Kisah Pedro Leon, Pemain Hebat Real Madrid yang Redup karena Mourinho

"Gara-gara hal sepele, Leon diasingkan Mourinho dari skuad."

Biografi | 27 August 2021, 09:50
Kisah Pedro Leon, Pemain Hebat Real Madrid yang Redup karena Mourinho

Libero.id - Pedro Leon pernah dianggap sebagai salah satu sayap sayap muda paling berbakat di La Liga. Tapi, gara-gara Jose Mourinho menjadi pelatih di Real Madrid, jebolan Spanyol U-21 tersebut seperti hilang tertelan bumi. 

Di sepakbola, pelatih bisa membantu karier seorang pemain atau justru menghancurkannya. Seseorang yang dibekukan dibawah satu pelatih dapat kembali mendapatkan posisi di bawah pelatih baru. Kebangkitan Marcos Alonso di Chelsea saat diasuh Thomas Tuchel adalah contohnya.

Sebaliknya, hubungan antara pemain dan pelatih sering kali dapat rusak. Mereka bahkan bisa saling hina secara terbuka di media. Misalnya, Leon dengan Mourinho di Estadio Santiago Bernabeu.

Leon tiba di Madrid dari Getafe pada transfer window musim panas 2010 dengan 9 juta pounds (Rp178 miliar). Dia pindah setelah musim yang mengesankan di La Liga 2009/2010 dengan mencetak sembilan gol dan membuat 12 assist dalam 42 penampilan di semua kompetisi.

Leon adalah spesialis bola mati dengan gaya dan trik sepakbola jalanan. Leon memiliki potensi untuk berkembang menjadi bakat Eropa yang serius. Tapi, dia hanya bertahan satu musim di Estadio Bernabeu sebelum kembali ke Getafe. Awalnya, dengan status pinjaman dan kemudian dipermanenkan dengan harga 5,5 juta pounds (Rp109 miliar).

Masalah Leon di Madrid adalah Mourinho. Pria Portugal tersebut menjadikan dirinya seperti karung tinju. Pemain sayap itu hanya tampil enam kali di La Liga. Dia tidak pernah menjadi starter di pertandingan liga dan bermain hanya 132 menit. Itu menjadi musim yang menyedihkan bagi pemain yang pernah mewakili Spanyol di Piala Dunia U-20.

Titik nadirnya terjadi sebelum pertandingan Liga Champions dengan Auxerre pada akhir September, ketika Mourinho secara terbuka mengejek pemain tersebut setelah ditanyai tentang kelalaiannya oleh pers. "Anda berbicara tentang Pedro Leon seolah-olah dia adalah Zinedine Zidane, Diego Maradona, atau Alfredo di Stefano. Saya tidak perlu membenarkan ketidakhadirannya," kata Mourinho.

Ketika dia bermain, Leon menunjukkan kualitasnya dengan mencetak gol kompetitif pertamanya untuk Madrid, yang sekaligus menjadi gol penyeimbang di injury time dalam hasil imbang 2-2 dengan AC Milan di Liga Champions pada November 2010.

Namun, pada Januari, klub berencana menugaskan Leon sebagai pemain pinjaman. Tapi, tidak ada klub yang menunjukan minatnya. Leon kemudian secara pribadi menyalahkan Mourinho karena secara sepihak memutuskan untuk tidak meminjamkan sang pemain.

"Saya mendapat tawaran dari Manchester City, Chelsea, dan Milan. Beberapa ingin mengontrak saya di musim dingin. Tapi, Mourinho tidak membiarkan saya pergi," kata Leon kepada stasiun radio Spanyol, Onda Cero, pada 2019.

Pada awal Februari, Leon dan rekan setimnya Fernando Gago dilaporkan terlibat perkelahian di tempat latihan. Leon dikabarkan tidak senang dengan tekel pemain Argentina itu. Keduanya berdebat di lapangan dan kemudian di ruang ganti. Mereka dikeluarkan dari skuad saat menghadapi Sevilla di semifinal Copa del Rey. Tapi, Gago kemudian dimasukan kembali, sedangkan Leon tetap diabaikan.

Menurut mantan kiper Madrid, Jerzy Dudek, Mourinho akan terus-menerus memanggil Leon karena kemalasan. Sebuah kutipan dari otobiografinya 2015 mengatakan hal mengejutkan.

"Kami bermain imbang 0-0 dalam sebuah pertandingan dan Mourinho mengatakan kepada Pedro untuk melakukan pemanasan, tapi dia hanya berdiri di dekat bendera sudut. Saya sedang duduk dekat dengan Mourinho dan melihat reaksinya. Dia sangat marah dan berkata, 'Lihatlah kurangnya upayanya! Dan kemudian dia tersinggung ketika dia tidak bermain!' Itulah awalnya," tulis Dudek.

"Keesokan harinya kami berlatih menjelang pertandingan lawan Auxerre. Pedro mengira dia akan bermain, tapi Mourinho memanggil kami bersama-sama di lingkaran tengah dan berkata kepadanya, 'Maaf, tapi anda tidak tertarik bermain untuknya. Orang lain akan memberikan nyawa mereka untuk seragam ini, tapi bukan anda'. Pedro diam saja saat itu," kata Dudek.

"Dia memandang Pedro dan menyuruhnya untuk menonton pertandingan di rumah karena dia membutuhkan pemain yang siap mati untuk tim. Dia mengatakan kepadanya: 'Anda tidak profesional. Anda pikir anda menipu saya? Anda menipu rekan satu tim anda. Saya melihat pemanasan anda. Anda tidak peduli tentang itu, tetapi saya melihatnya," tambah Dudek.

"Apakah anda peduli bermain untuk Madrid? Setiap orang memiliki lima menit mereka di sini. Anda telah memiliki waktu anda," ucap Dudek.

Leon kemudian menampik kabar di Twitter dengan mengatakan jika apa yang dikatakan Mourinho sepenuhnya salah. Tapi, apa pun kebenarannya jelas bahwa tidak mungkin dia akan mendapatkan tempat reguler saat Mourinho masih menjadi pelatih Madrid.

Seperti yang telah kita lihat selanjutnya, saat melihat Luke Shaw di Manchester United dan Dele Alli di Tottenham, sangat sulit bagi para pemain untuk kembali ke catatan bagus sang pelatih.

Tentu saja, Mourinho memiliki banyak perselisihan dengan pemain di Estadio Bernabeu, terutama Iker Casillas, dan itu tidak mengakhiri karirr mereka di Madrid.Tapi, ada hal yang sedikit mencuri perhatian karena perlakuan sang Legenda klub, Iker Casillas, yang tidak membela Leon karena tidak memiliki pengaruh di klub.

Pada akhirnya, Leon menghabiskan lima musim di Coliseum Alfonso Perez sebelum pergi pada 2016 ke Elche. Dia tetap menjadi figur kunci di tim utama pada usia 34 tahun.

(diaz alvioriki/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network