Emmanuel Eboue, Dulu Miliuner Kini Tidur di Lantai, Nyaris Bunuh Diri

"Padahal dulu gajinya lebih dari Rp 20 miliar per tahun."

Feature | 22 January 2020, 01:50
Emmanuel Eboue, Dulu Miliuner Kini Tidur di Lantai, Nyaris Bunuh Diri

Libero.id - 11 tahun yang lalu, Emmanuel Eboue termasuk pemain Afrika yang paling dikenali di dunia dan bermain untuk tim besar, Arsenal.

Dia bermain 7 musim di Premier League dan meraup pendapatan berjuta dollar. Dia tinggal di rumah mewah dan naik mobil mewah. Uang bukan masalah dalam hidupnya ketika itu. Dia juga menerima gaji 1,5 juta poundsterling setahun di Galatasaray satu ketika dahulu.

Hari ini dia hidup serba kekurangan. Dia jatuh miskin. Kadangkala tidur di atas lantai saja di rumah kawan. Kalau mau pergi ke sesuatu tempat dia menaiki bus.

Lebih sedih, dia kadangkala terpaksa memakai pakaian tidak bersih kerana tidak mampu membeli mesin cuci. Dia pernah hampir bunuh diri namun mujurlah masih ingat Tuhan ketika itu.

“Saya berdoa agar Tuhan datang membantu saya. Hanya Dia yang mampu mengeluarkan semua ini daripada pikiran saya,” dikutip Libero.id dari Mirror.

Siapa tidak lupa dengan Eboue. Dia pemain yang bermain untuk Arsenal ketika berhadapan dengan Barcelona di final Champions League 2006.

Dia juga membantu Pantai Gading ke final Piala Afrika 2012. Hari ini hidup dia bertemankan air mata dan tidak tahu apa akan akan jadi pada hari mendatang.

Dia tidak boleh main sepakbola karena alasan kesehatan bermasalah. Itu membuat dia hilang sumber pendapatan. Dia juga telah bercerai dengan istrinya Aurelie.

Lebih perih, Eboue kalah dalam sidang perebutan aset, dan kesemuanya telah dimiliki oleh Aurelie. Eboue juga hidup bersembunyi dari buruan polisi setelah diminta menyerahkan hak rumah  di Enfield kepada bekas istrinya.

Eboue juga memberitahu kalau sangat merindui anaknya selepas kali terakhir bertemu pada Juni lalu.

Kisah hidup Eboue memang menyayat hati. Ayah kesayangan meninggal dunia.

Ayahnya itulah yang membesarkan dia. Adik dia ada 12 orang dan salah seorang daripadanya meninggal dunia dalam kecelakaan motor.

Eboue sebelum ini menyerahkan hak urusan bisnis kepada istrinya. Kini rumah di London akan dijual oleh Aurelie.

Dia kini masih duduk di rumah di Enfield. Dan Aurelie minta agar dia mengosongkan rumah karena akan disewakan.

Eboue meletakkan pakaiannya dalam tas untuk bersiap-sedia untuk keluar.

“Saya tidak ada duit untuk mengupah pengacara. Setiap hari saya duduk di rumah dalam ketakutan. Saya tak tahu kalau polisi akan datang.”

“Kadangkala saya menutup lampu pada malam hari sebab saya tak mau orang tahu saya ada di dalam. Saya letakkan semua barang di belakang pintu.”

“Itu rumah saya sendiri. Saya bersusah payah membelinya dan kini saya tinggal di dalamnya dengan ketakutan.”

“Saya tidak akan menjual pakaian saya atau apa yang saya miliki sekarang. Saya akan berjuang untuk hak saya. Ini tidak adil bagi saya.”

Eboue sebelum ini hampir pasti kembali ke Premier League selepas Sunderland setuju mengontrak tetapi FIFA telah menghukum 12 bulan karena Eboue dikatakan melanggar perjanjian dengan agen.

Eboue kesal karena tidak pernah terpikir untuk belajar mengurus keuangan sendiri. Dia menyerahkan segala urusan kepada bekas istrinya kerana dia sangat naif tentang uang.

Dia juga mengakui pernah beberapa kali ditipu oleh orang yang mengambil kesempatan dan hilang sejumlah besar uang.

“Jika saya ingat kembali, saya rasa sangat naif. Kenapa saya tak pernah berpikir seperti ini dahulu?”

“Saya bersusah payah mencari uang. Saya bekerja sangat keras untuk anak dan istri saya.”

“Ketika di Turki pendapatan sekitar 8 juta euro dan 7 juta euro saya berikan kepada istri saya. Apa saja yang dia suruh saya tanda tangan, saya akan tanda tangan.”

“Dia adalah istri saya. Jadi saya dengar nasihat dia sehingga saya dikenakan sanksi oleh FIFA.”

“Hari ini saya kalau keluar, sedaya upaya saya tak mau orang kenal saya.”

Dia juga menyatakan kagum dengan bekas rekan setim, Thierry Henry.

“Ketika saya melihat dia (Henry) di TV saya kagum dan bangga kerana pernah bermain bersama. Tetapi apabila melihat diri sendiri saya berasa sangat malu dan tak sanggup untuk melihat mereka.”

“Setiap hari saya mencuci pakaian dengan tangan, apa sajalah. Tangan saya sekarang sudah kasar dan seperti tangan seorang pekerja.”

“Syukurlah nenek saya pernah mengajar saya mencuci, memasak, mengatur rumah ketika saya masih muda.”

“Saya juga tak pernah lupa bersyukur kepada Tuhan karena masih terus hidup walaupun saya tak mau perkara sebegini menimpa saya.”

“Saya akan menerima apa saja bantuan dari mana pihak termasuk bekas klub saya. Saya akan gembira. Mungkin saya boleh membantu pemain-pemain muda.”

Semoga Emmanuel Eboue dapat kerja yang baik setelah ini, mungkin sebagai pelatih.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network