan agen. Dalam beberapa kasus, mereka menggunakan orang tua atau saudara. Karena pengetahuan yang minim tentang bisnis sepakbola, para pemain muda sering diberi kontrak yang tidak terlalu bagus dengan memberi gaji yang lebih rendah dari yang seharusnya.

Berdasarkan laporan FIFA pada 2020, ada 5.187 agen sepakbola berlisensi di seluruh dunia, dengan 600 di antaranya di Italia. Awalnya, agen harus mendapat lisensi FIFA untuk bisa beroperasi di sebuah negara. Karena banyaknya pengajuan agen setiap tahun dan demi efektivitas pengawasan, agen saat ini cukup mendapatkan lisensi dari asosiasi negara (PSSI) dengan sepengetahuan konfederasi (AFC).

Agen olahraga umumnya menerima 4-10% dari kontrak profesional dengan klub. Sementara untuk sponsorship, agen diizinkan menerima 10-20% dari nilai kontrak yang ditandatangani.

Di luar negeri, ada banyak agen terkenal. Sebut saja Jorge Mendes yang memiliki Cristiano Ronaldo, Radamel Falcao Garcia, David de Gea, Diego Costa, Renato Sanches, Ricardo Quaresma, Deco, Nani, Angel di Maria, hingga Jose Mourinho. Ada lagi Pini Zahavi (Carlos Tevez) atau Mino Raiola (Paul Pogba, Zlatan Ibrahimovic, Mario Balotelli).

Untuk di Liga Indonesia, Gabriel menjadi agen yang paling banyak dibicarakan. Gabriel memulai dari kompetisi sempalan yang menghebohkan, yaitu Liga Primer Indonesia (LPI) 2011. Saat itu, dia sukses mendaratkan Michael Cvetkovski ke Persebaya 1927 dan Andrija Jukic ke Bogor Raya.

Sempat membantu Eko Subekti dari Indo Bola Mandiri, Gabriel melamar untuk mendapatkan lisensi dengan mengikuti Workshop Licence FIFA under PSSI. Setelah itu, pelamar mendapat izin kerja dan sudah verifikasi oleh PSSI. Dengan dokumen yang lengkap, Gabriel resmi menjadi agen berlisensi.

Kemudian, Gabriel terus mengembangkan bisnis agensi pemain miliknya. Pelan dan pasti, banyak pemain asing maupun lokal mengikat perjanjian kerja dengan dirinya. Akibatnya, pria asal Surabaya itu mendapatkan julukan "Mino Raiola Indonesia" dari jurnalis sepakbola peliput Liga Indonesia. Ada juga yang menyebutnya "Jorge Mendes Indonesia".

Predikat itu bukan isapan jempol semata. Fakta menunjukkan, pemain-pemain yang berada dalam asuhan Gabriel adalah yang terbaik di Indonesia. Mereka adalah pesepakbola-pesepakbola lokal maupun asing berstatus bintang Liga Indonesia.

Seperti dirilis dari Transfermarkt, Gabriel merupakan agen Marko Simic dan Otavio Dutra (Persija), Ilija Spasojević (Bali United), Lee Won-jae (Bhayangkara FC), Aaron Evans (PS Sleman), Demerson (eks Bali United), Diego Assis (eks Persela), hingga Bojan Malisic (eks Persib).  

Begitu juga pemain lokal timnas seperti Asnawi Mangkualam Bahar (PSM Makassar), Syahrian Abimanyu (JDT), Ryuji Utomo (Penang FA), Rezaldi Hehanusa (Persija), Ferdinan Sinaga (PSM Makassar), Satria Tama (Madura United), atau dua bersaudara Gian Zola Nasrulloh dan Beckham Putra Nugraha Nasrulloh (Persib).

Bukan hanya pemain. Gabriel juga menjadi perwakilan sejumlah pelatih sepakbola ternama di Liga Indonesia. Sebut saja Stefano Cugurra Teco (Bali United), Eduard Tjong (eks Celebest FC), Rafa Berges (eks Badak Lampung), hingga Milomir Seslija (eks Arema FC).

Untuk menjadi agen yang berkualitas, Gabriel harus berkeliling ke banyak negara. Dia bertemu pemain-pemain di Liga Australia, Liga Korea, Liga Malaysia, Liga Thailand, hingga Liga Singapura untuk menawari pekerjaan di Indonesia. Setelah sang pemain bersedia, Gabriel menawarkannya ke klub Indonesia.

Tak jarang, sebagai agen, Gabriel rugi. Kasus seperti itu menimpa pemain-pemain atau pelatih-pelatih yang tidak mampu menjawab target klub ketika pertama kali dikontrak. Pemain yang gagal akan diputus kontrak di tengah jalan dengan sejumlah kompensasi tergantung perjanjian yang dibuat.

Tapi, banyak pula pemain atau pelatih dalam manajemen Gabriel yang sukses besar. Simic dan Teco menjadi dua contohnya. "@stefanocugurra bertahan @baliunitedfc untuk 2 tahun ke depan. Anda layak mendapatkan perpanjangan setelah sukses di Liga 1 2019," tulis Gabriel di Instagram resminya, @gabrielbudi, dengan Teco di sampingnya.

Ketika Liga Indonesia terhenti akibat pandemi Covid-19, Gabriel tetap sibuk. Selain terjun menjadi agen pemain basket di IBL, yang kembali bergulir dalam waktu dekat, Gabriel juga menawarkan beberapa pemain Indonesia ke luar negeri. Contohnya, Ryuji dan Asnawi.

"@ryujiutomo akan dipinjamkan Persija ke Penang. Terimakasih untuk semua pihak yang terlibat. Komunikasi yang terbuka antara semua pihak serta respect untuk Bro @ryujiutomo yang selalu siap kapanpun dan dimanapun. Kami selalu berkomunikasi ke Persija tentang segala update yang ada. Sesukses selalu," tulis Gabriel saat kesepakatan peminjaman Ryuji ke Penang diteken.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network