Jika lancar, deal akan tercipta dalam beberapa hari ke depan.
Setelah membawa Tottenham Hotspur finish empat besar, Antonio Conte kini mulai bergerak di transfer window musim panas. Salah satunya, Ivan Perisic dari Inter Milan.

Kurang dari sehari setelah musim 2021/2022 berakhir, manajemen Spurs mengumumkan secara resmi akan menggelontorkan dana segar hingga 150 juta pounds (Rp2,7 triliun). Uang sebanyak itu akan digunakan untuk mendukung rencana Conte di bursa transfer musim panas 2022.

Dan, seperti yang diharapkan, Tottenham telah dikaitkan dengan sejumlah pemain dari Serie A. Conte dan Direktur olahraga Spurs, Fabio Paratici, menyusun daftar target potensial untuk meningkatkan skuad. Itu terkait bek tengah, gelandang tengah, sayap, dan striker.

Sebagai orang yang pernah menangani Inter, wajar jika Conte mencoba mendatangkan Perisic. Meski sudah berusia 33 tahun, Conte tampaknya sangat tahu apa yang harus dilakukan untuk pemain Kroasia tersebut.

Peluang memboyong Perisic besar karena kontrak berpengalaman itu dengan Inter akan habis bulan depan. Meski I Nerazzurri juga masih membutuhkan mantan pemain Borussia Dortmund dan Bayern Muenchen tersebut, jalan Tottenham tampaknya lebih lapang.

Jadi, mengapa Spurs memilih Perisic? Pertama, Perisic adalah pemain yang akrab dengan Conte. Memang, dia dipinjamkan ke Bayern pada musim pertama Conte di Inter. Tapi, pada 2020/21, pemain sayap berpengalaman itu memulai 20 dari 38 pertandingan Serie A.

Perisic ketika itu merupakan salah satu sosok kunci Conte ketika mendapatkan Scudetto. Dia dan Ashley Young harus bersaing untuk mendapatkan tempat di starting line-up di sisi sayap.

Sayangnya kepergian Conte juga mengubah peruntungan Perisic. Musim 2021/2022, Perisic mendapatkan posisi lebih ke belakang sebagai bek sayap. Oleh Simone Inzaghi, 34 dari 35 penampilan Perisic terjadi sebagai bek sayap kiri. Dan, dia unggul dalam posisi tersebut.



Dari posisi tersebut, Perisic terlibat langsung dalam total 15 gol Inter di Serie A. Dirinya mencetak delapan gol, dengan tingkat konversi 18,2%. Itu membuat dia menjadi pemain terbaik ke-12 dari 132 yang mengelola 25 tembakan atau lebih di kasta tertinggi Italia.

Dengan tujuh assist, hanya Hakan Calhanoglu dan Nicolo Barella (12) yang mencatatkan lebih banyak dari semua pemain Inter pada 2021/2022. Sementara 1,8 umpan kunci per 90 adalah yang keempat terbanyak yang dimainkan setidaknya 1.000 menit untuk tim asuhan Inzaghi.

Yang juga tak kalah penting, dan yang paling mungkin mempengaruhi keputusan Spurs memboyong Perisic adalah bahwa bahwa hanya Antonio Candreva (16) dan Barella (15) yang menciptakan lebih banyak peluang mencetak gol daripada Perisic (14) di Serie A 2021/2022. Sebagai perbandingan, empat bek sayap Spurs hanya menciptakan 15 peluang.



Jadi, jelas, Conte ingin menambahkan kreativitas untuk peran ini, terutama jika anda mempertimbangkan bahwa Harry Kane musim 2021/2022 kurang mendapatkan pasokan bola yang cukup.

Faktor kedua adalah Spurs memiliki sejarah transfer bintang berpengalaman untuk membantu pengembangan pemain muda. Dalam peran yang sama, mereka telah membawa Noureddine Naybet pada 2004 dan Edgar Davids pada 2005. Mereka sangat berguna untuk Ledley King dan Michael Carrick.

Spurs juga bisa berharap kedatangan Perisic dapat memiliki efek yang membuat Conte bisa leluasa menentukan skema maupun taktik yang dibutuhkan. Itu karena Perisic pemain serbaguna dan sudah dikenal Conte.