Jika anda penggemar film, pasti tahu kisah yang satu ini.
Jesse Marsch mengakui bahwa acara televisi populer Ted Lasso telah menciptakan stigma untuk pelatih Amerika Seriukat (AS) di Eropa. Tapi, pelatih baru Leeds United itu bertekad membuktikan dirinya dapat berhasil di Liga Premier.

Sebelum datang ke Inggris, mantan pelatih Montreal Impact dan New York Red Bulls berusia 48 tahun itu telah menghabiskan waktu bersama Red Bull Salzburg dan RB Leipzig. Itu artinya dia sangat berpengalaman dalam tuntutan dan tekanan kehidupan di luar tanah kelahirannya.

Namun, dia mengakui bahwa ada banyak tantangan yang harus dia atasi di Elland Road saat menjadi penerus Marcelo Bielsa yang populer. Dia ingin membuktikan stereotip dan stigma Ted Lasso adalah salah.

"Mungkin ada stigma. Saya tidak yakin Ted Lasso membantu! Saya belum menonton acaranya, tapi saya mengerti. Orang (Amerika) tidak suka mendengar kata sepakbola (football). Saya telah menggunakan kata sepakbola sejak saya menjadi pemain profesional. Kami beradaptasi dengan budaya di negara ini," kata Marsch, dilansir Goal.

"Ini menantang saya untuk tumbuh, dan berkembang, dan belajar hal-hal baru. Yang bisa saya katakan adalah satu-satunya cara saya tahu bagaimana melakukan sesuatu adalah melakukan semuanya. Dan, jika anda melakukannya, anda bisa terkejut. Kedengarannya seperti Ted Lasso. Jadi, saya pernah mendengarnya!" tambah Marsch.

Marsch telah ditunjuk oleh Leeds dengan kontrak kerja hingga 2025. Tapi, dia harus meyakinkan banyak pendukung bahwa dia dapat melanjutkan peninggalan pendahulunya.

"Saya akan selalu menghormati apa yang telah terjadi di sini dalam tiga setengah tahun terakhir. Marcelo menciptakan mentalitas pemenang di sini. Memahami hal-hal itu. Juga tentang saya yang akan membantu tim ini untuk melanjutkan dan tumbuh," ujar Marsch.

"Saya menghormati dan mempelajari hal-hal yang telah dia lakukan. Tapi, jelas saya adalah diri saya sendiri. Saya suka kemampuan tim ini untuk berlari dan berjuang satu sama lain dan ini harus tetap menjadi bagian dari DNA kami," tambah Marsch.

"Saya mengerti betapa besar pekerjaan itu dan seberapa besar itu bagi para penggemar. Tapi, saya telah mengikuti sejarah sepakbola selama bertahun-tahun dan saya sangat menyadari apa ini. Saya sangat senang berada di sini, saya telah mengikuti Leeds selama beberapa tahun. Jelas saya emosional dan bersemangat dan saya hanya harus menyalurkannya," ungkap Marsch.



Lalu, apa itu Ted Lasso? Ted Lasso adalah serial televisi streaming komedi-drama olahraga Amerika yang dikembangkan oleh Jason Sudeikis, Bill Lawrence, Brendan Hunt, dan Joe Kelly. 

Acara ini didasarkan pada karakter dengan nama yang sama, yang pertama kali digambarkan Sudeikis dalam serangkaian promo untuk liputan NBC Sports di Liga Premier. 

Ted Lasso adalah seorang pelatih sepakbola universitas (NCAA) yang tiba-tiba direkrut untuk melatih tim Liga Premier, AFC Richmond, meski tidak memiliki pengalaman melatih sepakbola profesional. Pemilik tim, Rebecca Welton, mempekerjakan Lasso dengan harapan dia akan gagal.



Ternyata, tujuan Welton mengontrak Lasso sebagai cara untuk membalas dendam pada pemilik sebelumnya, mantan suaminya yang tidak setia. Tapi, pesona, kepribadian, dan humor Lasso justru mulai memikat Welton, tim, dan mereka yang skeptis tentang pengangkatannya. 

Apakah karakter Lasso mirip dengan keputusan Leeds mempekerjakan Marsch? Sejarah yang nantinya akan membuktikan.