Padahal, jika tidak cedera, dia berpotensi menggantikan David de Gea.
Umumnya, pemain sepakbola memutuskan pensiun pada usia 30-40 tahun. Tapi, dalam beberapa kasus, ada sejumlah pesepakbola yang terpaksa meninggalkan lapangan hijau di usia 20-an tahun. Paul Woolston contohnya.

Meski bermain untuk Manchester United, Woolston bukan sosok yang populer layaknya David de Gea atau Dean Henderson. Itu wajar karena pria kelahiran North Shields, 14 Agustus 1998, tersebut belum pernah bermain untuk tim utama Setan Merah. Dia juga belum sempat masuk daftar susunan pemain di Liga Premier maupun ajang lain.

Woolston saat ini tercatat sebagai penjaga gawang MU U-23 yang tampil di Liga Premier 2. Woolston memang belum sempat bermain untuk skuad utama. Tapi, dia cukup menjanjikan dengan mewakili tim junior MU. Begitu pula ketika diberi kepercayaan membela Inggris U-18.

Sayangnya, semuanya kini tinggal kenangan. Kiper yang didatangkan dari Akademi Newcastle United itu dipaksa melupakan mimpi indah ketika kariernya baru dimulai.

Woolston harus pensiun dini setelah gagal mendapatkan kembali kebugarannya secara penuh. Itu terjadi setelah dirinya menderita cedera yang cukup aneh dan tidak diketahui tim medis secara pasti. Hal itu menyebabkan dua operasi dalam satu tahun, dan masa rehabilitasi yang panjang.

"Harus pensiun diusia 23 tahun sangat sulit untuk diterima. Tapi, saya merasa jauh lebih positif sekarang," kata Woolston dalam pernyataan resminya di situs Setan Merah.

"Saya sangat bangga dengan semua yang telah saya capai. Banyak orang bermimpi bermain sepak bola di level ini. Tentu saja, saya akan senang untuk melangkah lebih jauh. Tapi, merupakan kehormatan mutlak untuk mewakili Manchester United selama saya di sini," tambah kiper berpostur 184 cm itu.

Ini sebuah perpisahan yang menyedihkan. Pasalnya, jika takdir cedera tidak menghampiri, Woolston bisa saja menjadi penerus De Gea dan Henderson.



"Dukungan keluarga, teman, rekan satu tim, pelatih, staf medis, dan seluruh Akademi Manchester United sangat fenomenal. Semua orang telah memainkan peran utama dalam perjalanan saya dengan menjaga semangat saya. Itu memungkinkan saya untuk merefleksikan secara positif pengalaman bermain saya dan mulai melihat ke masa depan," ungkap Woolston.

Belum ada rencana pasti ke mana Woolston akan melanjutkan hidupnya. Kemungkinan terbesar tak jauh dari sepakbola. Dirinya mengambil lisensi kepelatihan, menjadi agen pemain, atau sekolah jurnalistik untuk menjadi wartawan olahraga.

"Saat ini, saya sepenuhnya fokus pada tahap berikutnya dalam karier saya. Saya siap untuk menggunakan semua pembelajaran, ketahanan, dorongan, dan tekad saya untuk membuat kesuksesan nyata dalam hidup saya," beber Woolston.

Tentu saja, dukungan mengalir untuk Woolston. Salah satunya dari De Gea. Kiper asal Spanyol itu memastikan bersimpati kepada juniornya. "Semua yang terbaik bro," tulis penjaga gawang Spanyol itu di Twitter.