Kisah Jorge Messi: Ayah, Agen, dan Orang Paling Berjasa bagi Lionel Messi

"Jika bukan karena Jorge Messi, dunia tidak akan pernah mengenal Lionel Messi."

Biografi | 09 August 2021, 15:10
Kisah Jorge Messi: Ayah, Agen, dan Orang Paling Berjasa bagi Lionel Messi

Libero.id - Jorge Messi bukan sekedar ayah bagi Lionel Messi. Mantan buruh pabrik di Rosario, Argentina, itu merupakan agen, penasehat, hingga orang paling berjasa dalam karier Lionel Messi. Jika tidak karena keberanian Jorge membawa Messi ke Spanyol, dunia tidak akan pernah mengenal La Pulga.

Ketika berita tentang kontrak Messi dengan Barcelona berakhir, Jorge menjadi orang paling sibuk. Dia dihubungi banyak klub sepakbola ternama dunia untuk menayakan masa depan putranya. Tak kurang dari Paris Saint-Germain (PSG), Manchester City, Manchester United, Chelsea, Bayern Muenchen, hingga Juventus disebut sempat berbicara dengan Jorge.

Itu bisa terjadi karena pria berusia 63 tahun tersebut merupakan sosok paling penting dalam karier La Pulga. Jorge adalah inspirasi dan pelatih pertama Messi. Jorge yang memasukkan Messi ke klub lokal Grandoli sebelum bergabung dengan Akademi Newell's Old Boys.

Berkat Jorge, Messi bisa terbang ke Spanyol dan bersekolah di La Masia. Keluarga itu pindah ke Negeri Matador ketika Lionel berusia 13 tahun. Setelah memukau para pelatih, Jorge sukses membuat klub menyepakati biaya perawatan Messi, yang pada saat itu punya masalah hormon pertumbuhan. Kontrak pertama Messi diteken di atas selembar kain serbet.

"Leo selalu mengikuti apa yang saya katakan kepadanya sebagai pelatihnya. Bahkan, hari ini dia masih seperti itu. Suatu hari saya menyebutkan beberapa hal kepadanya setelah pertandingan melawan Madrid. Saya masih sama sebagai seorang ayah seperti ketika saya menjadi pelatihnya di Grandoli," kata Jorge kepada Kicker pada 2013.


Kecerdikan Jorge berbuah kontrak

Lionel dan Jorge segera menghilang selama beberapa minggu dan orang-orang di luar keluarga itu tidak tahu ke mana mereka pergi. Klub Messi saat itu, Newell's, percaya bahwa dia telah pergi ke Buenos Aires dan menandatangani kontrak dengan klub saingan. Sementara rumor jahat lainnya menunjukkan dia menderita hepatitis.

Yang benar adalah mereka berada di Katalunya untuk menjalani uji coba dengan Barcelona. Dia memukau para pelatih di La Masia. Tapi, dia tidak langsung ditawari kesepakatan.

Messi kemudian kembali ke Rosario. Kemudian, Jorge memutuskan menghubungi River Plate dan mempromosikan Messi. Tujuannya bukan bermain di klub elite tersebut, melainkan untuk menekan Barcelona. Dan, layaknya agen super sekela Mino Raiola atau Jorge Mendes, siasat cerdik itu berhasil!

Messi dikontrak dengan gaji pada saat itu 120.000 pounds atau sekitar Rp1,8 miliar per tahun. Dan, yang lebih penting adalah Messi bisa menerima perawatan hormon yang dibutuhkan.

Namun, baru 1 tahun di La Masia, seorang manajer umum Barcelona marah pada jumlah yang terlalu tinggi yang didapat seorang bocah seperti Messi. "Dia pikir dia siapa, Maradona?" kata sang petinggi klub itu.

Jorge yang kesal menghubungi Jorge Valdano, mantan manajer umum Real Madrid yang juga berasal dari Argentina, untuk melihat apakah Los Blancos tertarik untuk merekrut putranya. Lagi-lagi, usaha itu berhasil membuat petinggi Barcelona diam seribu bahasa karena tidak ingin asetnya dibajak rival abadi.


Mengejutkan banyak orang

Pada tahun 2005, dalam sebuah pertandingan pramusim bertajuk Trofeo Joan Gamper, Messi membuat semua mata tercengang. Itu hanya beberapa bulan setelah berusia 18 tahun dan Messi tampil apik membuat assist brilian untuk gol Andres Iniesta dalam hasil imbang 2-2 melawan Juventus.

Pelatih Juventus saat itu, Fabio Capello, memuji habis-habisan Messi dan 90.000 penggemar di Camp Nou meneriakkan nama Messi untuk pertama kalinya.

Tapi, karena aturan La Liga yang buruk pada saat, khususnya terkait pemain non Uni Eropa,Messi tidak bisa bermain untuk Barcelona di pertandingan resmi pada musim tersebut. Pasalnya, terlalu banyak pemain asing di line-up mereka dengan status bintang yang tidak mungkin disingkirkan.

Inter Milan melihat ini sebagai kesempatan sempurna untuk melakukan manuver. Jorge diyakini tertarik ketika I Nerazzurri era Massimo Moratti menawarkan kesepakatan yang melipatgandakan kontrak Messi.

Namun, Presiden Barcelona, Joan Laporta, bukan orang bodoh. Dia segera terlibat pembicaraan intensif dengan Direktur olahraganya, Txiki Begiristain. Hasilnya, semua permintaan untuk memindahkan Messi ke luar Camp Nou ditolak. Sebagai gantinya, kenaikan gaji sampai tiga kali dalam rentang waktu 18 bulan.

Lebih penting lagi, Laporta berhasil meyakinkan pihak berwenang untuk memberi Messi dan ayahnya paspor Spanyol. Jadi, Messi bisa bermain di La Liga tanpa masalah sama sekali karena sudah dianggap pemain Uni Eropa.


Jorge mengurus bisnis dari jauh

Setelah semuanya mapan, Jorge kembali ke Rosario dan sesekali mengunjungi Messi di Barcelona. Di kampung halamannya, dia menjalankan bisnis yang terkait right image La Pulga. Jorge bernegosiasi dengan berbagai produk komersial yang berminat menjadikan Messi model iklannya.

Dengan uang dari sepakbola, Jorge juga mempersiapkan masa depan Messi jika tidak aktif lagi di lapangan. Jorge berinvestasi di berbagai jenis usaha. Keluarga itu memiliki hotel, restoran, bar, cafe, butik, hingga berbisnis perumahan yang berlokasi di beberapa kota di Argentina dan Spanyol.

"Dia mencoba melakukan segalanya untuk putranya. Dia belum belajar bagaimana mundur dan menyingkir dan membiarkan orang lain bekerja dengan cara yang lebih profesional," kata seorang sumber kepada The Athletic.

"Mereka adalah keluarga yang baik. Mereka saling mencintai. Tapi, mereka tampaknya tidak pandai membangun hubungan dengan orang-orang yang dapat membantu mereka," tambah sumber tersebut.


Tersangkut skandal pajak di Spanyol

Meski hebat dalam melakukan negosiasi di bisnis sepakbola, Jorge juga memiliki pengathuan terbatas. Tidak mungkin dirinya menguasai semua hal dalam bisnis di luar sepakbola, khususnya yang terkait hukum dan perpajakan.

Pada 2013, otoritas pajak Spanyol mulai melakukan penyelidikan setelah menemukan penyimpangan dalam pendapatan Messi. Pada 2007-2009, dia dituduh menghindari pajak sekitar 3 juta pounds dengan membuat rekening luar negeri di Uruguay, Belize, Inggris, dan Swiss untuk uang yang diterima dari kesepakatan right image.

"Sejak karier putra saya dimulai, saya berbicara tentang 2000 ketika kami tiba di Barcelona, ​​​​saya selalu berusaha membuat hidupnya lebih mudah," katanya di pengadilan pada 2016, membantah semua tuduhan.

Mereka berdua mengungkapkan bahwa telah menyewa penasehat pajak untuk mengurus semuanya. Jadi, Jorge dan Messi menyatakan tidak campur tangan langsung masalah itu. "Saya menandatangani kontrak karena saya percaya pada ayah saya," ucap Messi di persidangan.

Setelah itu, mereka membayar sekitar 4 juta pounds untuk menutupi biaya pajak yang belum dibayarkan plus dendanya. Tapi, itu tidak memuaskan pihak berwenang. Kemudian, Messi didenda sekitar 1,7 juta pounds. Sementara Jorge menerima denda 1,2 juta pounds.

(mochamad rahmatul haq/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network