Kalau gol itu sah, AC Milan bisa saja comeback.. Simak duduk perkaranya..
Derby Delamadonina berhasil dimenangkan oleh Inter Milan. Dalam laga leg kedua semifinal Copa Italia 2021/22 yang digelar di Stadion San Siro, Milan, pada Rabu (20/4) dini hari WIB.  Rossoneri harus mengakui keunggulan rival mereka dengan skor 0-3.

Hasil pahit tersebut sudah barang tentu membuat kecewa dan bahkan seorang Stefano Pioli sampai mencak-mencak usai laga. Pelatih AC Milan itu masih tak terima dengan beberapa momen yang menurutnya jadi pemicu kekalahan tim besutannya.

Gol Inter dicetak oleh Lautaro Martinez di menit 4 dan 40 lalu ditambah dengan Robin Gosens di menit 82. AC Milan sebenarnya sempat mencetak gol balasan lewat via Ismael Bennacer, tetapi gol tersebut dianulir oleh VAR. Dan momen itulah yang menjdi pemicu kemarahan Pioli.

“Mereka mencetak gol lebih awal, kami memiliki peluang untuk bisa comeback, secara alami, tertinggal 2-1 akan menciptakan laga yang berbeda dan memberi kami lebih banyak momentum, jadi itu [gol dianulir] adalah momen yang sulit," katanya kepada Football Italia.

Ya, ketika Inter sudah unggul 2 gol, AC Milan sempat mencetak gol yang membuka harapan di menit 66. Berawal dari situasi sepak pojok, Ismael Bennacer melepas sepakan akurat dari luar kotak penalti yang sukses masuk ke jala Inter Milan. Dan uniknya, kiper Inter,Samir Bennacer tampak hanya terdiam.

Namun setelahnya, gol Milan itu harus dianulir usai wasit mengecek VAR. Sebab, ada seorang Pierre Kalulu yang berdiri pada posisi offside di kotak penalti Inter tepat sebelum bola masuk gawang. Posisi Kalulu di depan semua pemain Inter dan dinilai mengganggu penglihatan Handanovic.

 
 

 

 “Lihat reaksi Handanovic. Dia bahkan tidak mengeluh [karena kebobolan],” kata Pioli usai menonton tayangan ulang.

“Katakan kepada saya seorang kiper yang tidak bereaksi setelah kebobolan jika seorang pemain Milan telah merusak pandangannya. Sebaliknya, dia tidak melakukan apa-apa, mereka hanya mengeluh tentang bola tangan yang bahkan tidak ada di sana. Ayo! Ayo," imbuhnya.

Namun, Piolo tidak mau larut dalam emosi yang sia-sia. Ia ingin AC Milan sekarang fokus mengejar Scudetto. Trofi yang jauh lebih bergengsi.

 “Ketika Anda kebobolan tiga gol, itu berarti lawan bermain dengan kualitas lebih dan kami membuat kesalahan. Kami tidak kekurangan usaha, intensitas atau peluang, tetapi ini bukan malam kami," terang Pioli. 

"Kami ingin mencapai final, tetapi ini adalah kesempatan besar bagi tim untuk membuktikan diri mereka dalam tugas dan memberikan segalanya ke dalam perlombaan Serie A, karena kami memiliki semua yang diperlukan untuk melaju sepenuhnya,” Pungkasnya.

AC Milan sementara memimpin klasemen Serie A Italia dengan 71 poin dari 33 laga sementarfa Inter Milan menguntit di posisi dua dengan 69 poin dari 32 laga.