Rela meninggalkan profesi sebagai polisi.
Thailand sebenarnya tidak dikenal sebagai negara sepakbola yang hebat. Namun, ini tidak menghentikan prestasi tim Gajah Putih.

Mereka menjadi kekuatan yang mendominasi sepakbola Asia, khususnya Asia Tenggara. Tim nasional mereka telah memenangkan AFF di tiga kesempatan berbeda pada 1996, 2000, dan 2002.

Thailand tidak memiliki banyak pemain di luar negeri karena kebanyakan dari mereka lebih suka tinggal di Thailand dan bermain di Thailand. Para pemain yang memutuskan untuk bermain di luar negeri cenderung kembali ke Thailand.

Salah satu pemain yang mengikuti langkah ini adalah pesepakbola terhebat Thailand, Kiatisuk Senamuang. Dikenal sebagai Zico oleh orang Thailand, Kiatisuk Senamuang adalah legenda di negara penggila sepakbola ini.

Lahir di kota yang relatif miskin, Kiatisuk awalnya adalah seorang polisi. Dia bermain untuk tiga tim lokal yang berbeda dari 1989-1998 selama waktunya sebagai petugas. Selama tahun-tahun awalnya, Kiatisuk mencetak 142 gol dalam 197 penampilan.

Pada 1998, dia berhenti dari pekerjaannya sebagai polisi dan bergabung dengan Perlis, sebuah klub sepakbola di Malaysia. Selama musim 1998-1999, dia mencetak 13 gol dalam 17 penampilan untuk klub. Sebelum dia menyadarinya, dia menuju ke Inggris.

Pada 1999, Steve Bruce membawa Kiatisuk bermain untuk Huddersfield Town. Namun, dia tidak membuat penampilan di tim utama dan kembali ke Thailand pada akhir musim 1999-2000.

Ketika Kiatisuk kembali ke Thailand, dia bergabung dengan Raj Pracha, klub yang telah dia bela selama hampir 10 tahun sebelumnya. Dalam 26 penampilannya untuk klub, dia mencetak 18 gol.

Namun masa tinggalnya di Thailand tidak berlangsung lama. Dia kemudian bermain untuk Tim Angkatan Bersenjata Singapura pada musim 2001-2002. Di sana, dia mencetak 15 gol dalam 20 penampilan. Sekali lagi, dia pindah ke klub lain.

Pada 2002, Kiatisuk pindah untuk terakhir kalinya ke klub Vietnam, Hoang Anh-Gia Lai. Di sana, dia memperoleh status bintang dengan klub dan penggemar. Dia membantu klub memenangkan V-League dan Piala Super Vietnam dua kali.

Dalam 75 penampilannya, dia mencetak 59 gol. Dia tetap bersama klub sampai dia pensiun pada 2006.

Sementara prestasi klubnya dibicarakan berkali-kali di Thailand, dia paling dikenang karena karier internasionalnya.

Kiatisuk melakukan debut internasionalnya pada 1993, ketika Thailand mengalahkan Sri Lanka 1-0 di kualifikasi Piala Dunia. Sejak itu, Kiatisuk membuat 130 penampilan untuk negaranya dan mencetak 85 gol. Namun, yang dianggap sebagai gol resmi menurut FIFA hanya 65 gol.

Kiatisuk berhasil meraih beberapa penghargaan internasional, termasuk empat medali dari SEA Games dan beberapa Piala Tiger dan Piala Raja. Pada 2006, Kiatisuk pensiun dari sepakbola. Sepanjang karier klubnya, dia membuat 335 penampilan dan mencetak 234 gol.



Dia sekarang menjadi pelatih kepala untuk Chula United, sebuah klub di Liga Premier Thailand. Seperti yang kami katakan sebelumnya, tidak banyak pemain Thailand yang pergi ke luar negeri.

Saat ini, 14 pemain Thailand berbeda bertanding di luar negeri. Dari nama-nama itu, satu bermain di J-League di Jepang, tiga bermain di V-League di Vietnam, enam bermain di S-League di Singapura, dan empat bermain di Inggris.

Pemain lain di Thailand belum terlihat ada yang bisa dianggap sebagai Kiatisuk Senamuang berikutnya.