Kisah Anthony Vanden Borre, Eks Wonderkid Belgia Pensiun di Usia 29 Tahun

"Ini pemain seangkatan Vincent Kompany. Hanya nasib yang membedakannya."

Biografi | 24 November 2021, 19:16
Kisah Anthony Vanden Borre, Eks Wonderkid Belgia Pensiun di Usia 29 Tahun

Libero.id - Ketika menimba ilmu di Akademi Anderlecht, Vincent Kompany memiliki sahabat dan tandem di lini belakang bernama Anthony Vanden Borre. Kompany dianggap biasa-biasa saja, sementara Vanden Borre dinilai sebagai masa depan Belgia. Tapi, di level senior, kenyataannya berbalik 180 derajat.

Vanden Borre mulai dikenal sejak melakukan debut bersama Anderlecht pada Maret 2004 di usia 16 tahun 187 hari. Hanya dalam sebulan dia sudah melakukan enam penampilan tim utama. Itu membuatnya terkenal dengan cepat.

Karier Vanden Borre semakin menanjak. Di usia yang sama dia bermain untuk timnas senior. Dia bermain sebagai pengganti Eric Deflandre dalam kekalahan 2-3 atas Turki pada pertandingan uji coba internasional, 28 April 2004.

"Satu-satunya pesepakbola yang bermain untuk Belgia pada usia yang lebih muda dari Vanden Borre, saya menyebutnya sebagai bakat terbesar yang pernah saya lihat dalam karier sayam," kata mantan penyerang Belgia yang memiliki usia debut lebih muda dari Vanden Borre, Paul van Himst, ketika itu, dilansir Sky Sports.

Sebagai full back kanan, Vanden Borre membuat Kompany sangat nyaman di jantung pertahanan Anderlecht. Pada awalnya, dua sahabat ini menampilkan permainan yang solid di lini belakang. Baik Kompany maupun Vanden Borre menjadi pemain reguler.

Kompany dan Vanden Borre dianggap sebagai talenta sepakbola yang hebat. Vanden Borre dianggap sebagai bintang yang lebih hebat dari Kompany. Dia dipuji karena kemampuan teknis, passing, dan visinya.

Namun, ketika Kompany berhasil mempertahankan level permainan yang tinggi dari pertandingan ke pertandingan, karier Vanden Borre di Anderlecht justru ditandai dengan ketidakteraturan, kurangnya konsentrasi, dan cedera. Dia juga menerima label "anak nakal" karena sikap di dalam dan luar lapangan.

Salah satu contohnya terjadi sebelum Natal 2005. Pelatih Anderlecht, Franky Vercauteren, marah dengan kelakuan Vanden Borre yang tidak disiplin. Salah satunya terkait potongan rambut dengan tulisan AVB di kepala.

Dan, skandal kecil itu benar-benar menghabisi karier Vanden Borre di Anderlecht. Pada musim panas 2007, dia mengucapkan selamat tinggal kepada klub. Dia pindah ke Italia membela Fiorentina dengan biaya 4 juta euro.

Meski mengawali dengan baik, karier Vanden Borre di Serie A terus menurun. Pemain yang saat itu masih berusia 20 tahun tidak pernah dipercaya bermain. Antara Agustus 2007 hingga Januari 2008, dia hanya tampil dua kali sebagai pemain pengganti di Serie A.

Gagal di Firenze, Vanden Borre bergerak ke Genoa. Sama seperti membela Fiorentina, dia juga menjadi pemain yang jarang digunakan di Genoa. Dalam lima musim, dia hanya menjalani satu musim terbaik, yaitu pada 2008/2009 ketika merumput 35 kali di Serie A. Sisanya di bawah tujuh pertandingan.


Terpilih ke skuad Piala Dunia 2014

Sempat dipinjamkan ke Portsmouth pada 2009, Vanden Borre akhirnya meninggalkan Italia pada 2010 untuk kembali ke Belgia untuk memperkuat Genk. Berkat pengaruh gelandang Kevin de Bruyne muda dan gol-gol Jelle Vossen, Genk memenangkan Liga Pro Belgia 2010/2011. Vanden Borre juga ikut memainkan peran penting selama paruh kedua musim tersebut.

Namun, seperti di klub sebelumnya, Vanden Borre hanya sukses di awal. Dia kurang berhasil pada bulan-bulan selanjutnya. Bahkan, Pelatih Genk, Mario Been, mengkritik kurangnya bek kanan itu mengembangkan diri dan terlalu mengandalkan bakat alami.

Menariknya, kritik itu tampaknya berhasil. "Sikap saya membuat jengkel (Been). Dia mengatakan kepada saya bahwa saya telah melewatkan karier yang bagus. Itu membuat saya berpikir: sudah waktunya untuk memutar saklar," ujar Vanden Borre saat itu.

Perubahan yang bagus akhir didapatkan Vanden Borre pada 2013. Keajaiban datang karena Anderlecht menawarinya kontrak tiga tahun. "Dalam beberapa bulan terakhir (Vanden Borre) sering duduk di rumah sendirian. Setiap kali kami pergi ke Brussels, dia berbicara tentang kembali," kata Striker Genk, Ilombe Mboyo.

"Tentu saja dia mendapat tawaran dari luar negeri. Tapi, Anderlecht lebih baik dari tim-tim itu. Selain itu, mereka adalah tim hatinya," tambah pemain asal Kongo itu.

Hubungan itu terbukti berharga karena Vanden Borre segera menemukan angin kedua. Dia menikmati beberapa momen terbaik sepanjang kariernya. Hasilnya, secara mengejutkan dirinya mendapatkan tempat di skuad Belgia untuk Piala Dunia 2014. Vanden Borre bermain di pertandingan grup ketiga melawan Korea Selatan, membantu tim meraih kemenangan 1-0.


Pensiun, kembali main, pensiun lagi

Sayang, cerita Vanden Borre tidak memiliki akhir yang bahagia. Pada Agustus 2015, dia mengakhiri petualangan keduanya dengan Anderlecht. Lokernya di stadion dibersihkan, dan dirinya tidak bermain lagi untuk musim 2015/2016.

Masa pinjaman enam bulan di Montpellier pada Juli 2016 hanya menghasilkan 10 penampilan di semua kompetisi, dan Vanden Borre, yang saat itu berusia 29 tahun, mengumumkan pengunduran dirinya pada Januari 2017.

Namun, pensiun itu berlangsung kurang dari dua bulan. Dia menandatangani kontrak dengan tim Kongo, TP Mazembe, pada Maret 2017. "Saya tahu dari mana saya berasal dan saya memiliki nilai-nilai saya sendiri. Saya akan pergi ke Kongo untuk dekat dengan asal usul saya. Ini adalah cara hidup lain yang cocok untuk saya," kata Vanden Borre.

Lima pertandingan dan beberapa bulan kemudian, dia benar-benar pensiun setelah menemukan hal-hal yang tidak begitu cocok. 

Tapi, tiga tahun kemudian, Vanden Borre kembali bermain. Dia kembali ke Anderlecht ketika sahabatnya, Kompany, menjadi pelatih pada musim 2020/2021. "Saya dapat memberitahu anda bahwa dia masih lapar. Dia ingin bermain sepakbola lagi," kata Mboyo saat itu.

Dan, seperti yang sudah menjadi sejarah, Vanden Borre hanya bertahan semusim di Anderlecht periode ketiga tanpa memainkan satu pertandingan pun. Setelah itu dia kembali pensiun.

(atmaja wijaya/anthony vanden borre)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network