Musim lalu jadi pencetak gol terbanyak Serie B. Musim, ini OTW yang sama.
Karier Gonzalo Higuain sudah redup. Penyerang Argentina itu sekarang terdampar di MLS bersama Inter Miami. Tapi, El Pipita pernah meninggalkan warisan yang bagus di era kejayaan, khususnya saat bermain di Italia. Bahkan, setiap ada striker hebat di negara itu, langsung dibandingkan dengan Higuain. Contohnya, Massimo Coda.

Bagi banyak orang di luar Italia, Coda adalah sosok asing. Tapi, bagi warga lokal, Coda adalah pemain yang populer, khususnya bagi pendukung Lecce. Dia merupakan penyerang yang paling menonjol di Serie B dalam dua musim terakhir.

Musim ini, pria kelahiran Cava de' Tirreni, 33 tahun lalu, merupakan pencetak gol terbanyak sementara di kompetisi kasta kedua Italia. Dia menandatangani kontrak dengan Lecce dengan status free agent pada Agustus 2020, dan dengan cepat mencetak banyak gol. 

Berkat ketajaman di lapangan, Coda dijuluki sebagai "Gonzalo Higuain Serie B".  Julukan didapatkan setelah Coda mencetak gol dalam empat pertandingan berturut-turut. Bahkan, dia mengantongi hattrick di pertandingan pertamanya.

Pada musim 2020/2021, Coda mencetak 22 gol. Dia menjadi pencetak gol terbanyak Serie B. Dan, musim ini, dia berada di jalur yang sama untuk mengulangi pencapaian membanggakan tersebut. Sejauh ini, Coda telah mengumpulkan 17 gol dengan sembilan pertandingan tersisa.

Ada yang bilang, julukan itu berlebihan. Tapi, beberapa lainnya mengatakan Coda memang pantas disejajarkan dengan Higuaian di era kejayaan.

Bagi Coda, Lecce adalah klub ke-14 sepanjang karier profesionalnya. Dirinya pernah bermain untuk Cavese, Bellinzona, Cisco Roma, Treviso, Crotone, Bologna, Cremonese, Siracusa, San Marino, Parma, Gorica, Salernitana, dan Benevento. Semuanya boasa-biasa saja.

Tapi, bersama Lecce berbeda. Berkat gol yang dicetak Coda, Lecce kini berada di puncak klasemen Serie B. Dan, jika Lecce mampu bertahan di puncak hingga hingga akhir musim, tiket ke Serie A 2022/2023 akan dikantongi. Itu berarti Coda akan bermain di kasta tertinggi lagi.



Bermain di Serie A akan menjadi pengalaman yang berbeda untuk Coda. Pasalnya, sepanjang karier profesionalnya, dia baru bermain dua musim di Serie A, dan keduanya tidak berjalan sesuai rencana. Pada 2014/2015, dia membela Parma. Meski berbagi ruang ganti dengan Antonio Cassano, Parma jadi juru kunci sebelum diturunkan ke Serie B karena bangkrut. 

Gagal di Parma, Coda mencoba peruntungan lainnya. Tiga tahun berselang, dia mendapat kesempatan bersama Benevento yang baru pertama kali berlaga di papan atas. Tapi, Coda kembali gagal mempertahankan klubnya di Serie A.

Jadi, jika kesempatan ketiga bermain di Serie A bisa diwujudkan, Coda bisa saja menjadi penyerang yang mengejutkan. Dan, bukan tidak mungkin prestasi Higuain saat merumput di Serie A dengan Napoli maupun Juventus bisa menular pada Coda. 

"Itu (Gonzalo Higuain Serie B) yang paling tepat untuk menggambarkan dirinya. Dia punya kemampuan itu, dan dia telah menunjukkannya sejak bergabung dengan kami musim lalu," kata Presiden Lecce, Saverio Sticchi Damiani, dilansir La Gezzetta dello Sport.