Kisah Gedion Zelalem, Mantan Wonderkid Arsenal yang Berjuang dalam Pemulihan Setelah Cedera Parah

"Cedera menghantui pemuda berusia 24 tahun tersebut"

Biografi | 01 September 2021, 19:26
Kisah Gedion Zelalem, Mantan Wonderkid Arsenal yang Berjuang dalam Pemulihan Setelah Cedera Parah

Libero.id - Gedion Zelalem ditemukan oleh pemandu bakat Arsenal, Danny Karbassiyoon, yang merupakan pemain Amerika pertama yang berhasil mencetak gol untuk The Gunners. Tetapi ia harus pensiun sangat dini pada usia 22 tahun karena cedera.

Karbassiyoon mengatakan kepada Goal pada 2016, “Gedion berusia 13 tahun ketika saya diberi tahu tentang dia. Saya mendapatkan banyak email tentang pemain ini dengan pesan yang mengatakan, 'Datang dan lihat anak ini, dia adalah the next Ronaldo , the next Neymar, dia berusia sembilan tahun, dia berkaki kiri, dia luar biasa.'"

“Saya pergi menemuinya pada bulan Januari yang sangat dingin di Washington, dengan orang tua mungkin bertanya-tanya mengapa beberapa pria menonton anak mereka berlatih sendiri."

“Setelah sekitar 10 menit saya berpikir bahwa 'anak ini sangat baik.' Dia menunjukkan kemampuan teknis, kesadaran, dan kecerdasan yang belum pernah saya lihat pada anak Amerika hingga saat itu.”

Lahir di Jerman, Zelalem telah bermain diberbagai jenjang usia timnas Jerman dan ia sendiri pernah menimba ilmu di akademi Hertha Berlin. Kemudian ia juga bermain di klub-klub Amerika sebelum bergabung dengan Arsenal pada tahun 2013 setelah terlihat di turnamen muda bergengsi, Piala Dallas.

Zelalem dianggap sebagai bintang dan memiliki kemampuan luar biasa, tetapi seperti yang ia katakan kepada situs web MLS pada Agustus 2019, “Sepakbola tidak sesederhana yang Anda pikirkan saat tumbuh dewasa. Ada banyak pasang surut, ada luka. Saya telah belajar banyak.”

Dikenal karena visi bermain, kualitas teknis, dan keterampilan passingnya, Zelalem sering dibanding-bandingkan dengan Cesc Fabregas saat masih muda dan langsung pindah dari tim U-16 ke U-21 serta dimasukkan dalam skuad tur Asia pada Juli 2013.

Ia ingat latihan dengan tim utama untuk pertama kalinya, “Itu nyata. Saya melihat Arsene Wenger, saya terpesona. Aku tidak bisa mempercayai mataku. Saya pikir saya ada di sebuah film. ”

Namun Zelalem tidak pernah memainkan pertandingan senior untuk The Gunners. Ia dimasukkan di bangku cadangan untuk pertandingan Liga Premier melawan Fulham pada Agustus 2013, tetapi kemudian absen karena cedera selama dua bulan.

Untuk mendapatkan pengalaman, Zelalem dipinjamkan selama satu musim ke Rangers pada musim 2015/2016, memainkan peran kunci dalam promosi mereka kembali ke papan atas Skotlandia setelah mereka turun ke kasta keempat karena masalah keuangan.

Ia kemudian dikaitkan dengan Borussia Dortmund tetapi tetap memilih untuk berjuang mendapatkan tempat di tim utama Arsenal.

Selama perjuangannya di Emirates, pertempuran internasional sedang dilancarkan untuk kesetiaan Zelalem. Ia bermain untuk Jerman di level internasional hingga level U-17 sebelum pindah ke AS ketika ayahnya pindah ke Washington DC setelah kematian ibunya.

“Gedion adalah pemain paling teknis yang pernah saya miliki di tim nasional junior,” ujar  mantan manajer U-20 AS, Tab Ramos.

“Dia sangat mudah menguasai bola, bisa keluar dari masalah. Saya melihat seseorang pemain berkelas pada saat itu, dia benar-benar istimewa dan berbeda dari siapa pun yang pernah kita miliki.”

Zelalem akhirnya mendeklarasikan untuk membela AS dan mendapatkan 10 caps di level U-20. Tetapi belum tampil penuh di USMNT (tim senior Amerika) karena masalah cedera.

Waktunya di Arsenal sangat terganggu oleh cedera. Pukulan paling telak terjadi di akhir musim 2016/2017 ketika ligamen lututnya pecah saat bermain untuk AS di Piala Dunia U-20 dan membuatnya harus absen selama 18 bulan.

Kelayakannya untuk AS datang setelah ia menjadi warga negara yang dinaturalisasi. Secara luas dirayakan oleh penggemar secara online, dan turnamen itu seharusnya menjadi ajang pamer bakatnya ke dunia sepak bola. Namun momen itu berubah menjadi mimpi buruk lagi karena mengalami cedera setelah 34 menit bermain imbang 3-3 dengan Ekuador.

“Dia menunjukkan sekilas potensi yang dia miliki tahun lalu sebelum mengalami cedera lutut, dan kami senang melihatnya kembali ke lapangan pada 2021.”

Ketika berbicara tentang Zelalem dan kegagalannya untuk menerobos tim utama di Arsenal, ada baiknya melihat kembali penilaian dari Karbassiyoon tentang pemain ini pada tahun 2016, “Bakat terbaiknya adalah kemampuannya untuk mengambil umpan, dia memiliki visi yang luar biasa, dia sangat sadar akan hal itu."

“Ini adalah hal-hal kecil yang Anda lihat dilakukan oleh beberapa gelandang top di dunia. Untuk melakukannya pada level itu, Anda perlu memiliki paket lengkap dan melakukan hal-hal lain, atau melakukan satu hal dengan sangat baik sehingga tidak ada orang lain yang bisa menghentikannya."

“Dia memang memiliki banyak kemampuan hebat yang bisa menunjukkan bahwa dia berpotensi menjadi pemain hebat.”

Kita doakan semoga Zelalem kembali fit dan bermain untuk memenuhi beberapa harapan yang tinggi itu.

(diaz alvioriki/muf)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network