Kejutan Euro 2020: Denmark, Ceko, Swiss, Ukraina Selanjutnya?

"Sudah pasti Swedia diunggulkan mengalahkan Ukraina. Tapi, sepakbola bukan matematika."

Berita | 29 June 2021, 12:57
Kejutan Euro 2020: Denmark, Ceko, Swiss, Ukraina Selanjutnya?

Libero.id - Ukraina di bawah asuhan Andriy Shevchenko semakin menunjukkan peningkatan. Pada Euro 2016 mereka gagal mencapai fase gugur. Saat ini, Ukraina bersiap menyambut laga melawan Swedia pada babak 16 besar Euro 2020 di Hampden Park, Glasgow, Rabu (30/6/2021) dini hari WIB.

Ukraina kalah 3-2 dari Belanda untuk memulai Grup C. Kemudian meraih kemenangan kunci 2-1 atas Macedonia Utara. Pada laga terakhir mereka kalah dari Austria 0-1.

Setelah menunggu dua hari dengan cemas untuk melihat apakah mereka lolos sebagai salah satu dari empat tim peringkat ketiga terbaik, Ukraina berhutang budi kepada Spanyol, yang meraih kemenangan telak atas Slovakia di Grup E. Pasalnya, hasil itu mengirim mereka ke babak berikutnya.

Seusai gagal total di Euro 2016, Ukraina di bawah asuhan Shevchenko telah meremajakan tim. Mereka punya banyak wajah baru yang lebih muda. Sekarang Ukraina ada di bawah kepemimpinan bek Manchester City, Oleksandr Zinchenko dan pemain sayap West Ham United, Andriy Yarmolenko.

"Saya setuju dengan beberapa kritik. Tapi, saya ingin meminta semua orang untuk membawa sedikit lebih positif, karena kami masih mencapai sistem gugur," kata Yarmolenko, dikutip Yahoo Sports.

Setelah apa yang terjadi pada Denmark, Republik Ceko, dan Swiss di pertandingan babak 16 besar sebelumnya, Ukraina layak optimistis bahwa Euro 2020 ramah dengan kejutan. Di atas kertas Swedia memang diunggulkan. Tapi, di lapangan kondisinya bisa berubah 180 derajat.

"Kami akan mencoba memainkan sepakbola kami untuk menunjukkan kemampuan maksimal kami. Ini kompetisi yang menarik dan semua orang bersemangat menghadapinya," tambah Yarmolenko.

Yang dibutuhkan Ukraina saat ini adalah dukungan suporternya. Pasalnya, kekalahan dari Austria sempat membuat pasukan  Shevchenko kebanjiran kritik. Mereka dinilai tidak memiliki cukup mentalitas dan hanya mengandalkan faktor keberuntungan. 

"Pertandingan secara fisik sulit. Kami terus-menerus terlambat. Saya melihat tim hanya kekurangan kekuatan. Kami mencoba memperkuat (dengan pergantian pemain). Tapi, itu hampir tidak mungkin dilakukan," kata Shevchenko saat menjawab kritik dari media Ukraina terkait hasil pertandingan terakhir.

Media lokal mengatakan Shevchenko adalah ayah baptis dari putri Presiden Asoasiasi Sepakbola Ukraina (UAF), Andriy Pavelko. Itu dijadikan alasan untuk mengecam penunjukkan Shevchenko pada 2016 menggantikan Mykhaylo Fomenko sebagai pelatih Ukraina. Itu merupakan pengalaman pertama Shevchenko.

Para kritikus bersuara tentang kurangnya pengalaman Shevchenko dan berpendapat bahwa sebagai asisten Fomenko, dia ikut bertanggung jawab atas tersingkirnya Ukraina dari Euro 2016 setelah kalah dalam tiga pertandingan grup.

Namun, Shevchenko membalikkan semua kritik itu. Saat Kualifikasi Euro 2020, Ukraina secara mengejutkan finish di urutan pertama dengan rekor tak terkalahkan. Bahkan, mereka mengalahkan juara bertahan Portugal 2-1 dalam pertandingan penentuan di Kiev.

Itu berarti Ukraina memiliki peluang yang sama dengan Swedia untuk lolos ke perempat final untuk pertama kalinya dalam sejarah sebagai negera merdeka. Seebab, sebagai bagian dari Uni Soviet, para pemain Ukraina sempat menjuarai Euro 1960 dan runner-up 1964 serta 1972.

Selain itu, Shevchenko punya memori indah saat bermain di Euro 2012 bersama Ukriana. Dia adalah kapten yang mengalahkan The Yellow Viking 2-1. Striker terhebat Ukraina itu berada di senja kariernya menuju Euro 2012. Tapi, dua golnya mengirim ribuan suporter dalam euforia.

Sayang,  gol internasionalnya yang ke-47 dan 48 tidak membuat Ukraina melaju ke babak ebrikutnya. Sebab, mereka kalah dalam dua pertandingan tersisa melawan Prancis dan Inggris.

(mochamad rahmatul haq/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network