10 Transfer Terbesar Saat Hari Deadline, Rekor Dipegang Gareth Bale

"Nominal transfer nomor 6 masih misterius."

Analisis | 01 September 2021, 17:13
10 Transfer Terbesar Saat Hari Deadline, Rekor Dipegang Gareth Bale

Libero.id - Jendela transfer musim panas ini resmi ditutup. Banyak kejutan terjadi hingga detik-detik akhir penutupan transfer, meski tak sedikit yang melakukan tindakan putus asa hingga menuai kesuksesan saat mengakuisisi pemain sepanjang sejarah bursa transfer.

Pada musim 2011 misalnya. Saat hari terakhir jendela transfer pada Januari, kesepakatan Luis Suarez dari Ajax Amsterdam ke Liverpool terjadi.

Satu lagi pada musim 2018 ketika kepindahan pemain terjadi di hari-hari terakhir. Pierre-Emerick Aubameyang dari Borussia Dortmund ke Arsenal juga mengisahkan kesuksesan.

Dalam daftar ini, kami akan fokus pada beberapa penawaran jelang jendela transfer berakhir di bursa musim panas. Siapa ke mana, dan berapa harga yang melibatkan mereka? Kami menyusun daftarnya untuk para pembaca semua:

1. Ronaldo Luis Nazario de Lima: Inter ke Real Madrid, 46 juta euro (2002)

Ronaldo langsung menjadi ikon di Inter setelah transfer rekor dunianya dari Barcelona pada 1997. Dia tampil memukau di Serie A dalam dua musim pertamanya sebelum kariernya hancur oleh dua cedera lutut yang serius.

Lepas dari itu, Ronaldo nyaris tidak bermain dalam tiga tahun berikutnya, meskipun dia kembali menjelang akhir musim 2001/2002. Dia ditakdirkan untuk memenangkan scudetto yang sulit diraih sampai Inter gagal pada pertandingan terakhir musim tersebut.

Ronaldo tampak menangis di bangku cadangan dalam kekalahan Inter di hari terakhir dari Lazio. Itu menjadi pertandingan terakhirnya bersama I Nerazzurri. Legenda Brasil itu mengatakan kepada Presiden Inter saat itu, Massimo Moratti, bahwa dia hanya akan bertahan jika Pelatih Hector Cuper dipecat.

Moratti tak berani memecat Cuper hingga Ronaldo menepati ucapannya. Ronaldo berangkat ke Real Madrid pada hari batas waktu untuk sebuah mahar dengan jumlah 46 juta euro.

2. Wayne Rooney: Everton ke Manchester United, 39 juta euro (2004)

Manchester United mengalahkan persaingan ketat dari Chelsea untuk menandatangani Wayne Rooney seharga 39 juta euro pada hari terakhir jendela transfer musim 2004.

Sir Alex Ferguson mengakui kesepakatan itu agak meragukannya, namun keraguan itu segera dijawab oleh Rooney. Pada debutnya melawan Fenerbahce di Liga Champions, dia mencetak hat-trick yang gemilang dan memberikan assist. Itu akan menjadi awal dari kariernya yang panjang dan sebagian besar bahagia di Old Trafford.

Rooney melampaui Dennis Law dan Bobby Charlton untuk menjadi pencetak gol terbanyak klub sepanjang masa. Rooney mencetak 253 gol yang dikumpulkan dari 559 pertandingan.

3. Zlatan Ibrahimovic: Ajax ke Juventus,16 juta euro (2004)

Gol terakhir Zlatan Ibrahimovic untuk Ajax di awal musim 2004/2005. Capaian itu dianggap sebagai yang terbesar. Tidak hanya dalam kariernya, tetapi juga dalam sejarah sepakbola.

Pemain asal Swedia itu menggiring bola melewati seluruh pertahanan NAC Breda dengan serangkaian tipuan sebelum akhirnya memasukkan bola ke gawang lawan.

Sial bagi Ajax, hal ini menarik minat Juventus. Mino Raiola membantu merancang kesepakatan 16 juta euro pada hari batas waktu dan Ibrahimovic terus menjadi salah satu pemain terbaik dari generasinya selama dua dekade berikutnya.

4. Sergio Ramos: Sevilla ke Real Madrid, 27 juta euro (2005)

Sergio Ramos menjadi bek Spanyol termahal sepanjang sejarah saat bergabung dengan Real Madrid dari Sevilla 16 tahun lalu. Tidak ada yang bisa memprediksi betapa fantastisnya Madrid bisa membawa Ramos di hari-hari yang genting.

Dan sudah jelas bahwa dia memiliki bakat khusus, terbukti Ramos adalah salah satu pemain paling sukses setelah memenangkan lima gelar La Liga, dua gelar Copa del Rey, dan empat gelar Liga Champions bersama Los Blancos.

Di Santiago Bernabeu, dia menjadi salah satu bek terhebat di dunia sebelum akhirnya hengkang ke Paris Saint-Germain pada 2021.

5. Ashley Cole: Arsenal ke Chelsea, 7,4 juta euro + William Gallas (2006)

Ashley Cole beralih dari sisi merah London menjadi biru ketika dia bergabung dengan Chelsea asuhan Jose Mourinho pada musim panas 2006.

Bisa dibilang dirinya merupakan bek kiri terbaik dalam sejarah Liga Premier. Kepindahan itu sukses besar dan membuat Cole mengangkat posisinya sebagai bek sayap paling berbakat di dunia sepakbola saat itu.

Cole bergabung dengan Chelsea yang baru saja memenangkan gelar Liga Premier berturut-turut. Bersama orang-orang seperti Frank Lampard, John Terry, Petr Cech dan Didier Drogba, Cole turut membantu mengkonsolidasikan status The Blues sebagai salah satu tim elit Eropa.

Sementara penggemar Arsenal tidak akan pernah memaafkan Cole, menjulukinya 'Cashley' karena dugaan keinginannya untuk pergi ke Chelsea untuk mendapatkan lebih banyak uang. Dia pasti membuat keputusan yang tepat dengan pergi ke The Blues.

6. Carlos Tevez dan Javier Mascherano: Corinthians ke West Ham, harga dirahasiakan (2006)

Gambar Alan Pardew berdiri di antara Carlos Tevez dan Javier Mascherano memegang seragam West Ham baru mereka menjadi salah satu yang paling ikonik dan aneh dalam jendela transfer waktu itu.

Para pemain dari Argentina itu bergabung dengan The Hammers bersama-sama pada hari batas waktu pada 2006, meskipun kesepakatan itu kontroversial dan menarik.

Transfer itu sangat rahasia, tanpa pelepasan biaya transfer atau panjang kontrak untuk kedua pemain.
Kebetulan, Tevez hanya bertahan satu musim sebelum pindah ke Manchester United dan Mascherano pergi ke Liverpool pada Januari berikutnya. Kepemilikan pemain oleh pihak ketiga dilarang di seluruh dunia pada 2015.

7. Dimitar Berbatov: Tottenham ke Manchester United, 38 juta euro (2008)

Manchester United memiliki salah satu daftar penyerang terbaik di dunia pada 2008. Selain Wayne Rooney, Cristiano Ronaldo, dan Carlos Tevez yang selalu siap meneror lini pertahanan lawan, ada Dimitar Berbatov.

Alex Ferguson ingin menambahkan sesuatu yang berbeda di lini depan. Itu sebabnya dia meminta penandatanganan striker Tottenham Hotspur, Dimitar Berbatov.

Pemain asal Bulgaria itu tetap menjadi salah satu pemain paling berkelas yang pernah bermain di Liga Premier, meskipun dia harus berjuang untuk berbagi menit dengan trio penyerang di atas. Berbatov biasanya tampil bagus saat dimainkan.

Hat-trick sensasionalnya melawan Liverpool adalah salah satu sorotan dalam kariernya di Manchester United. Torehan itu memastikan dia akan menjadi salah satu sosok yang dicintai di antara para penggemar MU.

8. Robinho: Real Madrid ke Manchester City, 42 juta euro (2009)

Transfer besar pertama Manchester City datang pada hari batas waktu terakhir 2008, tepatnya ketika mereka mengakuisisi Robinho dari Real Madrid seharga 43 juta euro.

Pemain Brasil yang saat itu berusia 24 tahun sebelumnya telah menghabiskan tiga musim di Bernabeu dan tampil cemerlang di musim pertamanya di Man City, yakni menyumbang 14 gol dan lima assist dalam 31 pertandingan Liga Premier.

Namun, hal itu sangat cepat berlalu, karena Robinho hanya membuat 10 penampilan pada musim berikutnya sebelum dipinjamkan ke Santos pada Januari dan kemudian dijual ke AC Milan pada musim panas 2010.

9. Mesut Oezil: Real Madrid ke Arsenal, 50 juta euro (2013)

Karier Mesut Oezil di Arsenal mungkin berakhir dengan cara yang sedih, karena dia secara aneh diizinkan pergi dengan status bebas transfer ke Fenerbahce. Tetapi, dia tetap menjadi salah satu pemain nomor 10 kreatif terbaik yang pernah dilihat Liga Premier selama 15 tahun terakhir.

Dalam 268 penampilan untuk The Gunners, dia berkontribusi lebih dari 100 gol melalui 77 assist plus 44 gol.

Setelah Arsene Wenger meninggalkan klub, Oezil kelihatannya sudah tak lagi bergairah bermain untuk Arsenal.

10. Gareth Bale: Tottenham ke Real Madrid, 100 juta euro (2013)

Gareth Bale menjadi pemain termahal dalam sejarah pada saat dia menandatangani kontrak dengan Real Madrid dari Tottenham dengan harga 100 juta euro.

Pemain Wales itu akan membentuk kemitraan menyerang yang mematikan bersama dengan Cristiano Ronaldo dan Karim Benzema. Mereka dijuluki trio 'BBC'.

Kontribusinya untuk Real Madrid tak bisa dilupakan. Bale telah mencetak tidak kurang dari tiga gol di final Liga Champions, termasuk salah satu gol terbesar yang pernah ada di final - tendangan overhead saat melawan Liverpool.

Setelah musim lalu dipinjamkan ke Tottenham, Bale masih diberi kesempatan lain untuk menemukan kembali bentuk terbaik dari performanya. Hal itu tak terlepas dari ditunjuknya kembali Carlo Ancelotti.

(atmaja wijaya/yul)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network