Libero.id - Giovanni van Bronckhorst resmi ditunjuk sebagai pelatih Glasgow Rangers yang baru. Pria asal Belanda itu masuk menggantikan Steven Gerrard yang mengambil tawaran melatih Aston Villa. Selain darah Indonesia yang mengalir, salah satu memori indah Gio ada di Piala Dunia 2010.
Sewaktu aktif bermain, Van Bronckhorst sempat membela Feyenoord, Arsenal, Barcelona, hingga Rangers. Dia bermukim di Ibrox Park pada 1998-2001.
Dalam sebuah pernyataan resmi yang dirilis pada hari Kamis, Van Bronckhorst mengatakan kepada situs resmi Rangers tentang penunjukkan sebagai pelatih yang baru. Dia mengaku bangga mendapatkan kepercayaan dari salah satu klub terbaik di Eropa.
"Saya sangat senang bisa kembali ke Rangers sebagai pelatih. Saya merasa sangat beruntung bisa bekerja dengan skuad yang berada di posisi bagus di semua lini dan sebagian besar memiliki pengalaman menjadi pemenang," kata Van Bronckhorst.
Van Bronckhorst adalah pilihan tepat mengingat kiprahnya di Feyenoord. "Saya berharap untuk melanjutkan dan meningkatkan pekerjaan yang telah dilakukan bersama Ross Wilson dan dewan klub. Saya bersyukur atas kesempatan untuk bekerja lagi di klub sepakbola besar seperti Rangers," tambah Van Bronckhorst.
? Giovanni van Bronckhorst has today agreed to become the 17th permanent manager of Rangers Football Club.
Saat aktif bermain, ada banyak momen spektakuler dihasilkan Van Bronckhorst, baik bersama Belanda maupun klub. Salah satu yang tidak mungkin dilupakan adalah gol indah di Afrika Selatan. Itu pertandingan semifinal melawan Uruguay.
Itu sebuah gol roket yang sangat kencang dengan kaki kiri dari yang menghujam dan memperdaya Fernando Muslera. Jadi, tidak berlebihan untuk mengatakan gol tersebut adalah salah satu yang terbaik dalam sejarah Piala Dunia. Gol itu mengantarkan Belanda ke final menantang Spanyol.
Untuk membuat gol seperti itu, apa yang dilakukan Van Bronckhorst tentu saja membutuhkan kombinasi akurasi dan kekuatan. Percobaan menendang seperti itu kemungkinan hanya berhasil sekali dalam satu juta kesempatan.
Sayangnya Belanda tidak mampu mengakhiri kutukan runner-up Piala Dunia. Pada pertandingan puncak, De Oranje harus bertekuk lutut dari Spanyol lewat gol semata wayang Andres Iniesta yang ikonik. Belanda juga sial karena sebenarnya bisa mencetak gol jika sepakan Arjen Robben tidak dihalau Iker Casillas.
Opini